Sebelum aku menceritakan kisahku. Aku ingin mengklarifikasi dulu kenapa judulnya Ditamin. Karena kata Ba Nana nggak mungkin aku kasih judul dita-mpar, dita-bok, dita-mpol, dita-brak dan satu-satunya nama yang agak normal adalah ditamin meski bagiku nggak normal sama sekali.
Aku akan menceritakan periode awal aku bertemu dengan Ba Nana.
Waktu itu aku sedang cuci baju, dan dengan ramahnya Ba Nana menyapaku "permisi mbak, saya mau ke toilet" "oh ya silakan" jawabku.
Mbak kost'an yang sopan, benar-benar idaman. Menurutku SAAT ITU. Namun kelak aku menyadari itu tidak bertahan lama, orang yang idaman adalah benar-benar idaman bagi orang yang ingin makan kenyataan hehe.
Karena makananku pada masa itu bukan kenyataan melainkan kelabilan.
Itu sekian ceritaku ketemu dengan Ba Nana, lewati dulu ceritaku dengan si Ba Nana, lain kali saja aku ceritakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DitaMin
Teen FictionTanpa keterangan. Karena terang hanya milik Tuhan dan PLN semata. Sampingan Ba Nana.