1

23 6 0
                                    

AUTHOR POV

Matahari sudah menampakkan dirinya dan memasukki celah celah dari jendela, sosok gadis mungil yang masih ingin melanjutkan mimpinya

KRINGG-KRINGG-KRINGG

"ARRGHH, bisa diem nggk sih?,eh lu budhek yha!!" Bentaknya di alarm,dan tubuhnya menggeliat kesana dan kesini, lihatlah alarmnya tidak salah apapun hanya ditugaskan untuk membangunkan nadin kena imbasnya juga, dasar nadin.

Yaa.....dia adalah Nadina carmmoel cantik, manis, imut,putih, pintar, anak pertama keluarga dari carmmoel, bisa dibilang keluarga lumayan kaya, ayah bernama sanjaya carmmoel dan ibu bernama lisya carmmoel, keluarga ini sangatlah harmonis, masih ada lagi nadia  carmmoel cantik seperti kakanya, anak kedua dari carmmoel adik nadina.

Nadina Beranjak dari tempat tidur masih dengan mata tertutup, menuju tempat kamar mandi, menghidupkan shower, membiarkan air mengalir ditubuhnya, dingin,itu yang dirasakan nadin

.skip..

Merasa lengkap dengan pakaian sekolahnya, rambut yang dibiarkan tergerai sepinggang namun rapi,bedak tipis, ketika terasa sudah siap nadin langsung menuruni anak tangga untuk makan bersama keluarganya.

Meja makan:
lengkap dengan keluarga carmmoel, lisya, sanjaya dan nadia.
Lisya yang sedang sibuk dengan memasak nasi goreng, sanjaya sembari mengotak ngatik ponselnya, nadia hanya melamun, menunggu mamanya memasak

"Selamat pagi semua!" Seru nadin membuyarkan kegiatan semua orang yang berada di meja makan

"Pagi nadin"jawab lisya dan sanjaya

"Pagi kak" diakhir adiknya.

"Ini nasi goreng nya dimakan" tidak ada jawaban, semua orang di meja makan langsung melahap makananya.

Setelah makan,nadina, nadia dan sanjaya berangkat menggunakan mobilnya.
"Ayo nak berangkat, entar kamu telat lagi" tanya sanjaya kepada dua putrinya ini

"Iyah yah, yuk dek"

"Ma, nadin berangkat?" Mencium punggung tangan ibunya

"Nadia juga ma"

"Iyah, hati hati yha nak, yah jangan ngebut bawa mobilnya?"tanya lisya

"Oke mama cantik"tak lupa sanjaya memberikan kecupan di kening istrinya.

Di sepanjang Perjalanan nadin hanya menatap luar kaca jendela mobilnya  sesekali menyenderkan kepalanya, entah apa yang aku rasakan Batin nadin.

NADIN POV

SMa 4 TRI SAKTI sekolahku, dan aku masih berdiri diseberang jalan, termenung sebentar, lalu melangkah kecil menuju gerbang dan bergegas masuk.

"Pagi mbak cantik, tambah cantik ajha mbak cantik, oh yha mau dianterin yha, mbak cantik" tanya pak kumang penjaga gerbang sekolah dengan perut buncit dan kumis setebal tulisan pena, masih bujang orangnya

"Nama saya Nadina, bukan cantik, apa tadi? dianterin? najis!" Jawabku sambil menekankan kata nadina, emang kasar, tapi pak kumang tidak menggubris perkataanku

"Ellah cantik*kok galak mbak?, awas entar malah jadi tua lho?"

"BODO AMAT!" Aku meninggalkan pak kumang yang nyebelinnya minta ampun tuhh orang.

Sesampainya di kelas 10 ipa 2
Yaitu kelasku, aku duduk dibangku dekat jendela, aku suka dekat jendela karena jika bosan aku selalu memandang sekolah dari jendela ini yang berada di sampingku, dan juga sesekali udara masuk itu menyenangkan dan menenangkan.

"Eh na, udah ngerjaiin pr mtk nggk?"tanya nella teman sebangku ku

"Apaaa?! Mau nyotek?"

"Yaellah nggak tau penderitaan temen nad?, pleass tolongin gue" dengan muka mellas banget

loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang