🔥Four🔥

14.5K 245 21
                                    

Sudah dua hari ini seongwu tak berangkat kerja. Kepalanya pusing. Perutnya mual dan badannya lemas. Selera makannya pun turun . Bibirnya pucat .

Hari ini ia berniat ke rumah sakit. Namun ia tidak bersama Daniel. Ia ditemani oleh Jaehwan. Karena Daniel ada meeting dengan koleganya yang tak bisa ia tinggalkan.

"Bagaimana dok?" Tanya seongwu kepada dokter yang diketahui bernama Kim Taehyung.

"Tak ada masalah tuan seongwu hanya saja..."

"Hanya saja apa dok?"

"Hanya saja sekarang Anda sedang membawa dua nyawa tuan. Selamat" kata dokter Kim dengan senyum lebarnya. Seongwu terkejut sekaligus senang. Baru kemarin malam Daniel bertanya dan sekarang ia sudah mengandung.

"Terimakasih dok. Saya permisi " seongwu tersenyum dan bangkit dari duduknya.

"Ah satu lagi tuan seongwu. Karena umur kandungan anda baru menginjak tiga Minggu dan masih terbilang cukup muda jadi saran saya jangan terlalu banyak pikiran dan jangan sampai stress" jelas dokter Kim .

"Baik dok sekali lagi terimakasih" setelahnya seongwu keluar dan berjalan menghampiri Jaehwan yang menunggunya di parkiran.

"Bagaimana?" Tanya Jaehwan setelah seongwu sampai di parkiran.

Seongwu tersenyum dan berkata" Sepertinya sebentar lagi kau akan mendapat keponakan jae"

Seongwu masuk ke dalam mobil meninggalkan Jaehwan yang masih terdiam memahami ucapan seongwu.

"Cepatlah jae aku ingin cepat-cepat memberitahu Daniel"

Jaehwan masuk kemudian menjalankan mobilnya mengantar seongwu ke kantor Daniel
Beberapa saat kemudian mobil Jaehwan sampai di depan perusahaan Daniel.

Jaehwan hanya mengantar seongwu kemudian pergi lagi karena ia sudah ada janji dengan temannya.

"Hati-hati jae" seongwu melambaikan tangan kemudian masuk kedalam kantor Daniel.

Seongwu menekan tombol angka 15 di dalam lift. Dia sudah tak sabar memberi tau Daniel . Pasti pria berbahu lebar yang sebentar lagi menjadi calon ayah itu akan sangat senang .

[]

Di ruang kerjanya Daniel sedang duduk sambil menyenderkan punggungnya di kursi tahtanya.

Seharian ini ia sangat lelah. Meeting  dengan kolega luar negeri nya bisa di bilang menguras tenaga dan otak.

Baru saja ingin memejamkan mata sejenak daniel di kejutkan oleh seorang wanita yang tiba-tiba masuk dengan pakaian yang bisa di bilang sangat minim sehingga membuat lekuk tubuhnya terlihat.

"Hai Niel apa kabar sayang. Aku merindukanmu" kata wanita tersebut sambil menggelayuti lengan Daniel

"Lepas!" Ujar Daniel dengan wajah datar. Jujur ia risih kepada wanita ini. Ia muak melihat wajahnya.

"Aku merindukanmu Niel. Terlebih kepada dia" wanita tersebut mendudukkan dirinya di paha Daniel sambil mengusap alat vital Daniel yang tertutup oleh celana.

"Menyingkirlah! Aku sudah memiliki kekasih!"

"Aku tak peduli!"

"Kau-

Pintu terbuka sebelum Daniel menyelesaikan ucapannya. Wajah gembira seseorang yang membuka pintu tersebut seketika luntur. Air matanya mulai mengalir. Badan kurus dengan perut yang sekarang terlihat sedikit membuncit seketika bergetar hebat.

"Ma-maaf aku mengganggu kalian"
Seongwu berlari menjauh dengan air mata yang mengalir deras.

"Seongwu!"

"Wanita biadab! Pergi kau jalang!"

Daniel mengejar seongwu yang entah lari kemana.

Di lain sisi seongwu masih terus berlari meskipun kakinya sudah tak kuat lagi. Terserah ia akan pergi kemana yang terpenting sekarang ia tidak lagi melihat wajah Daniel.

Sungguh dadanya sesak melihat pemandangan itu. Kebahagiaannya seketika tertutup oleh rasa kecewa.

Seongwu terus berlari sampai ia tak sadar kalau dirinya sudah terlalu jauh dan entah dimana dia sekarang.

Pria manis itu terduduk di tanah sembari mengusap air matanya.
"Hiks...kenapa jadi seperti ini"

"Hiks..."

"Hiks..."

Sebuah mobil berhenti di depan seongwu yang masih menangis.
Pintu mobil tersebut terbuka dan menampilkan Pria tinggi yang sedang berjalan ke arah seongwu.

"Hei tuan kau tak apa?" Tanya pria tersebut.

"Hiks..."

"Hei kau menangis? Dimana rumahmu? Biar kuantar"

Tak ada respon. Yang ada di pikiran seungwu sekarang hanyalah daniel daniel dan daniel. Tanpa memperdulikan sekitarnya. Masa bodo jika sekarang dia di bawa orang jahat dan dijual.

"Baiklah. Masuklah ke mobil ku dulu. Di sini terlalu berbahaya"

Pria itu menuntun seongwu berjalan .

Setelah keduanya sudah masuk, pria tinggi itu menjalankan mobilnya.

Ponsel pria itu berdering.

" Hallo"

"..."

"Hmm. Sebentar lagi aku sampai sayang"

"..."

"Iya"

"..."

"Baiklah"

"..."

"Ohya aku membawa seseorang"

"..."

"Nanti akan ku ceritakan"

"Hmm. Love you too"

Pria tinggi itu menutup telponnya dan kembali fokus pada jalanan.

"Ohya kau-

Pria itu tak melanjutkan ucapannya karena seongwu telah tertidur. Mungkin dia lelah. Pikir pria itu

"Sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Tapi dimana? Ah sudahlah mungkin hanya perasaan ku saja"

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀
Voment-!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hot Shot 🔥-ongniel🔞🔞(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang