Chapter 1 Desa Kalitaman

394 32 19
                                    

Helo-helo baca cerita baruku ya ... horor romance 

Shinjukyuu 2019

Siapa bilang desa itu tempat yang membosankan? Apa kamu tahu Desa Kalitaman? Kalau kamu perempuan, tidak mampir ke desa ini dijamin menyesal seumur hidup. Rumornya, Desa Kalitaman awalnya hanya desa biasa yang hanya dihuni lima puluh kepala keluarga. Bahkan tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan desa ini. Baru enam bulan lalu, Desa Kalitaman ini mendadak ramai jadi perbincangan di salah satu media sosial. Karena apa? Itu semua karena Desa Kalitaman menawarkan sekelompok lelaki tampan yang siap melayani para tamu. Benarkah begitu?

"Apa?" Nola menoleh malas setelah setengah jam mendengar cerita Asri tentang wisata Desa Kalitaman. Ekspresi wajahnya saja sudah kelihatan kalau tidak ada secuil ketertarikan akan tempat itu.

"Dasar jomblo! Sudah dibilang ini surganya wanita! Ayo pokoknya kita pergi! Aku sudah booking online untuk kita berdua nginap tiga hari tiga malam dengan paket 'Dewa'." Asri cengengesan dengan pipi merona.

"Paket Dewa? Apa lagi itu? Senggang banget sih nih anak!" runtuk Nola iri. Betapa enaknya jadi tuan putri seperti Asri. Tiap hari hangout sesuka hati, bahkan tiap hari itu sama saja seperti tanggal merah baginya. Beda dengan Nola, yang tiap hari bergelut dengan tumpukan revisi skirpsi yang tak kunjung mendapat ACC juga.

Asri memonyongkan bibirnya. Dia menghampiri Nola dan merebut segepok revisi skripsi yang dipegang gadis itu.

"Asri!"

"Sudah! Kamu butuh refreshing juga! Buang saja ini!" Dengan entang Asri melempar segepok revisi itu ke udara.

Nola membulatkan mulut dengan mata terbelalak melihat revisi skripsinya berhamburan. Sementara Asri bersedekap dengan senyum lebarnya. Gadis bernama lengkap Gwetasrika Laluling Tyas ini memang tuan putri dan Nola adalah hamba sahayanya. Setidaknya itulah yang dikatakan teman-teman di kampusnya.

"Oke, besok aku jemput kamu di kosan! Jangan pura-pura lupa." Asri mengingatkan dengan senyuman penuh ancaman.

Nola mematung dikursinya dengan selembar revisi yang tersangkut di kepalanya. Semenit kemudian dia bangkit dari kursinya lalu berjongkok di lantai. Diambilnya lembar demi lembar revisi yang penuh spidol merah itu. Lalu dia berhenti. Bibirnya gemetaran hingga teriakan keras yang menggelegar keluar dari mulutnya.

"AAAASSSRRRIIII!!"

Gadis bernama Asri itu hanya cekikikan di dalam mobilnya. Dia sudah terlalu hafal apa yang akan terjadi setelah apa yang dilakukannya.

"Non, langsung pulang?" tanya si supir yang terlihat masih muda itu.

"Ke mall dulu. Aku mau beli sepaket pakaian buat Nola. Kalau besok dia kabur tinggal kita culik saja." Asri senyum-senyum sembari melihat catatan di ponselnya. Catatan segala ukuran Nola.

"Baik, Non."

Sementara itu di kosan Nola dia tengah cemberut karena baru saja ditegur habis-habisan oleh ibu kos yang anaknya terbangun akibat suara teriakannya.

"Nol!"

Nola menoleh sebelum tangannya mencapai gagang pintu kamar kosnya. Dilihatnya Kalila, salah satu teman sekelasnya dan juga teman satu kosan. Tidak terlalu akrab, malahan bisa dibilang mereka ini musuh bebuyutan karena ...

"Apa?" tanya Nola malas.

"Kamu kok mau sih jadi babu si Asri? Dibayar kamu?"

"Kalau iya, kenapa? Mau daftar juga?" balas Nola yang sudah teramat malas meladeni Kalila.

"Huh! Najis! Cuma anak rektor aja belagu banget. Aku cuma kasihan aja lihat kamu dioyong sana sini persis babu. Kamu tuh kalau jadi orang miskin jaga harga diri dong!" Kalila mencemooh seperti biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KalitamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang