Kali Kedua

22 5 3
                                    

Biru berjalan dg lesu menuju kelasnya,ia sebal karena tak jadi makan mie ayam gratis. 

Berbanding terbalik dg dhefa.Ia terlihat lega karena berkat kantin yg penuh sesak tadi,dhefa tidak jadi membelikan Biru makan,dan itu artinya uang saku dhefa aman...

"Udahlah Bir,ikhlasin aja..ntar kapan-kapan deh aku traktir"ucap Dhefa sembari menahan tawanya.

"Uhh...tumben bgt si kantin jam segini udah rame"balas Biru dg mengerucutkan bibirnya sebal.

"Berarti isu kemaren tuh bener"ucap Dhefa dg semangat.

"Isu apa?"balas Biru penasaran.

"Katanya sih hari ini ga ada istirahat ke dua,karna kita bakal pulang cepet.Soalnya guru-guru ada rapat sama komite,tapi gatau bener apa enggak sih"ucap Dhefa dg sedikit berfikir.

"Lah trus apa hubunganya sama kantin?kenapa kantin rame banget kaya tadi?"ucap Biru bingung.

"Ah...kamu tuh pinter tapi oon deh.Kan kalo ada rapat berarti guru banyak yg kosong tuh,nah kayaknya sih karna ini hujan jadi pada cepet laper.Makanya belom istirahat kantin udah rame"Jelas Dhefa panjang lebar.

"Oh.."jawab Biru singkat yg membuat Dhefa menarik napas dalam-dalam.Bisa-bisanya Biru hanya memberikan respon sesingkat itu.....
Ah..namanya juga Biru.

Tiiinnggg.....

Tak terasa,bel masuk sudah berbunyi.Biru dan Dhefa pun mempercepat langkahnya untuk menuju kelas.

Sesampainya dikelas,mereka berdua segera mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.Namun,suah lebih dari 10 menit guru mereka tak kunjung menampakan diri.Tak biasanya ....

Dan akhirnya sebuah instruksi
Menghentikan aktifitas para penghuni kelas.Instruksi yg teramat sangat digemari para pelajar dimana pun sekolahnya.Intrupsi yg jarang sekali terdengar di SMA PELITA BANGSA.

Yap....
Kelas Biru kosong karna gurunya mengurusi rapat komite yg diadakan,kelasnya hanya diberi tugas untuk membaca bab selanjutnya....

"Baca matematika ga seenak baca novel eii"ucap Dhefa frustasi dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Yang ada mah,baca sejarah ga seenak makan"saut Biru sekenanya.

"Ye....dasar bocah,dimana-mana kalo makan ya pasti lebih enak daripada kerja"jawab Dhefa sewot.

Biru pun memperlihatkan cengiran tak jelasnya dan mengangkat tangan membentuk huruf v yg berarti damai.

"Santai dong bentar lagi juga bel,sabar.Gausah sok frustasi gitu,ntar pas ulangan aja tiba-tiba dapet 9"ucap Biru dg santai.

"Bukan frustasi,tapi lebih tepatnya bosen"jawab Dhefa dg malas dan memejamkan matanya.

*****

Tak berselang lama,bel pulang akhirnya berbunyi.Semua siswa mulai berhamburan keluar kelas,begitu pula dg Biru dan Dhefa.

Mereka berjalan menuju halte bus dg sesekali melontarkan candaan.

Tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan.Dan tak lama terlihat sebuah mobil BMW M4 warna hitam yg berhenti tepat didepan mereka berdua.

"Bir,aku udah dijemput nih,kamu pulang bareng aku aja yuk?" Ajak Dhefa kepada Biru.

"Ga usah dhe,aku pulang sama kak Arga aja.Kamu duluan aja gih"tolak Biru dg halus.

"Kamu ikut aku aja.Ntar kalo kak Arga ga bisa jemput kamu gimana? ajak Dhefa sekali lagi.

"Ga usah Dhe makasih.Kalo kak Arga ga bisa jemput kan ada angkot atau ojek.Aku ga mau ngerepotin orang lain" Balas Biru meyakinkan Dhefa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Jarak dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang