Bagian(4)

19 1 0
                                    

"Aku mencintaimu biar ini menjadi urusanku. Bagaimana kau kepadaku, entah itu urusanmu."

Setelah hampir semalaman menangis akhirnya tasya pun ketiduran. Kemudia terdengar suara alarm yg sengaja di pasang tasya agar tidak terlambat kesekolah lagi.

'Hoaaammmm.....'

"Duh, jam berapa nih ko kaya masih subuh banget ya" ucap tasya sambil menggosok2kan matanya.
4:20 pm

" busett, masih jam set5 cuy, hm btw ko mata gue kaya anak ayam gini siih bengkak kek abis di tonjok gitu ancuy!:("gerutu tasya.
  
              Setelah sholat, mandi, iapun seperti biasanya turun ke bawah untuk sarapan. Frisli kakaknya sudah mengetahui tentang mata tasya, karna semalam ia sempat nguping pembicaraan tasya dengan dirinya sendiri dikamar.


"Pagi mah, pah" sapa tasya nada lemas.

"pagi sayang, kamu kenapa matanya ko sembab gitusih" cemas mamahnya.

"engga ma gapapa" jawab tasya sambil menunjukan ya mungkin hanya Fake  smile nya yang bisa tasya tunjukkan untuk tidak membuat cemas kedua orang tuannya.

"Ah si tasya mah paling juga gara gara valdo mah"ceplos frisli

"Eh kutu kupret lo diem ya!" emosi tasya.

"lo makin sini ko makin gasopan ya tas, gimanapun gue kaka lo, gue peduli smaa lo! " emosi frisli pun naik. Dia langsung meninggalkan semuanya dan pergi ke sekolah.

"Tasya!,kamu kenapa sih mamah sama papah gapernah ngajarin kamu buat gasopan sama orang lain" bentak papa tasya.
     
       Entah kenapa tasya pun langsung ikut pergi dan langsung kesekolah tanpa pamitan kepada papah, mamanya. Semua ini memang garagara valdo tasya cemas kepada valdo karna sudah dari kemarin valdo tidak mengabari tasya lagi. Bel sekolah pun berbunyi  masa mos tasya sudah berakhir. Tasya mendapat kelas A sedangkan valdo B.

"Hallo, gue tia boleh ya gur duduk disebelah lo nama lo siapa?"

"nama gue tasya, iya boleh" jawab tasya ramah.
         •••  

Bel istirahat pun berbunyi tadinya tasya ingin menghampiri valdo, namun tasya melihat valdo sedang bersama teman2nya memang. Tapi ada yang aneh, ada wanita yang terlihat cari perhatian ke valdo, tangan valdo di gandeng oleh wanita itu, tapi anehnya valdo diam. Ternyata sedari tadi valdo memang sengaja melakukan itu, dia melihat tasya dari awal.

"Ti, gue gajadi kekantin"ujartasya sambil menahan tangis.

"lohloh kenapa?lo kenapa?" cemas tia.

"nanti gue ceritain yu kekelas". Akhirnya merekapun kekelas.
     
    Sesampainya merka berdua di kelas. Tasya langsung menempelkan kepalaanya kemeja dia menangis tanpa suara. Dia bingung kenapa valdo menjadi seperti itu:(
'teng nong'bunyi hp tasya,ia sempat girang ia kira valdo men chat duluan ternyata.

"Lo ke aula sekarang, gapake banyak omong."-Rendi.

' ah elah ngapain si kaka jutek ini males dah' gumam tasya dalam hati, sambil mengangkat seluruh tubuhnya lalu berjalan ke aula sekolah.

"Kenapa kak?" tanya tasya ketika sudah bertemu dengan rendi.

"Lo kenapa nangis tadi?" ucap rendi.

"urusannya smaa kakak apa?"

"jangan panggil gue kaka, panggil rendi."

"oke"

"kenapa?"

"gpp, lo kepo bgt sih" emosi tasya

"yaudah,pergi sana"

"pergi kemana"

"kelas lah bego. "
'dasar cowo aneh'pekik tasya sambil meninggalkan rendi.

NEXTT?

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang