3. oke, gue mau!

1 0 0
                                    

Di lingkungan SMA Gemilang, pagi ini semua siswa terlihat sangat ceria.
kecuali orang yang kini tengah berjalan sambil menunduk.

Dia adalah Manda, hidupnya sedikit berbeda tanpa Nusa disampingnya.
Ada yang hilang, meskipun sekarang dia telah bersama Arvin.

"Seharusnya gue seneng, Arvin udah jadi milik gue. Gue gak seharusnya ingat Nusa terus." Batinnya meyakinkan diri.

Baru saja ia akan berbelok menuju kelasnya, sebuah panggilan dari Bu Rini membuatnya berhenti. Bu Rini adalah wali kelas XII MIPA 2, wali kelas Manda dan juga Tara.

" Manda Ibu boleh minta tolong ?" Tanya Bu Rini sambil memasang wajah seperti menahan amarah.

" Minta tolong apa Bu?"

" Tolong, nanti kalau Tara udah datang. Suruh dia keruangan saya, secepatnya."

" Baik Bu, tapi ada keperluan apa ibu sama Tara ?" Tanya Manda kepo.

" Ada hal penting yang harus ibu katakan. " Jawab Bu Rini sekenanya,

Manda mengangguk " baik bu nanti saya kasih tau Tara "

" Terimakasih Manda, ibu permisi dulu" pamit Bu Rini yang hanya dibalas anggukan oleh Manda.

" Gue yakin Tara pasti ngelakuin sesuatu yang buat Bu Rini marah " asumsi Manda setelah mengingat bagaimana ekspresi wajah dari Bu Rini tadi.

.
.
.
.
.
.

" Tara, tadi lo dipanggil sama Bu Rini. Disuruh keruang guru secepatnya." Ucap Manda yang masih tetap duduk di bangku samping meja Tara.

" Oh, makasih" jawab Tara singkat tanpa memandang kearah Manda.

Ia pun segera berlalu,pergi menuju ruang guru.

" Permisi, Bu Rini manggil saya?" Tanya Tara sopan ketika sudah sampai didepan meja Wali kelasnya tersebut.

" Iya silahkan duduk " suruh Bu Rini dan Tara langsung mematuhinya.

" Tara, ibu langsung saja, ada yang ingin ibu bicarakan. Penting sekali." Jawab Bu Rini dengan nada serius.

Tara hanya mengangguk dengan posisi duduk tegap kearah didepan meja dimana Bu Rini duduk.

" Ibu ingin kamu memperbaiki nilai kamu, bukan hanya di pelajaran ibu saja, tetapi disemua mata pelajaran. Nilaimu sangat kurang dari standar Tara, Sebentar lagi kamu akan naik kelas 3. Sudah saatnya kamu belajar giat untuk mempersiapkan masuk perguruan tinggi. Tetapi makin kesini nilaimu semakin anjlok.dan lagi nilai kamu adalah yang terburuk di kelas. " jelas Bu Rini membuat Tara menjadi sedikit tidak enak. Selain itu tatapan para guru yang ada di ruangan ini serasa mengintimidasinya.

" Maksud ibu, saya harus belajar lebih giat lagi? Tapi Bu sebelumnya kenapa ibu gak pernah protes sama nilai saya disemester lalu? Kenapa baru diseriusin sekarang? " Tanya Tara dengan raut wajah bingung

" Dulu ibu fikir kamu akan berubah, tetapi nilai kamu tetap saja. Selalu gak pernah naik" balas Bu Rini sedikit gugup.

" Ya udah Bu, pindahin aja saya sekalian. Ya kali Bu, di kelas XI MIPA 2 yang bodoh cuma saya. Dari kelas X kemarin kan saya udah minta buat pindah kelas Bu, cuma ibu gak ngasih."protes Tara ketika Bu Rini mengungkit masalah kebodohannya.

" Ya karena ibu ingin mengetes kamu, makannya gak ibu biarin asal pindah saja."

" Jadi sekarang ibu minta saya buat belajar dengan gitu gitu? " Tanya Tara emosi.

" Bukan lebih giat lagi Tara, tetapi harus extra giat. Kamu tau kan nilai kamus selalu dibawah standar. "

" iya Bu tau, Jadi saya harus gimana Bu?" Tanya Tara sekali lagi, pasrah dengan apapun yang akan dikatakan Bu Rini.

NUSAnTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang