Saat aku dan ervan keluar dari gedung sekolah, jam sudah menunjukkan pukul 17.45 wib. Kami menaiki bus yang sama karena rumah kami yang berdekatan. Ibu kami juga saling kenal, maka jangan heran jika kami selalu pulang bersama. Alasannya sih karna ibuku meminta Ervan menjagaku, punya ibu yang super khawatiran memang terkadang meresahkan."Diem aja mit. " ledek ervan padaku.
"Biasanya juga gitu kan. "
"Iya sih. "
Suasana hening melanda kami, ervan yang biasanya aktif bertanya agar obrolan kami tak henti kini diam membisu. Mungkin efek lelah bermain futsal seharian.
.
.
.
.Dari jauh kendaraan berwarna biru mulai tampak, iyaa, benar berwarna biru. Dan bus itu adalah tayo -ah bukan- maksudku bus yang mengarah kerumah kami tinggal. Aku dan Ervan langsung menaikinya. Sepanjang perjalanan kmai hanya diam.
Setelah sampai ditempat tujuan, kami menyusuri jalan kompleks. Meski searah kami tinggal di blok yang berbeda. Aku jadi merasa aneh saat Ervan terus mengikuti.
"Disini kita misah jalan kan? " tanyaku untuk menyadarkan Ervan jaga jaga kalau jiwanya belum terkumpul
"Gue mo nganterin lo ampe depan rumah lo"
"Dih ga usah, udah sana balik aja. Dari sini juga udah deket rumah gue kan "
"Ga baik anak cewe pulang malem malem sendirian, lagian arah rumah lo itu sepi mit. Klo lo kenapa napa nanti gue diomelin mak lo lagi. "
Akhirnya aku mengiyakan keinginannya. Dia berjalan di belakangku bukan disampingku.
' mungkin ervan tak ingin ada orang yang salah faham menganggap kami pacaran '
' lagian ngapain banget sih gue mikirin dia jalannya di sebelah mana '
>>>>>>>>>>>>°°°°°°°°°°°°°<<<<<<<<<<<<
"Udah nyampe, sono balik " suruhku pada ervan
"Gue mau liat lo sampe masuk rumah dlu "
"Abis itu lo langsung balik kan ?"
"Iya "
Aku pun membuka pintu pagar rumahku, dan berjalan menuju pintu rumah. Sebelum membukanya aku melihat ke arah ervan.
"Makasih " ucapku.
"Iya, udh sana masuk gue liatin lo dari sini ".
Aku pun memutar balik tubuhku, memegang gagang pintu rumahku dan memutarnya untuk membuka pintu.
' surgaku aku datang ~ '
Klek klek klek
"Kenapa mit ? " tanya ervan padaku.
"Ini pintu rumah gue ga mau kebuka."
"Lo ditinggalin orang rumah pergi kali wkwk ." Goda ervan
"Klo mereka mau pergi pasti bilang" ke gue dlu la van "
' eh tunggu hape kan dari tadi gue matiin '
Aku segera merogoh rogoh tasku mencari ponsel hasil jerih payah memalak ibuku. Dan kudapati pesan seperti ini.
MamaQ : mita mama sama papa bakal pergi ke rumah tantemu dan baru pulang besok pagi, rini bakal nginep dirumah temennya.
' kenapa ga bilang pas mita dirumah si mah'
MamaQ : kuncinya ada di pot mit.
' oh gpp deh klo gitu '
"Ditinggalin beneran kan lo " ejek ervan dari depan pagar rumahku.
"Bacot "
Ervan hanya menertawakanku dari tempatnya berdiri.
' duh di pot yang mana si narohnya'
Mita : pot yang disebelah mana mah ?
MamaQ : di tempat biasa sayang
' biasanya dimana lupa akutu mah' gerutuku dalam hati.
Mita: disamping pintu ?
MamaQ : ntu tau
Aku melihat- lihat pot yang berada disekitar pintu rumahku. Tapi tak kunjung menemukan kunci rumahku.
"Ngapain si mit? " tanya ervan sembari membuka pintu pagarku.
"Nyari kunci rumah"
"Ohh, gue bantuin yak "
"Ok "
Lama mencari, kunci rumahku tak kunjung ditemukan. Aku duduk di depan pintu rumah. Membuka ponsel kembali. Ini sudah jam 18.50 dan ervan belum pulang kerumahnya.
Aku jadi benar benar merasa bersalah padanya, membuatnya menungguku. Memarahi dan mendiamkannya, dan sekarang aku menahannya untuk pulang disaat dia sudah sangat lelah.
"Pulang aja van, gue cari sendiri aja"
" Hmm dari tadi nyari berdua aja ga ketemu mit apalagi lo nyari sendirian. "
Triring
Tiba-tiba ponselku berdering.MamaQ : duh mita sayang, maaf ya... Ternyata kuncinya lupa mama taroh di pot.
MamaQ : tadi mamah udah telpon orang tuanya ervan, kamu nginep disana dlu ya. Lagian besok libur kan jadi gpp bangun siang juga.
JEGLERR ...
Mita shock meliat pesan mamahnya, dia diam memandangi ponselnya sambil menangis dalam hati.
' kok malah nyuruh anaknya nginep dirumah cowo sih maa '
_______________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Btw yang masih baca makasih banyak, lop u all