Part 11. Don't Touch! She's My Child

11.1K 653 19
                                    

Rubby dan Somi sudah berada di pusat perbelanjaan di daerah London. Somi terlihat begitu senang, dan Rubby bersyukur akan hal itu. Apa pun untuk Somi asal putrinya itu bahagia.

"Kau ingin bermain sayang?" tanya Rubby. "Atau berbelanja dulu?"

"M Mom, bagaimana jika kita bermain lalu berbelanja dan setelah itu makan?" Somi memberikan usulnya.

Rubby mengangguk, "Boleh juga. Ayo!" katanya menggandeng Somi mengajaknya untuk bermain terlebih dulu. Mereka lalu menuju lantai tiga di mana tempat bermain berada. Di sana Somi langsung bermain sedangkan Rubby memilih untuk duduk di tempat yang sudah disediakan. Sesekali ia memainkan ponselnya dan mengawasi Somi.

Rubby melangkahkan kakinya menghampiri Somi yang sedang asik bermain, "Somi. Apa kau haus sayang?" tanya Rubby pelan, nada wanita itu penuh perhatian.

Somi mengusap wajahnya yang berkeringat, mengangguk. "Yes Mom, Mom akan membeli minuman?"

Rubby mengangguk, "Mom pergi. Somi tetap di sini dan jangan kemana-mana ya," katanya memberi pesannya membuat Somi mengangguk mengerti.

Rubby melangkahkan kakinya menuju supermarket yang tersedia, ia akan membeli air mineral dan beberapa camilan untuk Somi. Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, Rubby berjalan menuju kasir. Tapi langkahnya terhenti ketika pandangannya tak sengaja menangkap sosok Sean dengan seorang wanita, ya wanita sama yang ia lihat beberapa bulan lalu ketika di kedai es krim.

Dengan segera Rubby membalik badannya, tapi suara itu berhasil menghentikan langkahnya. "Rubby!"

Deg!

Suara itu. "Kau memanggil siapa sayang?" Dengan samar-samar Rubby mendengarnya.

"Temanku, ah itu dia."

Dengan kaku Rubby membalikkan badannya, tersenyum canggung. "Ah, ya?"

"Bagaimana kabarmu?" tanya Sean berbasa-basi.

"Seperti yang kau lihat, aku sangat baik," jawab Rubby.

"Ah ya, ini Laura tunanganku," kata Sean pada Rubby. Bahkan Rubby dapat melihat senyum miring di wajah pria itu.

Baiklah, Sean yang memulainya terlebih dulu maka Rubby tidak akan tinggal diam. Rubby menampilkan senyum terbaiknya. "Ah senang bertemu denganmu. Aku Rubby," katanya.

Laura menerima uluran tangan Rubby, tersenyum hangat. "Senang bertemu denganmu Rubby."

"Sepertinya aku harus permisi, putriku sudah menunggu," kata Rubby langsung berbalik sopan. Padahal Rubby dapat melihat jika Sean akan membuka mulutnya, mungkin bertanya? Ah Rubby tidak peduli.

Selesai melakulan transaksi, Rubby segera menuju lantai tiga dimana Somi berada. Ternyata putrinya itu sudah keluar dari areabbermain dan memilih untuk beristirahat di salah satu bangku yang sudah disediakan. "Sayang maaf menunggu lama." Rubby mengusap kepala Somi membuat gadis kecil itu menoleh. Tersenyum.

"Tidak apa Mom," balas Somi, "Mommy sudah membeli minum?"

Rubby mengangguk, lalu mengeluarkan botol air mineral dari dalam kantong, membuka dan memberikannya pada Somi.

Gadis kecil itu menerimanya, lalu meminumnya. "Setelah ini kita berbelanja Mom?" tanya Somi bersemangat, dengan binar di matanya.

🌹 CHANCE 🌹

Saat ini, Rubby dan Somi berada di supermarket. Rubby mendorong trolli dengan Somi yang masuk di dalamnya. "Mom ... Mommy! Somi ingin coklat!" katanya menunjuk penuh sederet coklat.

Rubby mendorong trollinya, "Kau ingin yang mana, sayang?"

"Mom tolong turunkan Somi," katanya dan langsung dibantu Rubby untuk turun dari trolli.

Gadis kecil itu langsung berlari kecil dan mengambil beberapa coklat hingga penuh dipelukannya. Rubby membantu Somi meletakkan coklat ke dalam trolli, wanita itu terkekeh geli. Putrinya itu memang benar-benar menggemaskan. "Ayo kita cari yang lain Som," ajak Rubby.

Somi mengangguk, tangan kirinya menggenggam dress Rubby sedangkan tangan kanannya memeluk boneka sapi yang tadi didapatkan Rubby ketika bermain game yang berisikan boneka-boneka dan Rubby berhasil mendapatkannya.

Rubby melihat-lihat bumbu masakan, beberapa ia meraih dan memasukkan ke dalam trolli hingga tidak menyadari jika Somi tidak berada di sampingnya. "Som, kau ingin membeli apa lagi, sayang?" tanyanya dengan pandangan yang masih fokus pada bumbu-bumbu.

"Som, Somi?" Panggil Rubby sekali lagi lalu melihat ke sampingnya.

Wanita itu menoleh ke kanan dan ke kiri tidak menemukan Sominya di sisinya. wajahnya memerah cemas. Rubby khawatir.

Dengan langkah sesantai mungkin sembari mendorong trolli Rubby mencari Somi, wanita itu menggigit bibir bawahnya menahan gelisah hingga ia sampai pada tempat es krim. Samar-samar Rubby mendengar tawa Somi, pelan namun pasti langkah kaki membawanya kesana.

Rubby dapat melihat jelas jika Somi sedang tertawa lebar dengan seorang pria.

Sean.

Meninggalkan trollinya, dengan langkah lebar Rubby menghampiri. "Don't touch her!" desis Rubby langsung meraih Somi dari genggaman Sean.

"Mom!" teriak Somi girang.

Rubby membungkukkan badannya hingga sejajar dengan Somi. "Sayang. Kau baik-baik saja, kan?" tanyanya cemas.

Somi mengangguk lugu, "Somi tidak apa, Mom."

"Kenapa aku tidak boleh menyentuhnya?" tanya Sean tersinggung.

Rubby berdiri, menatap Sean lurus. "Karena dia anakku, kau tidak boleh menyentuh dan tidak sembarang orang boleh menyentuhnya!" balasnya ketus.

Dan Rubby sangat membencinya, jika Sean terus-menerus menampakkan batang hidungnya. Semua akan menjadi bencana. "Dia juga anakku, kan?" tanya Sean pelan tepat di telinga Rubby membuat wanita itu meremang.

Rubby mengepalkan tangannya, tanpa berkata ia berbalik dengan Somi yang berada di sampingnya.













✨✨✨

CHANCE ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang