#04

17 0 0
                                    

"anya pulang" ucapnya saat tiba dirumah bak istana itu. Anya langsung merebahkan badanya di atas sofa yang sudah tersedia dia ruang utama rumah mereka.

Anya melempar sepatu nya kesembarang tempat dan langsung mendapatkan teguran dari katrina.

"ambil sepatunya, taro yang bener, udah gitu langsung makan, mamah tunggu di ruang makan" ucap katrina, ia segera menuju meja makan untuk menyiapkan makan siangnya.

Anya tidak menjawab sepatah kata pun atas ucapan katrina, anya pun tidak peduli dengan sepatunya itu, toh dia juga bisa membelinya lagi kalo hilang.

Anya langsung pergi kekamar nya untuk membersihkan diri, ia merasa tubuhnya sangat lengket.

Anya langsung membuang tas nya ke arah yang tak beraturan tanpa memperdulikan isi tas tersebut.

Setelah anya mandi ia duduk di atas kasur King Size nya dan menatap kosong ke arah jendela.

drt..
Ponsel anya berbunyi menampakkan sebuah line yang masuk.

PENGUASA JALANAN (57)

Arga: heh cuk mau pada kumpul ga?
Bastian: otw ga
Aming: kumpul dimna ieu teh?
Radit: warung pak kumis ae
Bode: otw bos que
Arga: @vanya lo ikut kaga?
Aming: heh kutu kupret sampe lo gaikut gua jadiin lo ayam geprek siah @vanya

Vanya: iye

Bisma: oksip aing miluan nya.

Anya Langsung mengclose room chat di line nya. Anya memakai kaos hitam tumblr yang bertuliskan penghianat, ia juga memakai celana jeans panjang, tak lupa dengan jaket lepis yang selalu ia pakai, dan menggunakan sepatu vans.

"keren juga gua" ucap anya pada pantulan dirinya di kaca.

Anya langsung menuruni anak tangga dan langsung berlari menuju garasi. Tapi anya tidak melanjutkan langkah nya ketika melihat mamahnya sedang memegang kerah jaket anya dari belakang, seperti anak kucing yang di gendong oleh ibunya.

"mau kemna kamu vanya?" tanya katrina
"mau kumpul sama temen temen" ucap anya sambil menunjukan sederetan gigi putihnya
"jangan pulang malem malem ok" katrina melepaskan tanganya dari jaket anya.
"siap bos". Anya langsung meninggalkan mamah nya, sebelum mamahnya sadar akan sesuatu.

Dan benar saja ketika anya menaiki motor sport nya itu katrina berteriak kencang seperti orang yang kemalingan.

"ANYAAAA KEMBALIIN KARTU KREDITTTTT MAMAHHHHH" katrina bertiak sangat kencang, tetapi anya langsung pergi melesat keluar pekarangan rumahnya itu.

Katrina hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah vanya, dia sangat merindukan vanya yang dulu, tapi ia pun sadar bahwa vanya yang mulu masih sedikit melekat di vanya yang sekrang ini.

Katrina memang suka menyimpan kartu kreditnya di atas meja rias miliknya.
Kebetulan pas anya lewat tadi pintu kamar katrina sedikit terbuka dan itu kesempatan emas untuk anya agar bisa mengambil kartu kredit mamahnya.

———

Vanya sekrang sudah sampai di depan warung pak kumis yang selalu menjadi tempat tongkrongan anak anak geng nya. Vanya adalah ketua dari geng motor yang selalu membuat jalanan ramai pada tengah malam.

"eh bu bos datang" ucap aming kepada anya
"nih gua dateng kan?"
"iya gua tau kali"
"si vito mana ming?"
"tuh di dalem kayanya lagi suntuk tuh anak"
"gua samperin vito dulu ya"

Vanya langsung berjalan menuju ke arah bangku yang berada di pojok belakang, ia melihat vito seperti orang yang kehilangan arah hidupnya.

"heh lo kenapa?"
"gua gpp ko nya"
"lo gausah bohongin gua vit, gua tau banget sikap lo"
"gua punya masalah nya"
"masalah apa? Cerita sama gua"
"mamah gua selingkuh nya"
"what?! Lo tau dari mana vit?"
"kemaren gua liat dengan mata kepala gua sendiri kalo dia lagi bermesraan bareng cowo lain"
"gua bakal bantu lo, lo tenang aja. Lo sempet foto cowok itu ga?"
"Iya sempet"
"kirim ke gua sekrang juga, lo gausah banyak tanya biar gua yang nyelidiki kasus ini"
"thanks ya nya, lo selalu ngebantu gua, maaf gua belum bisa ngebales itu semua"
"santai aja, gua udah anggap lo kaya abang gua ko"

Vito hanya tersenyum miris saat vanya mengatakan kalo dirinya sudah vanya anggap seperti abngnya sendiri. Vito menyukai vanya sejak lama, bahkan saat vanya belum jadi apa apa, saat keadaan vanya sangat buruk dahulu. Vito tau kalau vanya hingga saat ini sedang menunggu kehadiran seseorang yang dahulu pernah mengisi kekosongan di hatinya.

Vanya berdiri dari duduknya itu dan berjalan menjauhi vito.

"gua cinta sama lo Vanya Alleta" ucap vito dengan suara yang sangat kecil sampai sampai tak ada yang bisa mendengarkan nya, ia hanya tersenyum getir melihat kepergian anya.

"cari sekrang, sampai dapat" ucap anya kepada orang yang sedang ia telfon itu.

Anya kembali duduk di bangku sebelah vito. Anya dan vito itu sangat dekat. Apa dan siapa yang menyebabkan anya seperti sekrang ini vito tau. Vito sangat di percaya oleh anya. Anya yakin kalo vito tidak akan pernah menghianatinya.

"dia udah nghubungin lo nya?" tanya vito
Anya menggeleng lemas ketika ditanya oleh vito

"lo harus bisa lupain dia anya"

anya tidak menjawab ucapan vito.

"gua yakin lu pasti gabisa kan lupain dia? anya plise lihat gua" ucap vito

Anya pun langsung melihat ke arah vito dengan lemas.

"lo harus bisa lupain dia, lo harus jadi diri lo sendiri vanya, lo harus bisa ngendaliin semua masalah yang lo dapat, gua tau lo pasti susah untuk ngelupain dia, tapi apa dia juga melakukan hal yang sama kaya lo? Apa dia juga menjaga hatinya buat lo? Apa dia masih peduli sama lo? Hanya karna dia lo jadi brandalan vanya. Pelampisan lo udah keluar batas, gua mohon cari kehidupan baru lo, jangan terus berlarut sama masa lalu lo" ucap vito panjang kali lebar sambil memegang kedua bahu milik anya.

"vito gua tau gua salah ngelakuin ini semua, gua sadar kalo gua gabisa terus kaya gini, gua juga sadar kalo gua udah jadi brandalan, tapi cuman itu cara agar gua bisa ngelupain dia vito, gua benci hidup gua yang sekrang gua benci sama dia, gua benci vito gua benci semuanya" ucap anya kepada vito. Karna tak tega melihat anya seperti itu Vito langsung menarik anya kedalam pelukannya dan mendekapnya dengan sangat kuat.

Vanya menumpahkan semua air matanya di dada bidang milik vito, cuman vito satu satunya tempat vanya untuk berkeluh kesah.

"percaya sama gua kalo lo bisa ngelupain dia vanya alleta" ucap vito kepada anya.

—————————————————————

h o p eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang