Bagian Empat

35 6 2
                                    

Selamat membaca, makasih buat yang udah baca
Jangan lupa votement ya😊
---
Seminggu lebih Jasmine telah menjabat sebagai siswa SMA KERTA JAYA, baginya tidak jauh beda sekolah di Indonesia maupun di Aussie. Hanya saja suasana rumah yang berbeda, tidak masalah untuknya mengalah, mengalah bukan berarti kalah. Ini adalah keputusan yang tepat menurutnya

Untuk hari ini Jasmine ke sekolah bersama Rivaldo. Dia bosan mengendarai mobil sendiri, semacam dirinya tidak memiliki siapa-siapa. Perlu kalian ketahui, berangkat bersama Rivaldo bukan hal mudah. Jasmine harus membujuknya hingga Rivaldo benar benar mau berangkat bersama Jasmine

Motor black memasuki area sekolah dengan kecepatan yang terbilang cukup cepat, sehingga membuat beberapa pasang mata menoleh sekedar melihat siapa pengendara itu. Sesampai di area parkir, Rivaldo memarkir motornya di tempat yang biasa ia tempati untuk parkir motor kesayangannya

"maneh gelo huh? Ngebut pisan akang ih! Jieun kabeh ningali urang!" seru Jasmine sembari memukul pundak Rivaldo (Kamu gila ya? Cepet banget kakak ih! Membuat semua ngeliatin kita!)

"Masa bodo atuh. Abdina oge mayar sakola kok" ujar Rivaldo terkekeh (Masa bodo ya. Aku juga bayar sekolah kok)

"Serah deh bang" lanjut Jasmine, menuruni motor

"Gue ke kelas duluan ya bang. Jam pertama gurunya killer"

"Belajar yang bener, jangan tidur di kelas mulu!" ucap Rivaldo dan mengacak rambut Jasmine

"Sialan lo bang!" seru Jasmine. "Rambut gue berantakan nih" Rivaldo terkekeh mendengar ucapan Jasmine

"Yaudah sono, katanya gurunya killer"

"Iya-iya, dahh bangg muahh" ujar Jasmine sembari mencium pipi Rivaldo. Untung saja guru-guru masih tidak berkeliaran, tapi tanpa mereka sadari, Rapahel sedari tadi memperhatikan tingkah laku mereka dari jendela kelasnya

Jasmine menyusuri koridor dengan bersenandung kecil. Menatap lurus kedepan, dan kedua tangannya menggenggam tasnya

Langkah jasmine terhenti saat guru nya memanggil dirinya untuk membantu membawakan tumpukan buku paket ke kelasnya

"Jasmine!" seru bu Yupi

"Iya bu? ada apa gerangan ibu guru memanggil saya?" ujarnya dengan nada pada jaman kerajaan

"Bisa gak? Kamu serius dikit Jasmine!"

"Ibu mau di seriusin sama saya? Saya cewek bu, lesbian dong bu? Lagian ibu udah punya suami" Jasmine terkekeh membuat Bu Yupi menatapnya seakan-akan ingin menerkamnya

"Hehe, bercanda bu" lanjut jasmine dengan mengangkat jari berbentuk 'V'

"Ini bawakan ke kelasmu" perintah bu Yupi menyodorkan tumpukan buku paket

"Loh, hari ini ibu ngajar lagi? Bukannya kemaren sudah ngajar bu? Wah ibu maruk ya, masak gak mau memberi saya waktu istirahat" ujar jasmine sembari menadahkan tangannya mengambli buku yang di berikan bu Yupi, sebenarnya ia tahu kalau jam pertama tetaplah bu Yupi yang mengajar, hanya saja sifat jahilnya yang tak ketulungan membuat ia bersikap seperti itu

"JASMINE!!" seru bu Yupi yang kesian kalinya. Bener-benar tidak habis fikir dengan siswi barunya ini. Jasmine pun pergi meninggalkan bu Yupi dengan cekikikan tak henti-henti

"KAWAN-KAWAN, JAM PERTAMA JAM KOS. BU YUPI GAK NGAJAR, ADA KEPERLUAN" teriak Jasmine di ambang pintu. Membuat seisi ruangan menatapnya seolah bahagia dengan ucapan jasmine. Seberapa detik kemudian

"TAPI BOONG" lanjut Jasmine tertawa

"Sialan lo J!" sahut temannya

"Murid baru, gue kira kalem. Taunya--" sahut teman satunya

J U S T - M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang