Flashback on 2007
Sejak Candra meninggal tiga tahun yang lalu, entah kenapa hati ini seperti tertutup dan mengunci diri dari cinta yang hadir setelahnya.
Sekian lamanya bertahan dari kesetiaanku pada Candra, aku selalu merasa berbahagia dengan kesendirianku, sepertinya ada yang berubah dengan gejolak di hatiku saat ini.
Tatapannya..
Senyumnya..
Suaranya..
Meskipun sangat hemat suara itu kudengar dari bibirnya.
Tetap saja apa yang ada pada dirinya membuatku terpikat.Bang Ardian, itulah panggilan kesayanganku untuknya.
Andai kau tahu bagaimana rasanya hatiku saat ini berkecamuk menahan rindu, sungguh merindukan segala kehematanmu itu, Bang.
Hemat bicara, hemat dalam senyum.
Tapi kau sangat dermawan dalam menatapku.
Ah.. aku tak kuasa memandang tatapanmu itu, Bang.
Seakan banyak panah asmara yang setiap saat akan terlepas dan menghujam jantungku.Aku mengagumimu dengan segala yang ada pada di dirimu, Bang.
Mengagumimu belum tentu mengharapkan..
Mengharapkanmu belum tentu mencintai..
Mencintaimu belum tentu memilikimu..Karena hanya dengan memandangmu dari jauh, itu adalah kebahagiaan yang hakiki untukku..
Melihat senyummu adalah candu bagiku..
Meskipun kutahu pemilik senyummu itu adalah dirinya, dia yang telah menemanimu selama ini.Entah mengapa mengagumimu membuatku banyak terisak, terlebih saat bayangmu selalu hadir merengkuh asaku.
Saat berjumpa denganmu pun aku tak kuasa untuk menyapamu.Maaf, bukan aku arogan atau angkuh.
Heningku karena aku tak mampu membuka bibir ini untuk sekedar mengucap "Hai".Jangankan menyapamu, memandangmu saja aku tak mampu.
Ketahuilah, Bang.
Memiliki kesempatan memandang wajahmu hampir di setiap hariku saja itu sudah membuatku sumringah.
Cukuplah aku mengagumimu saja, Bang..Kenapa? Aku takut kekagumanku ini akan mengubahnya menjadi perasaan CINTA.
Kalau memang cinta perjuangkanlah..!!
Tidak, apalah dayaku.
Aku hanya seutas tali yang rapuh.
Biarkan seperti ini, biarkan aku mengagumimu selamanya.
Sekalipun cinta itu singgah bergelayut dalam kalbuku, setidaknya aku akan tetap "mencintaimu dalam diam."💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam (Monolog)
PoetrySekedar Curhat belaka, murni isi hati dan apa yg dialami Author. Jadi... Bukan hasil copas apalagi plagiat..