1. Awal Bertemu

36 5 0
                                    

Bruukk

"Woyy!! Kalo jalan tuh pake mata dong!" ucap Devan, marah.

"Maaf, gue gak sengaja." jawabnya, sambil mengambil buku yang terjatuh.

"Maaf. Lo bilang maaf, enak banget ya loh. Lo gak lihat baju gue basah." ucap Devan sambil menunjuk bagian bajunya yang basah karena tertumpahi jus jeruk yang baru saja ia beli di kantin sekolah.

"Iya, gue minta maaf. Tadi kan gue udah bilang, gue gak sengaja. Kok lo malah nyolot sih? Masih untung gue mau minta maaf. Dasar cowo rese!!" ucapnya, sambil membereskan buku yang baru saja ia ambil.

Devan hanya terdiam tak percaya. Mulutnya menganga lebar, matanya membulat sempurna dan ia hanya diam membeku setelah melihat wajah gadis yang menabraknya.

"Wooyyyy, lo sehat kan? Kok sekarang lo malah diem? Oh...gue tau, lo pasti ngerasa bersalahkan udah marah-marah sama gue?" ucap gadis itu.

"G..ggue minta maaf. Maaf tadi gue udah marah-marah gak jelas sama loh. Lo gak salah kok, justru gue yang jalannya gak lihat kiri kanan. Maaf ya." ucap Devan, gugup.

Devan sepertinya menyukai gadis itu. Bagaimana tidak? Wajah gadis itu begitu cantik, sorotan matanya begitu indah, rambutnya yang terurai rapi membuatnya terlihat begitu anggun. Namun, sikap gadis itu sangat cuek. Ia sama sekali tak menghiraukan perkataan Devan.

"Nama gue Devano Raindra. Lo boleh manggil gue Devan, Vano atau sayang juga boleh." ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya dan mengajak berkenalan.

Bukannya menyalami balik Devan. Gadis itu malah langsung pergi begitu saja. Devan yang melihatnya hanya tersenyum dan mulai mengatur siasat untuk bisa memilikinya.

"Hari ini, gue gak tahu nama lo. Tapi, suatu saat nanti gue bakal tau semua tentang hidup lo dan juga keluarga lo, karena gue yakin, lo itu ditakdirkan tuhan buat gue. Gadis manis!" gumamnya dalam hati.

Bersambung...

DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang