CHAPTER 1 ' SAHABAT'

30 14 7
                                    

     "Kring...kring..." Bel masuk berbunyi, menandakan semua siswa masuk kelas. Hari ini adalah hari pertama Tahun Ajaran Baru. Saat ini di kelas 10 Biologi 2 suasananya sangat ramai sebab, para siswa memasuki kelas yang baru saja dibagikan. Namun keributan itu tidak berlangsung lama setelah Wali kelas datang.
   "Pagi semua, saya bu Hesty Wali kelas kalian" sapa bu Hesty memperkenalkan dirinya, setelah itu ia mulai mengatur tempat duduk siswa dengan berpasang pasangan . Laki laki dan perempuan. Terlihat seorang gadis tengah santai karena tidak memiliki teman sebangku, ia Olivia Syamila Thalawisha seorang gadis cantik pecinta Korea
   Terlihat seorang pria dengan gaya coolnya memasuki kelas tanpa merasa bersalah . Raut wajah bu Hesty terlihat berubah, seperti marah tetapi di pendam.
" Kamu dari mana saja" tegas bu Hesty
" Toilet bu"
"Ayo cari bangku kosong"
"Baik bu"
   Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas, ia mencari cari bangku kosong setelah menemukannya ia berjalan dengan cool menuju Oliv yang sedang terkejut melihat masa lalunya.

" Kamu dari mana saja" tegas bu Hesty" Toilet bu""Ayo cari bangku kosong" "Baik bu"   Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas, ia mencari cari bangku kosong setelah menemukannya ia berjalan dengan cool menuju Oliv yang sedang terkeju...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ga ada orangnya kan ?" Tanya Syamil
Ya dia adalah Syamil Abidar.
" Ga ada " ketus oliv melihat jendela dengan tatapan kosong . Syamil langsung duduk dan memperhatikan guru yang sedang menerangkan tata tertib sekolah ini.
" Lo ada pensil ga ?"
" Ada tuh ambil aja" ucap oliv, lalu ia langsung menoleh ke belakang .Dan berkomunikasi dengan sahabatnya Nayra Shalsabilla, yang tepat duduk di belakangnya bersama Wildan Nugraha atau sering di panggil Wildan.
   Oliv menatap Nayra terkejut sambil menggelengkan kepala. Nayra adalah sahabat dari SD, mereka selalu bersama sama. Merekapun memiliki prestasi yang cukup tinggi di sekolah.
" Sabar" ucap Nayra dengan kata meledek
   Kemudia Oliv kembali ke posisi semula,menatap kosong bu Hesty yang sedang sibuk berbicara.

                                            * * *
   " Kring..." Bel istirahat berbunyi. Semua murid bersorak senang menuju kantin, untuk mengisi perut lapar mereka.
" Liv kantin yu "  ajak Nayra pada Oliv , Oliv bingung ia harus bilang apa pada Syamil untuk keluar dari bangkunya , karena barisannya adalah barisan terpojok. Ketika ingin mengucap permisi tapi Syamil mendahuluinya.
" Lo mau ke kantin ga? " Tanya syamil pada Wildan yang tengah memasuki bukunya ke dalam tas.
" Yo" seru Wildan mengiyakan.
Mereka berdua akhirnya keluar, meninggalkan  Oliv dan Nayra di kelas.
" Yu " ajak Nayra lagi, Oliv mengangguk lalu berdiri menjajarkan langkahnya dengan Nayra menuju kantin.
                                            * * *
   "Di sini aja ya" seru Oliv pada Nayra yang membawa semangkuk mie ayam pesannya.
" Iya , iya awas tangan gua panas" Nayra lalu meletakkan mangkoknya ke meja bulat kantin yang di lengkapi enam bangku. Tiba tiba seseorang menepuk bahu Oliv . Oliv kemudian menoleh mendapati wildan.
"Apa? " Tanya oliv
" Boleh duduk bareng"
Oliv hanya mengagguk , tidak iya sangka ternyata Syamil menyusul dan duduk berhadapan dengannya. Suasana di situ sempat canggung. Sehingga Nayra mulai membuka pembicaraan .
" Mil, dulu lu SMP di Jati Negara ya ?" Tanya Nayra.
" Iya, ko lu tau?" Tanya Syamil heran .
" Lo gatau atau ga nyadar dulu mereka sekolah di situ bego" ucap Wildan
"Oh, iya lo pernah PMR ya" kata Syamil menunjuk Oliv sontak kaget Oliv tersedak buru-buru  memberinya minuman.
"Pelan pelan liv" ucap Wildan . Syamil mengerutkan kening ,baginya itu aneh sekaget  itu kah bila Syamil menanyakan pertanyaan tadi.
   Bukannya menjawab oliv berdiri lalu meminta Nayra untuk kembali ke kelas.
" Nay ke kelas yu, bentar lagi bel" ajaknya dingin.
"Oke"
Mereka kemudia berlalu dari hadapan Syamil dan Wildan dan menuju kasir. Syamil masih bingung akan sikap yang ditunjukkan Oliv kepadanya. Dia sama sekali belum pernah melihat gadis seaneh itu jika di hadapannya dingin namun jika di belakangnya sangat ceria. Padahal ia tidak kenal dengan oliv hanya melihat sekali dua kali saja.Jika kebetulan bertemu tidak ingin menerka-nerka lebih jauh. Syamil  dan Wildan  segera menghabiskan makanannya lalu kembali ke kelas menanti guru dan pelajaran baru yang akan diterimanya.
                                              * * *

.
.
.
  Hi guys happy reading yaaa semoga suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote and share guys.

DREAM'S COME TRUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang