"Brakbrakbrak" buku buku yang ada dirak ku jatuh semua entah karena ulah tikus yang jahat itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 dengan tubuh tak berdaya, mata lelah, dan mood berantakan. Suasana yang sunyi dan hanya lagu lagu sedih yang ada ditelinggaku karena aku habis putus dengan pacarku bernama anton.
Akhirnya, aku tidur pulas dengan mata yang tidak terkontrol penuh air mata. Pagi menjemputku dengan kebahagian dan rasa deg-degan karena ujian nasional telah tiba. Dibenakku tak terfikirkan apa yang terjadi pada tadi malam, aku hanya bilang "bodo amat" sambil off kan hp. Aku belajar dengan sungguh sungguh dan berangkat kesekolah dengan hati riang.
Sampai disekolah salah satu temanku sarah bertanya " Ca, kamu tidak waras ya dari tadi senyum-senyum sendiri sangat bahagia sekali" aku hanya cuek dan diam lalu melanjutkan belajar dan fokus untuk ujian nasional.
Ujian nasional mata pelajaran sosiologi, jurusan IPS telah selesai tinggal menunggu pengumuman dan wisuda. Aku pulang bersama temanku sarah dan nini. Sesampainya dirumah aku hanya beristirahat sampai sore.
Dua minggu kemudian hasil dari ujian segera diumumkan dan wisuda akan dilaksanakan secepatnya. Hatiku merasa sedih dan senang karena aku dan temanku harus berpisah. Hal itu selalu menghantuiku dan membuatku resah karena kehilangan teman seperti mereka. Wisuda tersebut telah selesai dan waktunya memikirkan untuk masa depan.
Di sore hari ada seseorang yang datang kerumahku.. ternyata seseorang itu anton pria yang aku sayangi dan kubanggakan yang dulu pernah meninggalkanku. Aku masih kesal dengannya pintu rumah pun tidak aku
bukakan aku hanya mengintip dari jendela.Namun, anton tidak sendirian dia membawa keluarganya aku semakin binggung dengan ini semua?Akhirnya, Ibuku yang membukakan pintu untuk mereka, dibenakku udah campur aduk aku berfikir kalau anton membahas masalah yang ada dimasa lalu. Ternyata dugaanku salah dan diluar nalar. Tujuan mereka kesini untuk melamarku dan menikahiku. Aku sempat kaget karena belum siap dan masih menyimpan beribu ribu luka. Anton meminta maaf dan mengajakku tunangan terlebih dahulu jika belum siap menikah.
Aku binggung, dan ayah ibu hanya bilang "jika kalian saling sayang tidak masalah untuk bertunangan ayah ibu selalu mendukungmu demi kebahagian kalian"hatiku semakin mantap jika anton jodoh terbaik untukku. Setelah tunangan kita memutuskan bekerja bersama disebuah perusahaan IT demi orangtua kita. Aku dan anton bekerja hampir 1 tahun dengan semangat tinggi penuh perjuangan.
Hari berikutnya, anton datang kerumahku lagi dengan keluarganya untuk melamar dan mengajakku menikah. Dan aku belum memikirkan masalah tersebut karena kita masih muda masih banyak mimpi-mimpi yang ingin diraih.Akan tetapi, kedua orangtuaku mengizinkan jika aku segera menikah dengannya. Tak lama kemudian kita menikah diusia 19 tahun dimana usia masih muda, aku dan anton telah sah menjadi suami istri dan hidup bahagia bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Diusia Muda
Teen FictionPeristiwa dimana seorang sepasang kekasih yang menikah muda agar terhindar dari perbuatan dosa...