Lalu Siapa?

44 3 0
                                    

Hari itu, aku berkemas untuk pindah dari tempat kost ke asrama baru yang disediakan oleh pihak kampus. Aku berkemas dibantu oleh salah satu temanku yang memang akan sekamar denganku di asrama. Nasib anak rantau memang tidak selalu baik, apalagi jika berhubungan dengan tempat tinggal dan keuangan. Proses pindahanku hari ini berjalan dengan baik, semuanya sudah tertata rapi di tempat yang seharusnya.

Desas-desus horor yang ku dengar mengenai asrama baru yang ku tempati ini tak menghalangiku untuk pindah karena alasan keuangan dan waktu. Sampai saat itu hal tersebut hanya rumor belaka.

Sialnya, aku lupa jikalau aku kurang bisa beradaptasi di lingkungan baru. Dan aku hanya mengandalkan teman sekamarku saat itu. Oh ya, kami -aku dan Namjoon, temanku- menempati salah satu kamar asrama di lantai 3, yang mana para penghuni asrama ini bilang bahwa lantai 3 itu angker. Di lantai 3 ini, baru terisi 2 kamar, sehingga mungkin menambah kesan horor bagi penghuni disini.

'Persetan dengan angker atau hantu dan kawan-kawannya, aku tak takut' pikirku. Langsung ku tarik selimut untuk menjemput alam mimpi kemudian.

Malam pertama ku tinggal di asrama ini, tidak ada yang aneh, akupun tak merasakan gangguan dari makhluk 'lain', atau karena aku yang terlalu lelah sehingga tidak bisa merasakan apapun.

Aku terbangun ketika sinar matahari mencoba masuk melalui tirai jendela yang sedikit terbuka dan setelahnya menyadari bahwa aku hanya sendiri dikamar.
'Mungkin Namjoon sedang mandi' pikirku. Namun, setelah hampir 15 menit berlalu, lelaki itu tak memunculkan batang hidungnya, sedang apa dia di kamar mandi begitu lama. Ku lihat pun dikamar tidak ada handphone miliknya sehingga ku putuskan untuk meneleponnya.

tutt... tutt... tutt

"Namjoon-ah kau kemana sih? ke kamar mandi lama sekali sudah hampir 15 menit lebih aku menunggumu keluar dari sana tahu!" ucapku agak kesal.

"Maksudmu apa hyung? aku kan dirumah sejak kemarin. Aku juga kan sudah bilang kalau aku tak bisa ikut membantumu berkemas, namun tak ada jawaban darimu. kupikir kau marah padaku." Terang Namjoon dari seberang

"Loh kan kemarin kamu bantu aku berkemas sampai membereskan barang disini Nam. Jangan bercanda deh" jawabku lagi. Seketika bulu kudukku meremang

"Untuk apa aku bohong padamu Jin-hyung. aku sudah mengirimimu pesan kemarin siang, yang bahkan sampai sekarang tidak kau baca.

Aku langsung mengecek aplikasi pesan di handphone ku, dan ternyata benar, dia mengiriminya pesan dan baru saja terbaca olehnya.

"Tunggu Nam, kalau kau tidak membantuku berkemas kemarin, lalu siapa yang membantuku? jelas ku lihat bahwa itu dirimu dan kau tidur di ranjang bagian atas Nam." ujar ku lagi pada Namjoon

"Hyung tapi aku sungguh tak membantumu kemarin, aku mengalami sedikit masalah dirumah jadi aku hanya mengirimimu pesan minta maaf hyung." ucapnya dengan nada agak bersalah

"lalu semalam aku bicara dengan siapa Nam? tidak mungkin aku bicara dengan bayanganku sendiri sedangkan aku tidak menatap cermin bahkan bayanganku saat itu"

"Hyung, mungkin rumor mengenai lantai 3 memang benar"

"Maksudmu? aku bicara dengan hantu? astaga Nam, mustahil"

"lalu pikirmu siapa yang kau ajak bicara dan membantumu berkemas hyung sedangkan aku tetap dirumah bahkan sampai sekarang."

"Nam kau harus kesini sekarang." pintaku

"Kita bertemu di kampus saja ya Hyung, lagi pula satu jam lagi kan masuk jadi aku akan bersiap dulu. Bye Hyung, sampai ketemu dikampus" dan seketika panggilanku diputus sepihak oleh Namjoon.

Aku kemudian teringat akan kegiatanku serta obrolan pendekku dengan 'Namjoon' sebelum kami tidur. Dan ku lihat itu Namjoon, benar Namjoon.

'Terima kasih telah membantu dan menemaniku semalam siapapun engkau' ucapku dengan agak lantang di kamar sebelum keluar untuk mandi. Tak ingin memikirkan hal itu berkepanjangan.

Mungkin untuk kedepannya aku harus bisa bersikap lebih baik, karena dari pengalamanku itu, aku tahu bahwa ada 'jiwa' lain disana. Namun tak selamanya jiwa itu jahat bukan?

.
.
.

Setiap part di tulisan ini belum tentu berhubungan ya alias beda. aku gk bisa bikin cerita Chaptered so paling bikin ficlet aja :)) Maaf juga karena penulisan masih acak-acakan karena ini cuma buat ngisi waktu bosen aja *peace

Thanks from Rrn49

4-Mei-2020

Random Stories (BTS series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang