"Yoongie sayang, bagaimana jika minum susunya sore nanti?siang ini kau sudah minum 2 kali" Yoongi mengangguk lemas, menyandarkan kepala nya di meja, menatap polos seokjin
"Eomma, dimana daddy chim? Daddy chim bilang mau main cama yoongie tadi?" Seokjin mengusap surai kelam itu
"Daddy chim sedang berkencan sayang" Yoongi menatap tak mengerti namja yang berperan sebagai eommanya ini
"Berkencan itu apa?" Seokjin terdiam, menggaruk tengkuknya yang tak gatal "eumm, menghabiskan waktu bersama pasangannya" Yoongi mengangguk polos
"Chim daddy? Punya pasangan?" Seokjin bingung untuk menjawab, namun ia memilih mengangguk
"Ciapa?" Suara itu terdengar lemah, menyirat sedih disana
"Seulgi noona" Yoongi terdiam, sebuah ingatan muncul
Dimana nama itu pernah jimin sebut, nama itu yang membuat jimin meninggalkan yoongi sendirian
Satu tahun yang lalu
Ya..satu tahun yang lalu, tepat saat jimin mengajak yoongi berjalan-jalan, seorang yeoja bertemu dengan yoongi dan meninggalkan yoongi begitu saja
"Kenapa chim daddy cama ceulgi ahjumma?" Seokjin menghela nafas kasar, yoongi nya semakin banyak bertanya sekarang
"Chim daddy? Tidak cayang yoongie lagi?" Seokjin dibuat kelabakan, mendesah pelan lalu memeluk yoongi
"Tenang yoongi-ah, jangan menangis, eomma masih ada disini"
"KAMI PULANG"
Suara itu membuat yoongi dan seokjin mengalihkan atensinya
"Sudah selesai berkencannya? Taehyung? Bagaimana dengan yerin mu? Jungkook? Tidak ada masalah bukan dengan eunha? Jimin? Baik-baik saja dengan seulgi?" Seokjin menghujam masing-masing pertanyaaan, mengabaikan yoongi yang terdiam
"DADDY" pekiknya berlari riang, berusaha menggapai jimin "Aish, babynya daddy sudah mandi eum? Harum sekali" Jimin mengendusi area perpotongan leher yoongi
"Daddy? Kata eomma, chim daddy, tae daddy cama kookie daddy belkencan?" Jimin sontak menoleh kearah seokjin yang hanya memasang wajah datar
"Kufikir yoongi harus tau" Jimin menoleh, mendapati yoongi yang hanya menatapnya polos
"Eum, nanti chim daddy akan memperkenalkan yoongie dengan seulgi nuuna, nee?" Yoongi menggeleng.
"Seulgi nuuna jahat! Dulu daddy meninggalkan yungi kalena seulgi nuuna" Jimin menghela nafas kasar. "Seulgi nuuna gadis yang baik sayang" Yoongi menatap manik jimin
"Daddy? Menyayanginya?" Mata yoongi berkaca-kaca saat sebuah anggukan jimin berikan padanya
"Daddy tidak cayang yungi lagi?" Jimin gelagapan, ia memeluk yoongi
"Eh..tidak baby, daddy menyayangimu, sungguh! Kau selalu daddy sayang..jangan menangis" Jimin masih memeluk tubuh mungil itu, mengusap pipi berisi itu, menghilangkan air mata di pipinya
"Hiks..daddy tidak boleh pelgi cama seulgi nuuna lagi"lirihnya, jimin tersenyum kecil, bibirnya mendekat, mengecup kening yoongi
" Tetapi seulgi nuuna kan tanggung jawab chim daddy" Yoongi menelusupkan kepalanya di leher jimin, sedikit isakan terdengar
"Sayang..jangan seperti ini, daddy benar-benar menyayangimu, kau selalu di hati daddy" Yoongi masih diam, enggan untuk menjawab