Part 02 : Second precious one

12 4 4
                                    

Kelopak bunga sakura bertaburan diudara bersama dengan bunga bunga yang bermekaran di musim semi Negeri Matahari Terbit yang elok.

Matsuyama mengecup pipi Yasmine lembut,
"Bangunlah! Kita sudah sampai! ", Ujar Matsuyam sembari menyelipkan rambut coklat Yasmine yang menutupi wajahnya kebelakang telinganya. Yasmine terseyum kemudian menggeliat dan menguap.

"Ayo?! ", Ujar Yasmine mengetahui bahwa pesawat telah mendarat, Matsuyama mengangguk kemudian membawakan tas Yasmine dan menggandengnya keluar pesawat.

"Lihat pemuda itu tampan sekali ya!", bisik bisik penumpang lain yang terpesona dengan wajah Matsuyama. Yasmine yang kesal langsung menarik tangan Matsuyama dan melangkah cepat hampir berlari.

"Dasar wanita itu liat yang tampan sedikit langsung melotot! Hihhh!!! Sebel!! ", Gerutu Yasmine.

"Emm... Yasmine? Kalau begini aku kan jadi ndak bisa menikmati pemandangan dan bisa dikira teroris kan? ", Protes Matsuyama setelah Yasmine memakaikannya hoodie, topi, masker dan kaca mata hitam.

"Biarin!! Salah siapa punya wajah tampan!! Ayo! ", Ujar Yasmine tak peduli, menarik tangan Matsuyama lalu melangkah kesal.

"Jadi ini salahku? ", Ujar Matsuyama mendesah sabar.

Meskipun awalnya Yasmine terlihat amat kesal namun pada akhirnya Ia terlihat ceria lagi sambil sesekali mengambil foto pemandangan atau mereka berdua,
Mereka berhenti sejenak di sebuah taman yang terdapat danau kecil.
Semilir angin membelai lembut wajahnya, Dilihatnya lekat Matsuyama yang tengah melihat danau dengan tenang, hembusan angin menyibak surai hitamnya, sinar mentari menampakkan keelokan kulit bak salju dan mata biru bak lautan itu.

Aku sangat bersyukur bahwa aku adalah gadis sial yang amat beruntung...
Menatap mu seperti ini seakan tak ada lagi keindahan tuhan selain dirimu...
Aku mabuk, aku terbuai akan mimpi indah ini...
Aku menjadi serakah akan dirimu, aku menjadi penakut...
Takut kehilangan mu...

Matsuyama yang menyadari bahwa Yasmine terus menatapnya kemudian tersenyum dan menghampiri nya.

"Kau bisa menatap ku selamanya, aku tak akan kemana mana, sekarang ayo kita istirahat di penginapan ", Ujar Matsuyama, Yasmine tersenyum kemudian mengangguk.

Namun tiba-tiba penglihatannya kabur, tubuhnya mulai lunglai dan kesadarannyapun menghilang, dengan sigap Matsuyama menangkapnya.

"Yasmine? Bangun! Kamu kenapa? Sayang?!! Yasmine?!! ", Ujar Matsuyama panik, segera ia menggendong Yasmine menuju klinik terdekat.

"Bagaimana keadaan nya dok? Dia sakit apa dok? ", Ujar Matsuyama gusar menggunakan bahasa Jepang.

"Tenang tuan, istri anda tidak sakit tap.. ", belum selesai dokter menjelaskan tapi Matsuyama buru buru menyela.

"Bagaimana tidak sakit jelas jelas dia mual, terus pingsan dan... Maaf Dokter saya sangat khawatir ", Ujar Matsuyama setelah sadar bahwa ia terlalu berlebihan.

"Saya hanya ingin berkata 'selamat anda akan segera menjadi ayah', Istri anda sedang mengandung, saya sudah menyiapkan resep vitaminnya anda bisa menebusnya di apotek, baiklah saya permisi dulu ", Ujar dokter itu kemudian melangkah keluar ruangan. Matsuyama masih terdiam, tercengang, amat bahagia. Segera Ia berlari menghampiri Yasmine yang baru saja sadar, kemudian langsung memeluknya erat.

"Ehh?? Kenapa? Ada apa? Aku kenapa? Rama? ", Ujar Yasmine penasaran dengan Matsuyama yang langsung memeluknya.

"Terima kasih sayang, aku mencintaimu, aku akan menjaga kalian dengan nyawaku", Ujar Matsuyama haru.

Haru wo Matteimasu (Waiting For Spring) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang