Prolog

67 8 0
                                    

Hm aku bukan penghuni baru di wattpad, tapi ini cerita pertama aku. Semoga kalian suka ya sama cerita pertamaku, maaf kalo ceritanya ngaco
Selamat membacaa
______

Mobil sport putih berhenti di area parkir pemakaman. Seorang gadis turun dari sisi pengemudi mobil tersebut dan memasuki area pemakaman dengan sebucket bunga matahari. Dia menyusuri area pemakaman hingga berhenti di gundukan tanah

TEGER ELLARD FREDDY
Lahir : 20 Juni 1949
Wafat : 27 Maret 2012

Dia berjongkok di samping makam yang dia tuju, dan sebucket bunga matahari yang di genggam, dia sandarkan di batu nisan
"Hai yah-- maafin Jasmine, maafin jeje. Seharusnya ayah bisa lihat jeje sekarang, ada di samping jeje" Jasmine menyeka air mata yang mengalir di pipinya, menghembuskan nafasnya perlahan. "Jeje pengen ayah nemenin jeje, liat jeje jadi orang yang berguna"

Lagi lagi jasmine menyeka air matanya, dia tidak kuasa menahan air matanya untuk tidak terjatuh. Dia sangat menyayangi ayahnya--ayah angkat lebih tepatnya

"Tapi gara-gara jeje ayah disini, seharusnya jeje yah--seharusnya jeje" jasmine menundukkan kepalanya, karna mengingat akan kejadian itu. "Maafin jeje, hanya itu yang bisa jeje ucap, jeje janji yah. Jeje bakal jadi yang berguna"

Tidak jauh dari tempat jasmine, sekitar 100 meter. Seorang laki-laki memperhatikan jasmine sehingga membuat jasmine mengedik ngeri karna di area pemakaman hanya ada dia dan seorang laki-laki tersebut

"Yah, jeje pulang dulu ya. Ada orang yang liatin jeje nih, jeje takut. Kayaknya laki-laki yah, mata jeje kabur, jeje lupa gabawa kacamata. Jeje pulang yah, jeje bakal sering sering kesini kok yah. Daahh yah" setelah berbicara sendiri, berbicara ke gundukan tanah--tampat peristirahatan ayah angkatanya. Jasmine bergegas pergi dari area pemakaman karna sudah merasa takut, di tambah langit yang mulai petang dan laki-laki misterius membuat dia tambah takut

Laki-laki itu hanya memperhatikan jasmine, tidak mengejar atau mengikutinya. Jasmine rasa hanya orang aneh saja, akhirnya jasmine memasuki mobil sport berwarna putihnya. Dan melaju dengan kecapatan rata-rata

Jasmine memarkir mobil kesayangannya di perkarangan rumah bercat putih tulang yang dia singgahi, rumah orang tua angkatnya. Iya, dia tinggal di rumah orang tua angkatnya karna orang tua kandungnya tinggal di Aussie--sibuk dengan bisnisnya

"HALLO EVERYBODY, JASMINE CANTIK NAN BAIK HATI TELAH SAMPAI DI RUMAH" Sapa jasmine dengan terikannya

"Dasar kamu ya ga berubah berubah, kalau masuk rumah itu ucap salam jasmine alberta, bukan malah teriak teriak. Dari mana aja kamu? udah petang gini baru pulang?" Jawab Misha--ibu angkat jasmine dengan menjewer telinga jasmine

"Aw aw aw, bun sakit bun. Ihh bunda, jeje dari makam ayah" Kekeh jasmine sambil mengusap-usap telinganya

"Lagian kamu bocah udah gede masih aja kayak anak kecil" Rivaldo--Kakak angkat jasmine hanya berbeda 1 tahun dengan jasmine

"Tuh dengerin abang kamu J"

"Iya napa bang, elah kayak baru kenal jeje aja abang nihhh. Muah" ujar jasmine dengan gaya centilnya, dan mencium pipi abang angkatnya

"Iihh bau jigong mulut lo, J" balas rivaldo dengan pura pura mengelap pipinya

"Bilang aja gak pernah di cium cewek. Jomlo ngennes sii--- hahaha" timpal jasmine dengan tawanya dan bur-buru lari ke anak tangga menuju kamarnya, karna dia tau kakaknya akan menjitak dirinya karna ucapannya

"EH KURANG AJAR YA LO, PAKEK SEGALA LARI. AWAS LO, DASAR BOCAH CUPU" teriak rivaldo

"Udah do, gak usah di ladenin adekmu. Dia emang jahil kan" lerai misha

"Hehe, aldo bercanda kali bun" jawab rivaldo dengan memperlihatkan deretan giginya

____

Masih prolog ya gaes, jadi dikit heh. semoga kalian tetep nunggu next partnya ya
Maaf kalo agak ngaco
Love you all
Jangan lupa vote coment yaa, kasih sanggahan, saran😘

J U S T - M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang