Pertemuan baik.

30 1 0
                                    

"Aduh! Belum siap"

Sungguh, sangat menjengkelkan.
Aku duduk diatas sofa besar yang empuk berwarna putih, milik atasan baruku.
Benar, aku berada di dalam ruang tamu yang sangat asing. Besar, melebihi impian ku sebagai seorang pemalas yang sangat ingin berproduktif. Mantan atasanku yang sudah sangat berumur dan batuk setiap 10 detik sekali inilah yang menjadikanku duduk menunggu di dalam rumah yang besar yang kapasitas ruang tamunya cukup untuk kumpul setengah dari orang yang tinggal di gang rumahku, ya... cukup dan tidak berdesakan.

Sudah melebihi 5 menit aku menunggu untuk mendengar langkah kaki atasan baruku, 5 menit tidaklah sebentar karena tangan ku sudah basah dan sudah terlalu malas duduk siap nan rapi agar terlihat baik apabila nantinya dia datang tiba - tiba.

Kuharap rambutku yang cokelat, tipis dan sedikit ikal yang kukuncir keatas tidak membuatnya menilai ku sebagai wanita yang depresi dan penuh dengan beban hidup.

Aku memakai celana bahan berwarna hitam dan juga jas hitam yang tidak terlalu formal. Blazer? bisa dibilang seperti itu. Aku memakai kaos berwarna abu - abu, bodohnya karena yang warna putih belum selesai kucuci akibat terlalu seru menonton Marvel Cinematic Universe.

Waktu berjalan, aku gelisah dan bosan. Angin yang menghembus dari pintu ruang tamu yang sengaja tidak ku tutup membuat bunga di atas meja sedikit bergerak. Mawar putih. Tidak terlalu menarik, dan bosan. Aku memegang kelopak bunga mawar itu dengan santai, aku hanya ingin tau apakah ini mawar asli atau plastik yang murahan itu. Hehe, aku emang agak sedikit penasaran.

"Suka dengan bunganya, el?"

Oke, bos baruku datang tiba - tiba. Sudah kuusahakan diriku untuk menjaga sikap dengan baik pada pertemuan pertama namun selalu seperti ini. Aku tidak pandai berpura - pura ayu seperti puteri.

"uhm, maaf tadi cuma penasaran" balasku gugup dan sedikit canggung. Aku yakin senyum canggung ku cukup melas untuk dilihatnya.

Dan, ini membuatku berkata 'wow' dalam hati karena aku tidak biasa dan belum siap menerima bahwa atasan baruku masih muda dan MANIS! 
Tidak heran, karena biasanya aku melayani seseorang yang sudah tua dan sangat rajin. Akupun sering merasa seperti babysitter nya ketimbang sekretarisnya.

"Jadi... mari kita lihat data lengkap dirimu ya" Katanya sambil tersenyum.

Oke, senyumnya sangat manis, giginya rapi, rambutnya coklat lebih tua dari milikku. Badannya bagus, berotot tapi tidak sebesar chris hemsworth. Dia hanya mengenakan kaos berwarna hijau lumut yang tipis dan juga celana panjang trening. Kutebak pasti dia akan olahraga setelah pertemuan denganku selesai.
Aku benar tidak sadar telah memerhatikannya melebihi apa yang harus ku perhatikan. Aku memberhentikan rasa penasaranku yang besar agar tidak keceplosan yang aneh - aneh.

"Jadi kau baru 22 tahun ya" Ucapnya setelah melihat profilku.
"Ayahku bilang kau sudah hampir 30 tahun sama sepertiku" Tambahnya.

Ups, ternyata mantan bosku yang penyakit- tidak. Maksudku mantan atasanku yang sudah tua itu ayahnya. Aku tidak terlalu terkejut sih, hanya saja mengapa tidak ketara ya? Mungkin karena perbedaan usia yang cukup jauh.

"Iya aku masih 22 tahun"
"Aku? hahaha cukup akrab juga kita yang baru ketemu ya" 
"Maaf saya maksudnya saya"

Aduh kacau.

"Gapapa, aku juga santai kok"

Aduh, salting! Kenapa jadi meledekku begini.
Aku membalasnya lagi lagi dengan senyuman canggung yang aneh, biasa.. muka melasku.

Sepertinya atasan baruku bukan orang yang sangat dingin, kayanya lucu. Biasanya yang manis dan muscular ini bukannya dingin dan angkuh ya? - gumamku dalam hati sambil berpura pura fokus pada selembaran kertas yang nyatanya hanya pengalihan lamunanku.

"Jadi apa yang harus saya lakukan?" Tanyaku asal karena benar saja aku cukup bingung dengan keadaan aneh ini. Aku tidak pandai berbasa - basi yang tidak bermutu.

"Saya harus membalik nama kepemilikan ayah saya menjadi Dave Anderson. Saya ga mungkin membuat program baru apabila semuanya masih milik ayah. Saya juga sangat butuh bantuan kamu sebagai sekretaris. Saya hanya punya waktu 2 hari untuk menyelesaikan tugas yang tidak sedikit ini. Saya hanya ada waktu pagi dan malam hari, karena siang dan sore saya harus pergi mengurus toko bunga dan olah raga. Rumahmu cukup jauh untuk bolak balik, mau tinggal disini dulu? hanya 2 hari. Saya harap kamu mau. Tapi kalo memang tidak bisa, saya cari sekretaris lain. Untuk feenya saya pasti kasih lebih. Uang makan juga saya yang ngasih. Gimana?" Jelasnya dengan nada yang cukup ramah dan sangat jelas bukan seseorang yang tengil dan ingin mendominasi. Aku cukup kikuk karena menurutku terlalu sopan cara bicaranya untukku yang hanya sekretarisnya. Tapi sepertinya wanitanya banyak.

"Memangnya istri bapak ga marah ya kalo saya disini? nanti saya dimarahin..." balasku bingung.
"hehe engga kok. Saya belom nikah." ucapnya sambil sedikit tertawa dengan kebodohan dan kepolosan diriku yang tidak bisa dikontrol.
"Nanti pacar bapak marah"
"Gapunya pacar, dan jangan manggil bapak. Belum jadi bapak - bapak"
"Oke Dave"
"Loh? wkwk"
"Eh maaf..."
"Iya gapapa, memang panggil aja dave. biasa aja"
"Gituya.. baik dave"

Huft. Sungguh aku tidak mengerti. Hampir saja salah tingkah. Aku tidak pernah memiliki atasan yang sangat friendly dan manis. Aku sungguh tidak biasa dan agak sedikit kikuk. Bagaimana bisa lelaki yang kaya raya tinggal dirumah yang sangat besar, sendirian, bahagia, berotot, tampan dan manis tidak memiliki jiwa yang angkuh dan sombong dan cuek seperti kebanyakan orang?

"Baiklah! saya siap menjalankan tugas, sir!!" Jawabku semangat.
"Kalau begitu, sekarang jalani aktifitasmu seperti biasa dan jangan lupa nanti malam kau datang lagi kesini"
"Baik."

Begitu. Awal mula pertemuanku dengan atasan baruku yang baik. Aku keluar dari rumah besar ini mengemudi mobilku sambil bergumam dan bersemangat sepanjang jalan.
Berharap kedepannya diriku akan semakin baik dan mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu berat.

Huft, kalau dipikir kembali atasanku si Dave itu hot juga. Tampan, seperti lelaki yang kuat. Manis, kulitnya tidak terlalu gelap dan tidak terang. Persis seperti lelaki spanyol yang kulihat di instagram beberapa waktu lalu. Ugh!
Umurnya masih 27, masih muda tapi sudah seperti Hotdaddy. Aduh!!! apasih aku

"OK! Mari semangat bekerja kembali!" Ucapku menyemangati diriku sendiri sambil menghela nafas pendek.

Hari yang indah.

Hari yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dave Anderson.

————————————————————

Ok! Masih banyak kejadian lucu lainnya yang ga alay dan realistis! Kalau suka ceritanya keep voting dan jangan lupa komen ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THAT WHITE ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang