Bagan 1

6 2 0
                                    

Dipagi hari yang kurang cerah , terlihat seorang gadis yang sudah berbalut rapi dengan seragam putih abu-abunya. Dialah Adara Felysia Ananta yang akrab dipanggil Felys. Gadis berponi depan ini sudah 1 bulan yang lalu pindah dari kota Yogyakarta ke ibu kota.

Hari ini merupakan hari pertama Felys masuk ke sekolah barunya. Jadi sebisa mungkin ia tidak boleh terlambat , supaya tidak dicap sebagai murid yang kurang disiplin waktu.

Setelah dirasa sudah cukup , Felys pun menyudahi aktivitas bercerminnya dan segera keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Saat ia sedang menuruni tangga menuju ke ruang makan , nampak ayah dan bunda yang sudah berkumpul disana.

" Pagi" sapa Felys sembari menarik kursi

" Eh princess bunda udah siap. Pagi sayang "balas Mentari sambil menyodorkan nasi goreng ke tengah meja makan

" Bunda udah siapin nasi goreng kesukaanmu , ayo dimakan" pinta Mentari yang sudah duduk disebelah Surya

" Iya bun" balas Felys . Felys pun langsung mengambil piring lalu mengambil secentong nasi goreng original kesukaannya dan memulai ritual sarapan bersama keluarga kecilnya.

Hening...
.
..
...
....

" Hari ini udah siap semuanya kan?" tanya Mentari memecahkan keheningan

"Allhamdulillah udah kok" balas Felys

"Berkas - berkas sekolah kamu udah kelar semua?"tanya balik Mentari

" Udah kok bun , kemarin kata pakde udah diurus semua. Katanya nanti Felys tinggal ke ruang waka kesiswaan aja buat nanya tentang kelas Felys"jelas Felys

"Ooh... Allhamdulillah kalo gitu "

" Iya"

" Oh ya Lys , hari ini kamu berangkat naik bus kota aja ya. Soalnya ayah gak bisa nganter , mau ketemu klien dulu" ucap Surya yang mulai angkat bicara

" Setelah nganter Felys kan bisa yah?"protes Mentari

" Gak bisa bunda , ini kliennya minta ketemuan habis ini. Lagian kan Felys waktu di Jogja juga udah biasa naik bus kota , jadi gak perlu khawatir"

" Tapi kan ini di Jakarta yah , nanti kalo Felys kesasar gimana?"

" Ya kagaklah bun , dikira Felys anak SD yang apa-apanya harus sama orang tuanya. Dia udah besar bun , malah bentar lagi kita mau mantu kan? Hahaha" ledek Surya yang langsung mendapat pelototan tajam dari Felys

" Apaan sih yah" ujar Felys

" Hahaha ... aminin aja Lys"

" Hiss" gidik Felys

" Ayah! " ujar Mentari dengan penuh penekanan

" Peace " balas Surya seraya memperlihatkan lambang peace dengan kedua jarinya.

" Kamu gak papa kan Lys ke sekolah naik bus kota ?" tanya Mentari

" No problem bun"ucap Felys

" Ya udah kalo gitu"

Mereka pun melanjutkan ritual sarapan mereka dengan khidmat. Tak ada percakapan lagi diantara mereka. Mungkin karena terlalu menikmati menu sarapan yang dibuat bunda hari ini .

***

Cuaca hari ini sedang tidak bersahabat , mendung menyelimuti tiap sudut langit di ibu kota. Oleh karena itu , Felys harus cepat-cepat berangkat menuju halte bus yang tak jauh dari komplek perumahannya. Ia harus jalan kaki menuju halte karena sang ayah tak dapat memberinya tumpangan. Soalnya sewaktu sarapan tadi tiba-tiba klien ayah menelponnya untuk segera menuju tempat mereka ketemuan. Dengan berat hati dan terpaksa Felys pun harus berjalan kaki menuju halte. Sungguh menyebalkan.

I'm in Two ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang