Selang beberapa menit vero menghampiri adel, cowo itu berdiri tepat dibelakang adel yang tengah sibuk menyusun buku buku tebal yang berserakan dimeja, saat adel ingin membalikkan badannya saat itu juga tubuh mungilnya menabrak lelaki ya bisa dibilang bertubuh agak kekar "duhh, lu ngapain sih"
Vero diam, "chat gue semalem kok ga dibales"
Adel seperti berpikir "emang kapan?"
"nomer gue aja lu gak tau" celetuknya"tau lah" ujarnya santai
"lah kok? Tau dari mana? Oh jangan jangan stalker beneran kan lo, ngaku"
Adel mendelikkan matanya seperti mengintimidasi"kalo nanya tuh satu satu kek"
"OHHHH JANGAN JANGAN LU YANG mpphh" mulut adel dibekap, karna mengingat mereka berada didalam perpustakaan, bisa bisa mereka dimarahi karena suara adel yang bisa dibilang cempreng, vero melepaskan bekapan nya dari mulut adel
"berisik banget sih lu, ntar kalo dimarahin sama pengawas perpus gimana" omel vero
"ohh jangan jangan lu yang neror gue semalem ya" ucap gadis itu berbisik
"apa?"
"budek banget sih, lu yang neror gue kan" masih dalam mode berbisik
"apaan si, ngomong tuh yang jelas"
"LU NGESELIN YA, TADI GUE NGOMONG KENCENG SALAH, PELAN JUGA SALAH" adel menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia kelepasan karna vero selalu membuatnya kesal
Tiba tiba pengawas perpustakaan bertubuh besar dan muka judes dikarenakan bibirnya dilapisi lipstik merah merona. Ia menghampiri mereka "kalian kira ini di stadion ya, seenaknya teriak teriak?!"
"maaf bu" ucap mereka serentak
"maaf maaf, kalian ibu hukum ya"
"yah bu masaan dihukum, ini aja adel lagi ngejalanin hukuman"
"yang nyuruh kamu ngomong siapa? Diem kamu"
"sekarang kalian saya hukum ya?" tanya pengawas perpustakaan, namun dari mereka berdua belum ada jawaban "kok diem? Saya nanya ini" tukas pengawas perpus
"ya tadi ibu nyuruh saya diem" sahut adel
"kan kamu, temen kamu kan bisa ngejawab"
"ya saya kan ga berisik bu, ya gak saya jawablah" samber vero
"HIIIY, SEKARANG KALIAN BERDUA PEL LANTAI DIPERPUS INI" perintah pengawas dengan nada emosi
"gih sono pel" adel menyenggol bahu vero pelan. "lu aja, orang lu yang ngulah" vero menyenggol balik bahu adel, "ngalah ngapasih lu sama cewe" pelotot adel, "lah apa lu, meolototin gue, ntar naksir lagi" goda vero. "ih amit amit" adel bergidik ngeri
"SAYA SURUH KALIAN BERDUA PEL LANTAI PERPUSTAKAAN INI, BUKAN DEBAT" tukas pengawas perpus
"baik bu" ucap mereka serentak
•••
Satu jam berlalu, akhirnya semua tugas yang dibebankan kepada mereka berdua akhirnya selesai, baik vero maupun adel sama sama bermandikan keringat mengingat hukum yang begitu banyak.
Adel dan vero kini tengah duduk disebuah kursi yang disediakan oleh perpus pada umumnya, adel mencoba mengatur nafasnya sedari tadi sedangkan vero? Cowo itu hanya memperhatikan gadis yang ada disampingnya. Tidak lama ternyata vero tertangkap basah karena sedang memperhatikan adel "napa lu liat liat, ntar naksir" celoteh adel
"kan emang udah naksir dari dulu" ucap vero santai
"ye mo-dhuss"
"ih muncrat anjir"
"ya maap" ucap adel sambil mengelap mulutnya dengan tangan
"aus gak?" tanya vero
"banget"
"gua traktir minum ya"
"yah jadi nyusahin nih gue"
"gapapa elah, kaya lagi sama siapa aja"
"gapapa ya? Hehe" cengir adel
"napa nyengir gitu? Awas kesambet"
Ceplos vero"anu, kalo kata bunda gue minum tanpa makan itu ga afdol hehe"
"terus?"
"lu traktir gua somay juga ya"
"yee lambung karet" vero pun mulai berjalan ke kantin
"makasih veroo, lu baik deh" ucap adel girang dan setengah berteriak, vero beranjak dari duduknya dan pergi menuju kantin.
Sesampai di kantin vero melihat 2 kerabatnya Ali dan Dino, mereka keliatan asik menyantap semangkuk bakso berdua, melihat itu vero terkekeh lalu menghampirinya.
"WOI" ali tersedak karena ulah vero
"hahaha, mampus" vero sangat geli melihat ekspresi temannya yang satu itu, sedangkan dino? Ia hanya fokus pada hp nya, selalu, setiap saat, dan dimana saja. Bahkan ia sampai dikira sudah punya hubungan khusus dengan hp nya itu.Dino mengabaikan kelakuan konyol kedua temannya, ya dino cowo yang paling tidak perduli dengan keadaan sekitar diantara mereka
"abis dari mana aja lu? Bu tuti nanyain doi nya tadi"
"doi? Siapa? Bu tuti udah ada jodoh?"
Heran vero"ada" ucap ali santai
"siapa?"
"yang nanya"
"serius"
"forius malah" ali tertawa keras
"ga jelas lu" kali ini dino buka suara
"brisik, kulkas gaboleh ngomong, nyeremin" kali ini ucapan ali dibalas tatapan tajam
"udah ah, gua cabut ya" pamit vero lalu dianggukan oleh kedua temannya
...
Adel kini sedang membaca sebuah komik digital, ia tengah sedang menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan vero?
"ngomik mulu, ga bosen?" kini vero berada dibelakang adel, sambil membawa nampan yang berisi dua mangkok makanan dan segelas minuman
"ngoceh mulu, ga aus?" balas adel malas, adel kini memerhatikan nampan yang dibawa vero, ia menatap heran sekaligus bingung "kenapa.. Minumnya cuma segelas? Terus, kenapa sedotannya dua"
"ya.. Gapapa"
"oh"
"oh doang?"
"makasih"
"sama sama cantik"