prolog

17 1 0
                                    

Biru memiliki sahabat, bernama Senja dan Pelangi. Mereka anak kembar, yang anehnya hanya akur saat akan berbuat jahil.

Mereka cukup cantik untuk ukuran remaja biasa, maksudnya remaja yang hanya sebagai pelajar,bukan model atau artis yang harus perawatan. Rambut mereka pirang panjang, yang sekarang berubah menjadi berwarna brunette, mata mereka berwarna biru terang layaknya batu saphire namun sayangnya mata indah itu lebih sering tertutup oleh softlens hitam legam. Kulit mereka putih bersih, sedikit menguning karena sering terpapar sinar matahari, dan bintik bintik diwajah mereka, yang sungguh sangat indah, tersebar luas area sekitar bawah mata.

Cantik.

Mereka sangat cantik, dan hal itu yang membuat Biru tak bisa memilih salah satunya.

Sedangkan Biru sendiri, ia lahir dengan nama Raden Biru Sanjaya, awalnya ia dipanggil Raden, namun menurutnya itu terlalu kuno, dan berakhirlah ia dipanggil Biru. Tenang dan damai, sesuai namanya, perawakan dan karakteristik Biru seperti itu. Kebalikan dari senja dan pelangi yang selalu heboh, biru justru tenang dan kalem.

Kalau soal wajah rasanya biru adalah orang yang tampan, ya dengan kulit putih bersih dan tingi semampai, biru menjadi salah satu idola disekolahnya. Biru memiliki rambut berwrna itam dengan model potongan yang memanjang, membuatnya sering menjadi incaran guru guru disekolahnya. Selain itu point utama dari biru sebenarnya adalah bibirnya, entah mengapa bibir biru terlihat sangat seksi, maksudnya bibir biru sangat berisi dan berwarna merah cerah. Kalau kata pelangi sih, bibir biru itu dower, atau membele, atau luber. Suka suka pelangi sajalah.

Jika pelangi dan senja memiliki wajah yang sangat kentara jika mereka adalah keturunkan eropa, biru jutru memiliki wajah yang sangt kental asianya, entah korea atau china, yangjelas biru sering dipanggil koko oleh teman sekelasnya, cici nya siapa? Jelas Sintya Dwi Maharani seorang dong, atau akrab dipanggil tya. Anak polos yang selalu menjadi bahan modusan biru.

Biru, senja, dan pelangi sekolah di sekolah bertaraf internasional. Mereka seangkatan, namun beda kelas awalnya. Sekarang sih sekelas, itu juga karena biru merenggek pda ayahnya untuk sedikit 'berdiskusi' dengan pihak sekolah agar memindahkan nya di kelas pelangi dan senja. Kelas IPA XII.2 alasanya sih untuk mejaga pelangi dan senja.

Mereka hidup di perumahan yang sama, perumahan militer yang terletak ditengah kota, namun biru lebih sering tinggal di apartementnya, dan tentu saja pelangi dan senja akan selalu mengikutinya, atau dengan kata lain sering menginap di apartement biru. Kenapa orang tua pelangi dan senja mengijinkan? Simple, keluarga biru sudah seperti sodara bagi mereka.

Seperti biasanya, pagi ini biru tengah duduk tenang di pantry, sambil menikmati roti dengan olesan selai nutela dan segelas susu ovaltine. Sesederhana itu bahagia biru, namun sayang seribu sayang, senin paginya yang indah dan tenang harus rusak karena kehebohan senja dan pelangi.

"njaaaa! Balikin dasi aku ish!"

"nja nja dikata gua tinja, baoct banget si lu pel"

"ih kok pel sih!?"

"ya lu mau apa?"

"mau dasinya dibalikin sama senja!"

"ye ini mah dasi gua, nih liat nih bawahnya segitiga, dasi hasil malak adik kelas nih"

"eehhhh? Iya, bukan dasi ku,"

"kan suudzon mulu sih lu sama gua,"

"ihh maaf senja,"

"iyedah serah,"

"OIYA, TERUS DASI PELANGI KEMANAAAA?"

"jangan teriak teriak ngi, masih pagi,"

"tappi dasi pelangi ilang gimana dong? Ini kan senin, nanti pelang dihukum pak effendi lagi,"

"mampus, hayoloo, bersih bersih toilet lagi lo ntar,"

"IIH SENJAA! RESE AH!"

"mampus lo siap siap aja nersih bersih toilet, ewh,"

"udah sen, sini biar gua yang nyari,"

"oke biru makasih banyak, sini kiss dulu,"

"najis, ada maunya,"

"komen ajasi senja,"

Biru pun segera beranjak, masuk ke kamar senja dan pelangi untuk mencari dasi pelangi.

Ceklek,klak!

Suara itu membuat biru tersadar, pelangi tidak mungkin seceroboh itu.

'sialan gua ditipu' batin biru.

Dari luar, pelangi berkata," biru maaf ya pelangi iseng, abis biru ngeselin suka cepu ke mamah, jadi pelangi kunciin, selamat menikmati hari yang indah biru,"

"kunci mobil gua bawa ye, mau maen ama pelangi, dadah raden," teriak senja.

"woy anjing bukain napa, woy bansgsstttttttttttttt, ah anjing ditipu lagi gua,"

Harusnya dari awal biru paham, jika pelangi dan senja itu licik.

Biru menhela nafas setelah berusaha mati matian untuk keluar rumah, akhirnya ia bisa keluar, dengan bantuan satpam pastinya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula,

Rasanya peribahasa itu sangat pas untuk Biru, Biru yang hari ini telat, namun tak bisa membolos karena ia ada lomba, sialan duo kembar itu.

Lelah rasanya, setelah berih bersih kamar mandi, ia langsung menuju aula, tempatnya dan seluruh teman ekstrakulikulernya yang lain menerima pembekalan sebelum lomba.

"tumben lu telat," ucap Christ.

"dikunciin bangsat gua tadi,"

"lah?"

"Pelangi ma Senja kan nginep di rumah gua, lah gua dkunciin,mana mobil dibawa lagi,"

"goblok banget si lu,anjir wkwk,"




a/n:

tidak sempat dikoreksi, maaf jika ada typo atau kesalahan tanda baca.

thanks for reading.


btw penampakan seorang Raden Biru Sanjaya

btw penampakan seorang Raden Biru Sanjaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aaaaAADEMMMMMMM

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Catatan BiruWhere stories live. Discover now