mentari hangat

3 1 1
                                    

Pukul 05.30, waktu yang terlalu dini untuk seorang siswa/i berangkat menuju sekolah. Dengan semangat seorang murid baru yang hendak melalui masa orientasi. Rasa bahagia, takut, malu bercampur menjadi satu.

Kirana adalah salah satu yang merasa bahagia dengan orientasi ini. Katanya menyenangkan jika melihat para murid mengenakan atribut yang aneh-aneh. Walaupun itu juga termasuk dirinya.

"Ayah, ayo berangkat. Kirana udah siap nih" Sambil mengikat tali sepatunya Kirana meminum susu hangat yang dibuat ayahnya

Tak lama kemudian ayah Kirana, yaitu Pak Aji, keluar dan membawakan bekal beberapa potong roti bersepai stroberi untuk Kirana.

"Sudah cantik anak ayah. Ayo berangkat" Sembari mengecup kening Kirana.

Setibanya sampai di sekolah. Sudah banyak sekali siswa yang berkumpul di lapangan untuk bersiap diri melaksanakan masa orientasi. Semuanya mengenakan perlengkapan yang sama. Bola plastik setengah lingkaran yang di pakai di kepala, pom-pom dari tali rafia yang di ikat di pinggang dan kacang panjang yang di kalungkan di leher.

Kirana bersekolah di salah satu SMA swasta yang ada di ibukota. Dia anak yang mudah bergaul sehingga pada hari pertamanya dia sudah memiliki banyak teman baru. Kegiatan orientasi berlangsung hingga sore. Membuat letih para siswa.

Pukul 16.00 kegiatan selesai, Kirana bersiap untuk pulang. Namun saat dia merapikan isi tasnya sambil berjalan.  Dia bertabrakan dengan seseorang yang tak lain adalah kakak kelas yang meorientasi para siswa baru.

"Ma..maaf kak, saya terburu-buru dan tidak hati-hati" Kirana menunduk lalu menatap ke arah kakak tersebut. Tanpa banyak bicara,  kakak itu hanya mengangguk dan berlalu pergi

"Haduhhh mampus deh aku,  belum apa-apa udah cari gara-gara sama kakak kelas. Tapi ganteng juga si kakaknya" Gumam kirana di dalam hati.

.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romansa WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang