"YA SEPENTING ITU!"
Derap kaki terdengar saling bersautan satu sama lain, suara yang berasal dari sepatu-sepatu dari pemiliknya. Entah apa gerangan asal suara tersebut mampu membuat suasana kantin menjadi mistis. Tidak berakhir begitu saja suara desas-desus yang berubah menjadi berbicara terdengar di penjuru kantin.
Suara derap langkah kaki semakin mendekat dan berakhir disebelah Alkana, ia memandang seseorang yang berdiri tepat disamping dirinya.
Terlihat dari pandangan Alkana, seorang pria tinggi berkulit putih dengan rambut undercut. Memiliki bola mata grey dengan garis mata sangat tajam yang saat ini sedang menatap kearahnya. Pria menggunakan seragam Cakrawalla High School, baju yang sudah keluar dengan kancing atas terbuka.
Kedatanagn pria itu diikuti oleh beberapa pria yang tentunya Alkana tidak mengenal mereka satu persatu, ya walaupun ia pernah mendengar mengenai mereka dari ocehan ke tiga sahabatnya.
"Ngapain tetap disini?" Tanya pria itu
"Lo yang ngapain disini" jawaban Alkana mengundang ibu Soibah Sebagai ibu kantin yang sedang menyalakan gas untuk bangkit.
Pria jakung itu tersenyum, tersenyum sangat tipis bahkan Alkana sendiri tidak yakin bahwa pria itu tadi tersenyum. Pria itu meletakan tangannya diatas meja memandang Alkana. Alkana yang dipandang hanya menaikan alis.
"Minggir"
Suara berat, terdengar mendayu ditelinganya. Sangat dalam. Namun tidak menggoyahkan Alkana untuk berpindah.
"Minggir"
Kembali lagi Alkana tidak sedikitpun bergeming dari tempatnya, sedangkan ketiga temannya sudah menggigit jari. Ayolah siapa yang tidak bergetar mendengar suara berat pria itu.
"Ayuk Al, kita cari tempat lain" Cassandra memegang tangan Alkana ingin segera menariknya untuk berdiri.
"Enggak Cas, bukan gw dan lo semua yang harus pergi. Tapi dia" Alkana memandang pria itu sengit, jelas keduanya sedang beradu mata.
"Lagian lo semua siapa sih ?" Saut Alkana menantang
Pria-pria yang dipandang Alkana satu persatu tersenyum remeh. Pria dengan kaos putih melekat dibadannya berjalan mendekati posisi Alkana dan pria itu.
"Orion's"
Alkana mengenyit lalu tersenyum kecil ternyata ini anggota geng yang diceritakan Sella kemarin. Minggu pagi Sella sempat menelponnya via Wa hanya untuk memberitahu anggota Orion's kembali. Sella mengatakan anggota Orion's beberapa bulan menjadi anggota Paskibra membuat mereka berada jauh dari sekolah.
Alkana yang note bandnya anak baru tinggat awal atau disebut anak pindahan kelas 10 tentu belum sempat mengenal pria-pria ini. Alkana melangkahkan kakinya sejajar dengan Pria yang ia yakini ketua dari mereka semua.
"Lo ud- ahkkkk"
Belum sempat Alkana berbicara, tiba-tiba saja tubuhnya ditarik paksa berdiri. Alkana memandang seseorang yang bisa bisanya menarik dirinya paksa.
"Lo tuli, lo disuruh pindah!"
Ternyata seorang wanita yang kalau Alkana lihat dari bajunya kakak atas 2 tingkatnya. Cewek berparas cantik, rambut blond gelombang.
Alkana memandang lengannya yang dicekram erat oleh wanita itu.
"Lepasin tangan lo"
Siren, cewek kelas 11 Mia 1 terkenal dengan keangkuan dan sikap otoriternya. Siren memiliki geng "Angel's Wings". Kelima wanita berparas cantik seperti malaikat bersayap. Ya begitu gambaran maksud dari nama gang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALENT
Teen Fiction"Lo beruntung na!" "Hidup lo penuh dengan orang yang sayang ama lo, semua tentang lo. Seakan dunia ini hanya cuma lo na, cuma lo" "Gak gitu ka? Lo tau kan gw sakit" Wanita yang tengah memandang seseorang dihadapannya, mendengus. "Haa, jadi gw harus...