author's note : kalau dingin itu bagusnya minum jahe, kalau panas minum es nahh kalo panas dingin berarti sakit. jangan lupa jaga kesehatan ya guys
Ruang yang berukuran 4 x 5 meter persegi yang dihuni dua orang dokter yang sedang diskusi begitu sunyi tak bersuara. Krystal Jung seharusnya memberikan data dan penjelasan kepada Kang Seulgi tentang kasus yang akan mereka tangani selanjutnya. Hal seperti itu biasa dilakukan Seulgi agar dokter residen tidak panik menghadapi segala kemungkinan di meja operasi. Setiap dokter residen harus tahu patologi dari penyakit yang akan mereka tangani, SOP dan hal penting lainnya. Namun kali ini krystal bingung bagaimana memulainya, Seulgi terlihat tidak konsentrasi dan menatapnya datar dan pada akhirnya tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dan Krystal tidak bisa menahan dirinya.
"what ?"
"ehm ... tidak .. maaf aku melamun kita harus menyudahi diskusinya"
"okay .."
"krys, apa kau mau punya anak ?" mulut krystal mengaga bingung bagaimana menjawab pernyataan yang diajukan Seulgi dan Seulgi akhirnya sadar
" sorry ... itu bukan urusanku"
" tidak ... itu, itu Cuma bukan pertanyaan yang kuharapkan"
"Irene baru saja memberitahuku, dia tidak mau punya anak. Dia tak pernah, you know ..."
" wow" Krystal bingung harus berkomentar apa
"ehm itu tak masuk akal bagiku. Dia bisa menjadi ibu yang luar biasa"
"kurasa ... dia beruntung" Krystal tersenyum kecut " dia menyadarinya sebelum terlambat. Sebagian wanita tidak ingin memiliki anak Seulgi, ibuku jelas sekali salah satu dari mereka"
"maaf ... aku tak bermaksud"
"tidak ... tidak apa-apa"
"aku tak tahu harus bagaimana, dia ... aku tak bisa bisa bayangkan hidupku tanpa dia tapi aku juga tak bisa bayangkan sebuah kehidupan tanpa ..." dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya " maafkan aku ... aku terlalu banyak bicara" Krystal tersenyum, lelaki seperti Seulgi bisa mellow seperti ini
"menemukan seseorang yang tak bisa kau bayangkan hidup tanpa mereka itu sulit. Klise ... tapi itu benar, night Seulgi"
"night Krys" setelah Krystal pergi, Seulgi tidak menunda waktu untuk menemui Irene di ruangannya. Dia telah mengambil keputusan yang terbaik untuk mereka berdua, dia yakin Irene pasti setuju.
Dari pintu yang yang terbuka dia bisa melihat Irene yang sibuk dengan dokumen diatas mejanya. Dengan langkah yang santai namun pasti dia menghampiri kekasihnya dengan senyum hangat.
"aku mencintaimu..." Irene tersenyum membalasnya
" aku juga mencintaimu, Seulgi"
"jadi, aku akan sukarela dengan anak angkat ... ada cara lain agar aku bisa menjadi figure ayah tanpa benar-benar menjadi seorang ayah" Irene tidak bisa menahan rasa bahagianya, dia menarik seulgi dengan kedua lengannya yang melingkar dileher Seulgi dan menciumnya. Dia bersyukur, dia bersyukur seulgi mengerti dengan keinginannya.
"trimakasih Seulgi ... aku mencintaimu"
"aku juga mencintaimu ..."
***
Manusia memiliki definisi yang berbeda tentang pernikahan. Mayoritas akan menentukan tahap dari pernikahan itu sendiri. Saat seseorang masih lajang mereka akan memiliki keinginan untuk mencari pasangan hidup. Setelah mereka menemukan belahan jiwa dari beragam cerita asmara yang berujung pada satu kisah yang mereka jalani dengan sosok pilihan terakhir maka pencarian telah berakhir. Awal dari pernikahan begitu manis layaknya rasa dari ciuman pertama, tapi hal yang sangat mustahil jika sepasang makhluk tersebut akan puas dengan kenikmatan itu, mereka ingin memiliki darah daging, anak. Anak bukti dari buah cinta yang mereka banggakan.
YOU ARE READING
seulrene :Dr. Kang
Romance"setiap orang harus berdamai dengan masa lalunya sebelum merajut sebuah komitmen "- Dr. Kang "bahkan janji harus di ingkari jika tidak rasional" - Irene Bae