IT WAS ME

2 0 0
                                    

Halo,
Aku Emely. Anak terakhir di keluarga besar Jonathan. Ayah adalah seorang pewarta senior di stasiun tv besar. Sedangkan ibu adalah seorang desainer ternama. Kakak pertama seorang kepala manajer di perusahaan kakek. Kakak kedua, jadi guru di sekolahku. Kadang aku sempet mikir "Hidup kok gini-gini amat ya. Mau sederhana aja susah."

Aku sebenarnya anak yang biasa-biasa aja. Gak cantik, kulit Sawo matang, otak pas-pasan, suka ketenangan, dan labil.

Sekarang posisi ku udah pulang kampung ke Indonesia. Dulu aku dirawat kakek dan nenek di luar negeri. Hidup disana ga sepenuhnya enak kaya bayangan orang-orang. Apalagi aku yang tinggal disana justru bersikap mengutamakan Indonesia. Jadi,,, kelihatan beda.

Sekedar info aja, walau kedua orang tua ku blasteran anehnya aku justru mirip banget sama nenekku yang asli orang jawa.

Besok adalah tepat hari ke-10ku belajar disekolah baru. Sekolah ku lumayan juga, adaptasi gak ada kendala. Karena sekolah elit bisa dimaklumi isinya anak ber-uang dengan sifat sedemikian rupa.

Sejauh ini aku udah punya 2 temen akrab. Yang satu namanya Brian cowok kutu buku, pintar, dan sepemikiran denganku. Trus yang satunya lagi namanya Rozi. Ketua kelas yang perfect atitudenya, dan seneng banget main musik, sayangnya dia agak perfeksionis jadi, beberapa orang ga suka ke dia.

Di sekolah ini aku pengen punya kisah baru. Karena kebiasaan dari luar negeri aku lebih suka tenang dan simple ( biar hidup gua ga monoton ). Tapi karena itu, Aku kini justru terlihat kaya anak yang dingin dan pendiam. Padahal sebenarnya itu salah banget. Gak tahu aja mereka gimana aku sebenarnya.

Sekarang aku tepat menatap Mading di sebelah lapangan tenis. Yah kegiatannya cuma nangkring liat-liat poster sama lelucon lelucon receh di Mading. Semakin ke kiri ku geser penglihatan ku. Karyanya bagus bagus banget. Ada yang puisi, cerpen, trick n tips, banyak deh. Paling menarik ya,, yang sedang  aku baca, yaitu sebuah cerpen yang ku pikir hebat banget. Cuma baca aku udah ke hipnotis hingga..... Bug. Tanpa sadar semakin ke kiri aku menyenggol seseorang.

"Eh maaf"
Aku dengan spontan dan merasa sedikit bersalah. Setelah ku amati dia adalah seorang pria berseragam rapi, berbadan tegap, lebih tinggi ±10cm dariku, daaannn berwajah manis.
"Iya gapapa kok."
Iya membalasnya dengan tambahan senyuman hangat.
"Aku Ikmal, kamu anak baru kan?"
Sambungnya dengan intonasi yang sangat ramah. Kemudian menjulurkan tangannya.
"Oh iya kak saya Emely anak baru."
Jawabku terus terang.
"Kamu adiknya bang Candra kan?, Anak pindahan yang ga suka jadi tenar. Nyembunyiin identitas biar ga jadi pusat perhatian."
What the hell? gimana dia bisa tahu semuanya?
Oh my God!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMELY : LOVED SECRETLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang