PROLOG.

719 40 30
                                    

SEPULUH tahun yang lalu...

Seorang anak laki laki mengayuh sepeda melintasi pasar yang tidak jauh dari permukiman rumahnya. Saat ini memang hari Minggu, biasanya hari Minggu ia mengendarai sepeda hanya untuk berjalan jalan di pasar sekedar melihat orang orang yang berlalu lalang yang sedang berbelanja.

Ia mengayuh sepeda nya dengan kecepatan sedang, namun ia harus berhenti mendadak. Matanya terpaku pada sesuatu yang mengusik pikirannya.

Ia bergegas turun dari sepeda nya dan menghampiri seorang gadis kecil yang begitu manis dan imut. Ia menangis tersedu sedu sambil mengucapkan kata "Mama"

Tak ada seorang pun menghiraukan nya.

"Hei, kenapa kamu?" Tanya anak laki laki itu.

"Tersesat, aku tersesat." Rengek si gadis kecil itu sambil mengangkat kepalanya menengok si anak laki laki itu.

"Kenapa kamu bisa tersesat? Dimana orang tua mu?" Nada bicaranya sangat khawatir.

"Tadi aku pergi bersama Ma-ma, tapi Mama su-dah hilang." Ucap si gadis kecil itu polos dengan sesenggukan dan menggeleng gelengkan kepala.

Anak laki laki itu mencoba menenangkan nya
"Ssssttt... Sudah, Bagaimana kalo kamu ikut denganku, kita cari Mama kamu sama sama. Bagaimana, kamu mau?"

Si gadis kecil itu enggan menjawab nya, didalam pikiran nya hanya satu "asing". Ia bertemu dengan orang asing, dan menawarkan ikut dengan nya. Ia takut kalau ia adalah seorang penculik yang ngaku ngaku untuk menolong orang padahal ia adalah seorang penjahat. Ia ingat dengan pesan Mama nya, kalau ada orang asing yang ingin membantu nya, tolak saja jangan dengarkan.

Tak terasa si gadis kecil itu memundurkan langkah nya menjauhi anak laki laki itu.

"Kalau kamu tidak mau, gpp kok. Lagian juga aku tidak akan ngapain ngapain kamu. Kamu tenang aja" Seolah tau ketakutan anak gadis itu, ia pun angkat bicara.

Setelah mendengar kata tidak akan, gadis kecil itu berhenti memundurkan langkah nya seraya tersenyum kecil lalu menganggukkan kepala, "Iya"

"Kalau begitu mari kita kenalan dulu? Namaku Mike. Mike Dirgantara Jordan." Jawab nya sambil merentang kan tangan untuk berjabat tangan.

"Namaku Shilla. Shilla Brahmanta." Ujar si gadis kecil dengan senyum manis nya.

🍁🍁🍁

Tak terasa yah udah lama aku gak menulis cerita ini karna ada masalah😔
Tapi, tenang aja aku akan menulis cerita ini sampai tamat😊
Semoga para pembaca gak bosan sama cerita ku
Hehe.
Jan lupa vote, komen, dan beri cerita ku ke perpus kalian❤️

Salam Rindu
Yohana Margaretha

SHILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang