Jadi, ini cerita singkat perjalanan semester delapan seorang Choi Yuna menghadapi dosbimnya yang naudzubillah terlalu licin untuk ditangkap.
Kayak belut.
Pada suatu hari, Yuna sudah mengerjakan konsep skripsinya sampai bab lima. Bab hasil dan pembahasan.
Tentunya setelah sebelumnya terjadi sedikit perdebatan yang membuat yuna nyaris membentak sang dosbim muda tersebut.
"Masa sih data jumlah pengangguran tahun 2016 nya nggak ada? coba kamu cari lagi, pasti ada," ungkap beliau saat itu sambil mencorat-coret beberapa lembar di bagian bab dua milik Yuna.
Oh iya. Pakai beliau nggak, sih? nggak terlalu cocok sebenernya, soalnya dosbim Yuna ini kelewat muda.
Umurnya baru 27 tahun. Namanya pak Lee Seokmin. Beliau ngajar matkul Ekonomi Internasional, dan Ekonometrika.
Ganteng sih, tinggi, hidungnya super mancung dan senyumnya manisㅡkata temen-temen Yuna yang lain. Bahkan beliau ini sering tebar senyuman ramah sama siapa saja. Iya, beliau ramah, tapi nggak pas midtest atau final.
Kurangnya beliau ini cuman satu. Banyak gerak. Terlalu hiperaktif sampai-sampai dalam sebulan Yuna pernah sama sekali gak konsul.
Karena apa? ya karena tadi. Susah ditemui. pas sudah ada di kampus, Yuna malah nggak ketemu. Ada yang bilang lagi workshop lah. Pas Yuna sudah sampai kos, ada saja informannya yang bilang pak Seokmin ada di kampus, lagi ngobrol sama pak satpam, ketawa-ketiwi.
Heran Yuna tuh.
Okay, kembali ke persoalan utama. Jadi beliau ini tetap bersikeras bilang kalau datanya ada dan bilang Yuna cuma malas aja buat nyari data variabelnya.
"Kamu males kali nyari datanya? jangan gitu, ini kan demi penelitian kamu," ujar pak Seokmin.
"Sudah pak, sudah saya cari ke instansi terkait juga nggak ada angkanya," cicit Yuna.
Padahal dalam hati dia udah teriak kesetanan.
Untung dosbim. Kalau nggak, sudah habis disate yuna.
"Cari lagi deh. Gini aja, saya punya temen namanya mas Mingyu, dia kepala bagian dokumen di instansi ini, kamu bisa lampirin surat izin data skripsi buat minta data sama mas nya, bilang kamu itu anak bimbingan pak dosen ganteng Lee Seokmin, kalo dia lupa, bilang yang dulu suka nongki sama dia pas SMA, kamu tau kan saya dulunya lulusan SMA1, yang terkenal banyak cogannya itu, "
Pengen mengumpat rasanya yuna. Sempat aja muji diri sendiri plus flashback jaman doeloe...
Yuna banyak-banyak bersabar aja dapat dosbim yang terkenal lawak di jurusannya ini.
Tapi, semenjak dibimbing oleh beliau, Yuna sama sekali nggak tertawa, tuh.
dan Yuna kembali fokus pada permasalahannya, mengabaikan ocehan sang dosbim.
"Tapi kemaren saya sudah cek ke instansi sana malah dicuekin pak..." keluh Yuna. pengen nangis rasanya mengingat kejadian seminggu lalu. Jauh-jauh datang ke instansi yang jaraknya sekitar 35 km itu, tapi hasilnya nihil. Ia malah tidak mendapatkan apapun karena stafnya nggak ada, dan nggak ada yang respon juga.
"Coba lagi," ucap pak Seokmin sambil mengepalkan kedua tangannya, memberi semangat, "semangat ya! biar kalau kamu cepet kelar, cepet saya revisi, cepet juga sidangnya, udah semester delapan juga,"