'b-bulan!?'
kevin yang menyadari itu pun langsung menutup lengan nya, dia takut xeyura akan tau identitas nya sebagai perseid
setiap 2 tahun sekali perseid akan kembali ke langit untuk melaksanakan aktifitas kembali dan turun sesuai dengan misi
'kenapa?' ujar kevin sambil memakan makanan nya dengan cepat
xeyura segera mengambil tangan kevin yang berusaha ia sembunyikan
kevin segera menyisingkan tangannya dari genggaman xeyura
'lo ga boleh lakuin hal secara tiba tiba kaya gitu, lo gak diizinin melihat atau megang yang bukan hak lo!' -kevin
xeyura langsung tercengang dan kembali memakan makanan nya dengan cepat
'gue tau lo marah, tapi ga berhak juga kali bentak gue kaya gitu! ' dengan segera memakan makanan ku yang mungkin sudah mendingin
•••
'lo mau pulang sendiri?, kenapa langsung pergi gitu aja , lo marah karena urusan itu aja? cih.. 'ujar jimin dengan muka marah
'cih, dasar anak anak' lanjut nya
'napa sih? , kuharap ini pertemuan terakhir kita, makasih' ujar yura dan berjalan begitu saja
kevin segera menggenggam tangan yura dan membalikkan badannya dengan keras
'cling'
suara cincin baru saja terjatuh dan hanya didengar oleh kevin
' seperti yang lo bilang ,lo ga boleh megang yang bukan hak lo' dan segera melepaskan genggaman dengan kasar dan pergi begitu saja
'orang gila dari mana dia'-xeyura
•••
^kevin pov^
'o' dia menjatuhkan cincin nya'
aku segera mengejar gadis berambut hitam yang sengaja ia kuncir
sepertinya ia sudah sampai ke penginapan, tak perlu ragu dengan anak berkaki cacing itu, langkahnya pun bisa lebih kencang dari harimau
setibannya di penginapan aku segera mencari gadis itu
'gue harus nunggu besok'
bagaimana mungkin aku menemukan gadis kecil itu secepat mungkin
'cih'
•••
^xeyura pov^
'aku tiba'
'xeyura kamu dari mana saja?' ujar ibuku yang sedang merapikan tempat makan
'aku baru saja bertemu orang gila, ibu! bagaimana mungkin seorang lelaki yang baru ku kenal langsung mengatakan tapi kau milikku, bagaimana mungkin itu terjadi' sambil meminum segelas air minum dan membanting gelas itu ke meja makan
'haha, yasudah kita makan dul—'
'IBU!, aku menghilangkan cincin ku!, pasti orang gila itu yang menghilangkannya, aku akan keluar sebenta—'
'tidak usah sekarang, ayahmu akan marah nanti, ini sudah saatnya makan malam, besok pagi kau bisa mencari orang itu dan memintannya'
'tap—
'jangan mencoba melawan ku' ujar ibu dengan menyeret sepiring nasi ke depan ku
'huhh, baiklah'
•••
sekitar jam 7 pagi tadi aku sudah mencari lelaki berambut blonde itu, dan sekarang sudah jam setengah 10
aku pun segera menghentak hentakkan kaki ku dengan keras
'lo manggil gue?'
'dasar pencuri! kembaliin cincin gue!' ujar ku dengan melentangkan telapak tangan ku dihadapannya
otak sinting apa yang membuat nya salah paham dia malah menggenggam tanganku dan mengajak ku untuk berjalan jalan
'gue rasa gue lebih berharga dari pada cincin , cincin itu hilang lo bisa membelinnya, gue hilang lo ga bakal bisa nemuiun gue lagi'
'lepas!, gue harus cepat cepat berkemas sekarang, demi cincin itu gue harus meninggalkan kasur dalam keadaan berantakan'
'kalau gue ga mau?'
'ais!, kasih nomor telpon lo!' ujar ku
'untuk apa?'
'gue bakal laporin ke polisi atas pencurian benda berharga, dan kalau lo hilang gue akan memberi nomor ponsel lo ke polisi'
'baiklah' sambil menyodorkan tangan kearah ku sembari meminta ponsel
aku pun memberi ponsel ku kepada orang gila yang aku pun tak tau namannya
'sudah' memberi kembali benda persegi panjang itu
'suami ku,kevin?'
aku pun segera mengganti, dan langsung ditahan oleh tangan anak yang bernama kevin itu
'jangan ditukar, nama kontak itu g merusak hp lo kan?' -kevin
'tapi merusak harga diri gue' dan segera menyisihkan tangan jimin yang menahan hp ku
'XEYURA!'
'eo', ibu?'
'dari mana saja dari pagi, kamu bahkan belum membereskan kasur mu' celoteh ibu sambil melihat ke arah kevin
'kamu siapa?'
'suami xeyura'
•••
jika kehadiran mu begitu membuat ku bahagia, dan bahagia mu membuatku suka, maka jangan lah pergi untuk mengenalkan ku pada luka
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perseid
Romance'mendapatkan lebih mudah daripada mempertahankan' gadis yang duduk di SMA yang bernama 'yura' menghabiskan waktunyya hanya untuk menanti 'kevin' kekasihnya selama beberapa bulan hingga suatu saat musibah menerpa hubungan mereka, apa yang terjadi di...