"The feeling of stupid,
i was in your corner when you were putting
me through shit"Xox
Nada menghempaskan badannya ke atas ranjang empuknya, yang seketika basah sebagian karena rambutnya yang belum kering.
Gadis itu menghembuskan napas panjang seraya memejamkan mata rapat, rasanya hari ini benar-benar melelahkan.
Bagaimana tidak? Seharian seluruh kelas secara mendadak harus membersihkan kelas masing-masing, dan sialnya lagi, saat hendak ke toilet, ia bertemu Bu Fitri -- penjaga perpustakaan -- dan diminta membersihkan perpustakaan juga.
Nada membuka matanya seraya menoleh ke arah nakas yang ada di samping kasurnya. Ada sebuah kalender kecil di sana. Gadis itu menggapai kalender tersebut, ia membalikkan kalender itu pada bulan selanjutnya.
07 Agustus. Tepat sebulan lagi.
"Heran gue kenapa bisa ngebucinin dia, sih?" ujarnya pada diri sendiri sambi berannjak menuju meja belajarnya.
Sesampainya di sana, Nada segera mengeluarkan diary kecil berwarna pink dusty yang disampul tertulis tulisan tegak bersambung "Beautiful story".
Nada membawa diary itu bersama sebuah pena bertinta pink ke balkon kamarnya -- sungguh warna itu menjadi warna favorite-nya akhir-akhir ini.
Nada menatap langit senja hari ini sangatlah indah. Dari atas kamarnya ia melihat beberapa warga komplek perumahannya berjalan di trotoar dengan santai, anak-anak bermain sepak bola di jalanan, dan seorang pesepeda tampak berhenti di bibir jalan untuk minum sejenak.
Nada terseyum simpul dan segera menuliskan beberapa rangkai kata di atas embaran diary-nya, namun, belum sampai di baris ketiga, seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Nada! keluar bentar, bantuin Mama beliin susu buat Azka!" seru mamanya dari balik pintu kamar Nada.
"Ya, Ma! bentar Nada ganti baju dulu!" balasnya sambil menutup diary tersebut dengan cepat, dan kembali memasukannya ke dalam nakas
***
Nada keluar dari sebuah minimarket yang berada dua blok dari rumahnya. ia membuka tudung hoodie dari kepalanya sembari meminum soda kaleng yang dibelinya bersama sekotak susu yang dititip oleh mamanya tadi.
ia menaiki sepedanya yang di parkir di depan minimarket itu, namun diwaktu bersamaan seseorang ber-hoodie biru cerulien bersepeda hitam parkir tepat di sampingnya.
"Nada?" panggil orang itu karena merasa Nada tidak terlalu memperhatikan dirinya.
Nada menoleh saat hendak memutar balik sepedanya.
"Lho? Jordan?" Balas Nada sedikit terkejut karena kehadiran Jordan di minimarket komplek perumahannya, sebab rumah Jordan terbilang cukup jauh dari tempat itu. "Kok bisa di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JoNaThan.
Teen FictionKetika nama kita selalu beriringan. . . . "Awalnya semuanya udah aku rencanakan sampain akhirnya itu hanya sebuah wacana." ~Jo . "Silahkan kamu cintai aku, asalkan ga kamu bagiin cinta kamu itu sama yang lain aja." ~Na . "Aku ga suka, ya, kalau disa...