"Kenalin gue tiara" ucap tiara sambil menjabat tangan nya dengan .
"Gue vania" ucap vania.
Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi , sehingga para siswa mulai berhamburan keluar untuk ke kantin.
"woi van kantin ayo" ucap tiara.
"Iya bentar gue , masukkin buku gue dulu" ucap vania sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
Setelah vania sudah selesai memasukkan tas nya ke dalam tas lalu vania langsung mengajak tiara ke kantin.
"Vania , mending lo cari tempat buat kita deh , biar gue yang pesen" ucap tiara.
"Iya deh iya " ucap vania.
"Lo mau pesen apaan" tanya tiara.
"Samain aja kayak lo , udah ah gue cari tempat dulu" ucap vania sambil meninggalkan tiara.
"Astaga ini tempat kenapa rame banget si " gumam vania.
Lalu akhirnya Vania menemukan tempat nya dan menunggu tiara yang sedang memesan makanan.
"Nih pesenan lo , berat banget gue bawa nya" ucap tiara .
"Kayak badan lo berat " ucap vania sambil tertawa kecil.
"Sialan lo, tapi lo sayang kan sama gue? " ucap tiara sambil mengedipkan matanya.
"Astaga jiji gue sumpah gak bohong , udah ah gue ke kamar mandi dulu sebentar" ucap vania .
Lalu pada saat vania ingin ke kamar mandi tiba tiba ada seseorang laki laki yang menarik nya.
"Maksud lo apa narik gue ?" Ucap vania.
Tetapi laki laki itu masih diam dan menatap vania.
"Jawab pertanyaan gue , maksud lo apa tarik tarik gue , kenal aja enggak" ucap vania yang memulai emosi.
"Lo salah" ucap pria itu dengan datar.
"Gue salah? Gue salah apa dari tadi gue gak cari masalah sama lo perasaan" ucap vania.
Dan kini mereka menjadi pusat perhatian di kantin.
"Lo udah lewat jalan gue" ucap pria itu masih dengan wajah datar.
"Ini jalan lo? Emang lo yang bikin ini jalan sehingga gue gak boleh lewat sini?" Tanya vania.
"Iya , ini jalan gue tidak boleh ada yang lewat jalan ini selain gue dan teman teman gue lo ngerti?" Ucap pria itu dengan dingin.
"Lo harus kena hukuman" ucap pria itu.
"Apa hukuman nya" tanya vania.
"lo nanti pulang sekolah gue antar lo pulang " ucap pria itu sambil menatap vania.
"Itu hukuman nya? Gampang kok bakal gue laksanain tapi kalo inget" ucap vania dengan santai.
"Gue bakal tunggu lo di depan kelas lo"ucap pria itu.
"Lo memang nya tau kelas gue" tanya vania. Tetapi pria itu sudah pergi , vania sangat bingung pada saat ini ia memikirkan bagaimana caranya agar tidak pulang barang pria yang berwajah datar tadi.
"Shit, gue baru masuk aja udah kena masalah" gumam vania.
Lalu vania datang ke tempat duduk tadi dan langsung duduk dengan wajah kesal nya.
"Itu muka lo kenapa , udah kayak kambing cemong aja lo " ucap tiara.
"Bacot" ucap vania sambil meninggalkan tiara.
Hari ini mood vania sangat tidak bagus sekali , ia ingin sekali berteriak namun tidak bisa , karena vania melihat situasi. Lalu vania memutuskan untuk ke taman untuk menenangkan diri nya sejenak.
---~Taman~---
Disinilah tempat menurut vania untuk melepaskan emosi nya dan menenangkan diri nya. Vania mulai duduk di taman tersebut , ia mengeluarkan air mata tanpa sebab, entah lah tiba tiba vania mengeluarkan air mata .
"Gue kenapa?" Ucap dalam hati vania.
Setelah vania merasa sudah mulai tenang . Akhirnya vania memutuskan untuk ke kelas .
---~di kelas~----
"Lo kemana aja gue cariin juga , mata lo kenapa lo abis nangis , lo ada masalah cerita sama gue mungkin gue bisa bantu" ucap tiara dengan wajah khawatir nya.
"Tolong tinggalin gue , gue lagi mau sendiri dan gue lagi gak mau diganggu dan gue harap lo ngertiin gue" ucap vania.
"Iya gue ngertiin lo , gue tau lo belum siap cerita sama gue , gue tinggal dulu" ucap tiara.
Dan tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi. Dan vania mengingat hukuman yang di berikan pria tadi , namun rasanya vania ingin sekali menghindar dari pria ini tetapi sulit bagi nya. Lalu vania keluar kelas dan vania langsung menghampiri pria yang berwajah datar itu.
"Gue kira lo lupa" ucap pria itu dengan dingin.
"Ayo " ucap pria itu sambil menarik tangan vania.
"Aww-hh sakit , pelan pelan aja tarik nya tangan gue sakit" ucap vania sambil meringis kesakitan.
"Maaf" ucap pria itu dengan lembut dan mengelus lembut tangan vania.
"Pake" ucap pria itu sambil memberikan helmnya kepada vania.
" lo suruh gue pake?" Tanya vania.
" hm" ucap pria itu dengan dingin.
Lalu vania memakai nya dan naik ke motor sang pemiliki wajah datar itu.
Selama di jalan tidak ada satu pun yang berbicara , mereka sedang fokus pada diri sendiri nya. Dan karena vania bosan akhirnya vania lah yang membuka topik pembicaraan."Btw nama lo siapa , dan kok lo bisa kenal sama gue dan tau kelas gue ? " tanya vania.
"Gue farrel, dan soal itu lo ga perlu tau" ucap pria berwajah datar itu. Ya dia adalah farrel.
Lalu farrel langsung melajukan motornya sehingga vania kaget dan langsung memeluk farrel. Dan entah kenapa farrel merasakan kenyamanan di tubuh nya.
"Lo kalau mau mati jangan sama gue, gue masih ada tujuan hidup" ucap vania.
Lalu farrel diam dan melajukkan motornya lagi dengan kecepatan maksimal dan vania memeluk nya lagi.
"Lo mau cari mati atau mau modus? Pelan pelan bisa gak , gue takut" ucap vania.
"Lo kalau takut peluk gue" ucap farrel.
"Dasar kang modus"gumam vania.
"Gue denger" ucap farrel.
"Itu telingan keren banget kayak nya , gue ngomong dengan suara kecil perasaan" ucap dalam hati vania.
Lalu sesampai nya di rumah vania yang terlihat mewah dan berwarna putih.
"Makasih ya , btw lo kenapa bisa tahu rumah gue kan gue gak ngasih tau alamat gue" tanya vania dengan wajah bingung.
"Bawel lo dari tadi" ucap farrel dan langsung meninggalkan vania.
"Gajelas dasar ice boy cap tiga botol" ucap vania.
Hayo kira kira Farrel tau dari mana nih alamat rumah nya vania?
Jangan lupa Coment nya sama vote ya biar author nya selalu semangat .
Makasih.Salam dari pacar taehyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/183306859-288-k195806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE BOY SENIOR
Teen Fiction"jika perpisahan diadakan lalu , untuk apa pertemuan di adakan kalau pada akhirnya kita berpisah"