#2

5 3 0
                                    

Di istirahat ke dua ini Feli sedang berjalan menuju ruang Pak Barjo. Sebab kata salah satu seorang murid, Feli dipanggil oleh Pak Barjo.

"Selamat siang pak, bapak manggil saya?" Tanya Feli dengan ramah saat memasuki ruangan Pak Barjo.

"Iya feli, saya memanggil kamu. Jadi begini, sekolah kita minggu depan akan mengadakan pensi. Kamu tahu kan?" Tanya Pak Barjo di sela penjelasannya.

"Iya pak"

"Nah bapak mau kamu tampil-" Ucapan Pak Barjo terputus, saat ada seorang murid yang memasuki ruangannya.

"Misi pak, bapak manggil saya?" Tanya murid itu.

Feli yang tadinya sedang mendengarkan penjelasan Pak Barjo menoleh ke belakangan, untuk melihat siapa murid lain yang baru saja memasuki ruangan Pak Barjo.

"Lah? Lu kan-" belum sempat Feli melanjutkan ucapannya, Pak Barjo sudah menyela ucapannya.

"Oh kalian saling kenal? Yasudah kalian duduk dulu, ada yang mau saya jelaskan." Ucap Pak Barjo.

"Eh?" Ucap Gerald bingung, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Begini, jadi kan minggu depan sekolah kita akan mengadakan pensi. Bapak mau kalian berdua tampil, nanti Feli yang bernyanyi dan Gerald yang bermain gitar." Lanjut Pak Barjo.

Feli dan Gerald sama kagetnya mendengar ucapan Pak Barjo "Kita pak?" Tanya Feli dan Gerald bersamaan.

"Ya, dan kalian bisa memulai latihan saat pulang sekolah."

"Maaf pak, kenapa yang main gitar gak diganti aja ya? Itu anak kelas 12 yang namanya Azka jago kok main gitarnya. Dia aja pak, tampil sama saya." Tawar Feli.

"Sebenernya nih cewek ada hubungan apa sama Azka" batin Gerald.

"Saya gak terima penolakan Feli, dan juga memangnya kenapa? Gerald cukup mahir kok main gitar, yakan Ge?" Tanya Pak Barjo pada gerald.

"Iya kali" Jawab Gerald sembarang.

"Pokoknya pulang sekolah kalian bisa memulai latihan, silahkan keluar dari ruangan saya karena proses KBM akan dimulai." Ucap Pak Barjo dengan nada mengusir.

"Lah ngusir?" Ucap Gerald dengan satu alis terangkat.

"Apa kamu bilang?" Tanya Pak Barjo dengan nada tegas.

"Gajadi, kalau gitu saya permisi." Ucap Gerald, lalu pergi meninggalkan ruangan Pak Barjo dan diikuti oleh Feli.

---:---:----:----

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, tetapi Feli bersama dengan Gratia dan Fla masih berada di kelas.

"Ayo balik, ngapain sih kita disini? Bel udah bunyi daritadi loh." Tanya Fla penasaran.

"Iya fel, ngapain sih?" Balas Gratia.

"Kalian inget waktu tadi gua ke ruangan Pak Barjo?" Tanya Feli, lalu dibalas anggukan kepala oleh Fla dan Gratia.

Feli pun menceritakan apa yang terjadi di ruangan Pak Barjo tadi sedetail-detailnya.

"SERIUS?!" Teriak Gratia dan Fla secara bersamaan.

"Hm"

"Terus waktu Pak Barjo bilang gitu, ekspresi lu gimana?" Tanya Gratia.

"Kepo lo!" Jawab Feli, lalu berjalan keluar kelas dan menuju ke ruangan dimana dia dan Gerald akan berlatih.

"Yeuuuu!" Kata Gratia sambil memutar bola matanya.

"Kita berdua misah ya Fel, hati hati baper sama dia, hahaha." Teriak Fla saat Feli sudah pergi menjauh dari mereka.

"Berisik ah"

Sesingkat itu kata-kata Feli, namun dapat membuat Gratia dan Fla tertawa, hingga membuat beberapa orang yang berada di sekitar mereka kebingungan melihat mereka.

"Aneh ya mereka"

"Iya aneh"

"Mulut lu berdua diem, atau gua sumpel pake sampah?!" Ucap Gratia dengan tatapan tajamnya.

"Sans kali mbanya" balas seorang siswa, lalu pergi meninggalkan Gratia dan Fla.

Sesampai nya di parkiran sekolah, Gratia dan Fla melihat Gerald dan teman-teman nya. Lalu dengan inisiatif Gratia, ia pun menarik tangan Fla untuk mendatangi mereka.

"Lu Gerald kan? Feli nunggu di ruang musik. Jangan lama-lama, kasian temen gua nunggu, nunggu itu gaenak." Ucap Gratia dan di akhir katanya, suara nya dibuat-buat.
*gausah protes, saya juga gak ngerti apa yang saya ketik😂*

"Alay lu" Ucap Gerald dengan tatapan datarnya.

"Lah bodo amat, suka-suka temen gua." Bela Fla dengan tatapan sinis nya kepada Gerald.

"Gua cabut, hati-hati lo semua." Ucap Gerald lalu mulai berjalan menuju ruang musik, namun perjalanan nya terhenti sebentar untuk melanjutkan kata-katanya "ohya, kalau dua cewek itu ngapa-ngapain kalian bilang gue aja."

Kata-kata Gerald mampu membuat Farez, Hans, dan Revan tertawa ngakak.

"Lah? Gila kali ya? Yang ada kita yang diapa-apain sama mereka" Ucap Fla sambil memutar bola matanya.

"Tau yak, gila tuh orang jadi kasian gua sama Feli. Takut nya ntar Feli yang diapa apain" Ucap Gratia, seperti sedang memikirkan sesuatu. Tak usah ditanya, semua tahu kalau dia sedang memikirkan apa yang akan terjadi pada Feli dan Gerald nanti.

"Gausah mikir yang aneh, temen gua ga sejahat itu." Ucap Revan dengan tatapan datarnya. Lalu dibalas anggukan oleh Farez dan Hans.

"Bye saja." Balas Fla dan Gratia bersamaan. Lalu Fla dan Gratia pun berjalan menuju mobil Fla, karena Gratia tidak membawa mobil sehingga Gratia meminta untuk pulang bersama Fla alias nebeng.

"Aneh" Ucap Farez, Hans, dan Revan secara bersamaan. Lalu menaiki motor sport mereka masing-masing, untuk kembali ke rumah.

---:---:---:---:---:---:---

Kira kira apa yang akan terjadi saat di ruang musik nanti ya? Kenapa juga kok Gerald kepo sama hubungan Feli dan Azka? Hmmm.

Btw,
Halo! Maaf yak jarang update, huhuhu. Bukannya ga niat nulis, cuma lagi sibuk aja gitu, wkwkwk. Ini aja disempetin buat nulis, karena gaenak sama yang baca takutnya kelamaan nunggu. Nunggu itu gaenak kan? 😂

Maaf ya kalo masih ada typo, atau penataan titik komanya kurang betul.

Jangan bosan sama cerita ini ya...
Diharapkan dukungan, vote, dan comment teman teman. Karena dukungan, vote, dan comment yang membuat penulis jadi semangat untuk melanjutkan ceritanya. Jangan jadi silent readers ya seyeng!

885 kata, gapapa kan?

Oke God Bless!

Patriciamagritha.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POWER OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang