satu🎎

11 2 0
                                    

             " jika siap mengenal  cinta maka
                  harus siap  mengenal luka  "

                                 🎎🎎🎎

" Aku nggk bisa bun , aku masih muda bahkan aku aja belum ngrayain sweet seventeen aku , masa iya main nikah aja " ucap seorang gadis dengan bulu mata lentik , kulit putih susu , rambut dikuncir kuda . Ia berdiri dibalkon kamarnya sambil menikmati indahnya kota Bandung dimalam hari .

" Bunda Mohon sayank , Bunda udah membuat janji sama teman bunda dijakarta bahwa jika anak kami berbeda maka kami akan menjodohkan kalian " ucap perempuan paruh baya yang menatap anaknya dengan memohon.

Stevania Anggelista , gadis yang biasa dipanggil Vania itu , terpaksa harus menuruti kemauan sang bunda . Ia tak ingin bundanya bersedih apalagi karna dirinya.

Farah Anggelina , merupakan ibunda dari Vania . Ia ingin menjodohkan anaknya dengan anak sahabatnya , itu semua karna janjinya dengan sang sahabat saat mereka sama-sama mengandung buah hati mereka .

" Okey aku mau menikah sama anak temen bunda , tapi bunda jangan sedih please , aku nggk bisa lihat bunda kaya gini " ucap Vania menatap bundanya sendu.

" Iya bunda nggk akan sedih kox , makasih ya Nia kamu mau nurutin apa kemauan bunda" ucap sang bunda sambil memeluk anaknya.

" Iya bun tapi bunda jangan sedih lagi ya , Nia nggk mau bunda sedih " ucap Vania disela-sela pelukan nya bersama sang ibunda.

" Yaudah sekarang kamu bobo mimpi yang indah , besok kita harus Ke Jakarta buat ketemu sahabat bunda dan calonmu " ucap Farah-ibunda vania- sambil terkekeh kecil.

" Jadi besok? Apa nggk kecepetan bun , akukan belum pamit sama temen-temen aku . Masa iya main ngilang gitu aja " rengek Vania ke bundanya .

" Kan bisa pamitan lewat handphone sayank " ucap Farah memberi saran.

" Hem yaudah deh , aku mau tidur dulu bunda . Good Night " ucap Vania sambil mencium pipi bundanya setelahnya ia beranjak ke tempat tidur dan tak lama kemudian suara dengkuran halus yang diciptakan dari mukut mungil gadis itu menandakan bahwa ia sudah memasuki alam mimpinya .

Bunda nggk nyangka kamu akan menikah sebentar lagi . Ternyata anak gadis bunda udah gedhe ya .

Seseorang dibalik pintu gadis itu sedari tadi memperhatikan anaknya yang terlelap sambil menitikkan air mata.

****

Sinar mentari tengah menampakkan diri , pertanda bahwa malam telah usai dan berganti pagi yang cerah . Tapi tak secerah hati gadis yang duduk ditepi ranjang kamarnya . Sedari tadi ia melamun kan kenangan indah yang ia ciptakan dirumahnya itu.

Ia merenung memikirkan bagaimana hidupnya di Jakarta nanti , pasti disana banyak orang-orang jahat yang tak ia kenali.

Dan bagaimana hidupnya dengan calon suaminya itu , lalu apakah ia tetap melanjutkan sekolah? Atau justru malah homeschooling.

Oh tidak memikirkannya saja membuat gadis itu merinding . Di tambah lagi , jika seseorang telah menikah maka akan ada kontak fisik ya you know lah apa itu . Dan ia sama sekali belum siap.

Bayangkan saja diumur yang belum genap 17 tahun ia harus menikah dan mempunyai anak . Hellow gimana nasib masa depannya .

Vania , iya gadis itu adalah Vania . sedari tadi pikiran itu terus terbayang bayang di benaknya . ia berfikir apakah nanti suaminya galak?jelek?nerd?cabul? Oh no lebih baik Vania memilih bunuh diri saja dari pada harus menghadapi situasi seperti itu.

Suara ketukan pintu tengah membuyarkan lamunan Vania .

Tok ... Tok... Tok...

" Vania sayank , kamu udah siap belum , bentar lagi berangkat nih "  Terdengar suara Farah sang ibunda dari luar kamarnya.

" Iya bun , bentar lagi  vania turun kox "

" Jangan lama lama yah , bunda sama ayah nunggu dibawah loh cepet 30 menit lagi pesawat take off , jadi paling lama 20 lagi kita harus sampai kebandara sayank " ucap Farah kemudian turun kebawah meninggalkan kamar anak semata wayangnya itu .

Sedangkan Vania masih didalam kamarnya, pikiran itu kembali datang , tetapi ia ingat pesan bundanya untuk segera turun .

Selamat tinggal my kamar :"

Ucapnya pelan sebelum menutup pinty kamarnya.

" Udah ayo bun , yah "

****************************************************
Hello guys ini my second story. Memang sih cerita pertama aku belum tamat , dan ceritanya yang ngevote juga masih sangat sedikit .

Tapi apalah daya aku , aku pengen banget nulis sebuah karya diwattpad bertema married seventeen . Nah ini aku buat judul nya REVANIA karna kalau married seventeen udah banyak yang make .

Tapi nggk tau juga sih kalau REVANIA juga banyak yang makek , aku nggk tau  tapi cerita ini pyur dari otak aku yah . Jadi seandainya ada cerita yang alurnya mirip REVANIA , jangan salah sangka dulu sama aku . Aku bukan njiplak , tapi mungkin terinspirasi .

Ceritanya memang masih pendek:"
Tapi jangan nyerah donk , kasih suport kek ke author biar semangat nulisnya wkwk.

Aku update seminggu 3 kali tiap hari senin , rabu , sama sabtu yah guys . Tungguin okey:)

Okey kalau begitu baca next partnya yah guys .
Jangan lupa vote and comen :)
  _Amalia Dyah_

Jangan lupa vote and comen :)  _Amalia Dyah_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang