CHAPTER 1

126 3 0
                                    

"Bunda...Lifya pulang...Bunda?Bunda?Bunda dimana?" ucap seorang gadis kecil berusia 8thn sambil berlalu memasuki rumah besarnya yang nampak sepi. Ketika sampai di ruang tamu, gadis kecil itu mendengar ada kegaduhan dari atas, ia langsung berlari menuju sumber suara yang ternyata adalah kamar orang tuanya
"POKOKNYA AKU INGIN KITA CERAI!! AKU AKAN MENIKAH DENGAN WANITA YANG LEBIH MUDA DAN CANTIK DARIPADA KAMU, AKU BOSAN HIDUP DENGAN WANITA TAK BERGUNA SEPERTI KAMU" ujar seorang laki-laki yang membuat gadis kecil bernama lifyana itu tak mau mengakuinya sebagai AYAH nya.
"Mas?aku mohon jangan mas,, aku mohon,, kamu gak kasian sama aku?kamu gak kasian sama lifya anak kita?dia masih kecil mas,, dia masih perlu kasih sayang kedua orang tuanya mas,, coba kamu fikirin lagi,, kita bisa bicarain ini baik-baik,, lagian juga kamu baru kenal wanita itu beberapa bulan mas,,belum tentu wanita itu wanita baik-baik,,mungkin kan dia cuma mau manfaatin kamu" ujar seorang wanita yang sangat lifyana sayang, bundanya tercinta.
PLAKKKKKKKK sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi sang bunda "JAGA OMONGAN KAMU!!DIA WANITA BAIK-BAIK,,DIA JUGA KAYA,,JADI GAK MUNGKIN DIA MANFAATIN AKU!! UNTUK LIFYA AKAN AKU BAWA DIA,,DIA AKAN TINGGAL SAMA AKU DAN ISTRI BARUKU" ujar sang ayah penuh emosi.
"ENGGAK!!lifya akan tetap tinggal sama aku, oke kamu boleh pergi tapi jangan bawa lifya!!" sang ibu berkata sambil menahan air matanya.
"bundaaaaaaaa" teriak lifya sambil berlari memeluk bundanya.
"Lifya sayang,, kamu tinggal sama bunda yah,, ayah mau pergi jadi..." omongannya terpotong oleh teriakan sang ayah "ENGGAK!!DIA IKUT SAMA AKU!!SINI LIFYA" sang ayah menarik lifya kepangkuannya sambil berlalu pergi menyerek kopernya menuju lantai bawah.
"Lifya gak mau yahhhh lifya mau sama bundaaaaa,, Bundaaaa hiks hiks" lifya menangis sambil meronta-ronta,, namun apa daya dia hanyalah gadis kecil,, tenaganya tak sebanding dengan ayahnya.
"Mas jangan bawa lifya mas,,aku mohon mas,, jangan bawa lifya" sang bunda mencoba mencegah suaminya ah mungkin untuk sekarang adalah MANTAN SUAMINYA tapi terlambat, lifyana sudah di masukkan ke dalam mobil sang ayah.
"Bundaaaaa hiks" tangis lifyana meraung-raung di dalam mobil
"Lifya sayang jangan tinggalin bunda sayang hiks" sang bunda mengejar mobil MANTAN SUAMINYA yang sudah berjalan. Namun nihil, mobil itu tak terkejar.

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang