00

100 6 13
                                    

"ger, oper !"

Laki laki itu berusaha berteriak meminta bola di tengah panasnya lapangan basket.

"Nice!"

Tiga orang pria bercelana abu ini bertos ria merayakan kemenangan akan permainan kecil kecilan mereka.

"Curang lo Vin! Main ngajak Nathan Ama gerald"

Sungut pria yang berada di tim lawan tengah duduk terkapar di pinggir lapangan berusaha meneduh dari terpaan mentari siang ini.

Malvin yang juga sama terengahnya cuma bisa mengendikan bahu dengan senyum yang mengembang menepuk pundak Nathan.

Wajar sih kalau vero merutuki kekalahannya, Malvin mengajak serta Nathan dan gerald yang merupakan tim inti basket SMA mereka dan selama dua tahun berturut-turut memenangkan piala DBL tahunan antar SMA tingkat kota.

Pria itu berjalan mendekat mengulurkan tangan hendak membantu Vero berdiri yang di sambut tepisan tangan Vero.

"Gua bisa sendiri" ujarnya dengan senyuman yang juga sama lebar dengan yang di tunjukan Malvin

"Berarti gw bisa dong mulai project gue ke seyril?"

Kekeh malvin dengan alis yang bergerak mengikuti bola matanya disertai sikutan pelan di lengan vero.

"Iyee ah, bawel lu kek cewe" sungut vero yang setelahnya di ikuti derai tawa masing masing.

Pertandingan basket kecil kecilan mereka berhadiah ya lumayan tidak menyenangkan bagi sebagian perempuan dan cukup menghibur bagi para pria.

Ya pertaruhan akan siapa yang berhak dan maju dahulu mendekati primadona sekolah. Tentunya hanya manusia sejenis Malvin, vero dan teman teman nya lah yang cukup brengsek untuk membuat permainan sejenis ini.

Seyril, kelas sepuluh tiga, kelas yang di gadang gadang menyimpan mutiara tersembunyi seperti seyril salah satunya. Rasanya terlalu istimewa tapi ya begitu lah adanya pengambaran yang digunakan Malvin dan teman teman nya.

_____________~°Soraya°~____________

Malvin tidak pernah suka bangun pagi, berangkat sekolah dan duduk diam mendengar ocehan para guru di kelas. Membosankan! Semangatnya setiap ingin sekolah hanya satu. 'jam istirahat'.

Ayolah siapa sih yang tidak suka jam istirahat? Terbebas dari ocehan orang dewasa, duduk berkumpul dengan beberapa teman, bercerita tentang game baru, atau bagaimana cara pendekatan Malvin dengan seyril agar segera dilakukan misalnya.

Dan disini Malvin sekarang topik hari ini yang akan di bicarakan oleh Malvin dengan Gerald dan nathan. Oh jangan lupakan varo yang berbesar hati memberi sedikit info serta tips and trik yang selama ini ia gunakan mencoba mendekati seyril. Meski terdengar sia - sia.

"Jadi gimana?" Tanya Gerald yang mulai tidak sabar mendengar penjelasan Varo yang bertele-tele tidak pernah selesai dan menemukan solusi yang bagus.

Tangannya di lipat di dada, sedikit membusungkan dada dengan dagu terangkat khas Gerald. Di seberangnya Nathan yang merebahkan kepala di meja terus memandangi jam tangannya sama sekali tidak menaruh minat dengan rentetan cerita varo. Kemarin bukan karna dia penasaran akan taruhan malvin, hanya seperti biasa. Basket! Kesukaan nya. Jadi kenapa harus menolak? Di tambah iming iming traktiran sepatu dari Malvin rasanya lebih dari cukup untuk mengajaknya ikut serta. Dan meski akan tahu kalau iming iming itu hanya akal akalan Malvin. Terserah Malvin dengan semua kebahagian penuh dosanya.

Varo mengehela napasnya panjang, seperti telah mengeluarkan beban yang selama ini dia tahan. Meski seyril gadis cantik dan ramah bukan berarti dia cukup bodoh untuk membedakan mana pria yang akan mencoba mengambil ke untungan akan kecantikan nya atau mereka yang tulus kepadanya.

SORAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang