5. Sapu Tangan

1 0 0
                                    

" ya ampun Ra, jadi ini beneran bekas tamparan Arvin?" Tanya Icha kesal.

Tara Hanya mengangguk,malas untuk menanggapi teriakan Icha.

" Sialan emang Arvin, gak tau diri banget jadi cowok. Gue harus kasih dia pelajarn Ra " ucap Icha emosi.

Baru saja ia akan pergi dari kantin, namun Tara segera menariknya kembali.

" Lo sehat Cha? Kemaren waktu Arvin narik narik gue kenapa Lo gak cegah?" Tanya Tara kesal.

" Ya ya karena gue takut Ra, Lo gak lihat kemarin mata Arvin udah kayak mau copot." Jujur Icha membuat Tara menggeleng.

" Kemaren aja Lo takut, sekarang gaya gayaan pengen kasih Arvin pelajaran. Lo bosen jadi manusia Cha ? " Tanya Tara meremehkan, sementara Icha dia hanya nyengir kuda.

" Buruan sarapan habis itu kekelas,sekarang pelajarannya pak botak" ucap Tara sambil memakan nasi gorengnya.

" Ih iya, sekarang matematika. Musuh  bebuyutan anak  sekolahan seantero Nusantara." Celoteh Icha yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Tara.

" Makan buruan" sirihnya lagi

" Iya bawel ".

.
.
.
.
.
.
.
.

" Tara.Lo disuruh keruangan Bu Rini, sekarang juga" ucap Rangga,sang ketua kelasnya.

" Ashiaap"balas Tara dan segera pergi menuju Ruang guru.

.
.
.
.
.

" Ada perlu apa Bu?" Tanya Tara langsung saja, ketika bu Rini mempersilahkannya untuk duduk.

" Gimana Tara, kamu sudah menemukan tempat les atau bimbel sesuai suruhan ibu? " Tanya Bu Rini memastikan.

" Hmm udah Bu, cuma belum mulai belajarnya" jawab tara acuh.

" Kenapa belum?" Tanya Bu Rini kepo.

" Saya sibuk Bu, jadi waktunya harus saya atur dulu." Jawab Tara sok iye.

" Sibuk apa kamu? Orang kerjaanmu dikelas cuma tidur, kalau gak tidur ya ngelamun" protes Bu Rini tidak terima dengan alasan konyol Tara.

" Saya sibuk tidur Bu dirumah, jadi ga sempet belajar" ulang Tara membuat Bu Rini geram.

" Yasudah Minggu depan kamu harus sudah mulai bimbelnya ya" perintah Bu Rini sambil terus menatap Tara lekat.

" Tapi kamu bimbel dimana?" Tanya Bu Rini  lagi.

" Adalah Bu. ibu gausah kepo, gak baik" ucap Tara kurang sopan.

" Kurang ajar kamu Tara" maki Bu Rini dengan wajah sok garang

" Iya Bu, saya juga sayang sama ibu. Yaudah saya pamit dulu, assalamualaikum " pamit Tara sambil bersalaman, meninggalkan Bu Rini yang masih menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat Tara akan kembali kekelasnya, tiba tiba rambutnya ditarik dari belakang.

" Aduh sakit nyet, siapa sih yang narik" kesal Tara dan menoleh.

" Nusa, bisa gak sih kalau ketemu gue yang ramah caranya" suruh Tara ketika yang menarik rambutnya adalah Nusa,  membuat Nusa akhirnya  tersenyum.

" Gak bisa" jawabnya cepat.

" Woy lu kapan mau ngajarin gue, lagi. Ini udah dua Minggu dari perjanjian dan Lo baru ngajarin gue cuman sekali Bambang" celoteh Tara,panjang lebar.ketika teringat akan perintah Bu Rini tadi.

" Ya Lo tau kan gue sibuk ngebasket, jadi jarang punya waktu. " Sesal Nusa, benar juga kalau difikir Nusa  memang tidak pernah mengajari Tara karean sibuk ngebasket.

NUSAnTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang