🌷ένας🌷

21 8 3
                                    

Bukankah terlambat itu hal yang manusiawi?


–Bellona Raneysha

Seorang gadis cantik mengeliat diatas tempat tidur merasa terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis cantik mengeliat diatas tempat tidur merasa terganggu. Karna cahaya matahari mengusik tidurnya.Karena terusik dia pun membuka matanya perlahan.Mata membulat ketika dia melihat jam dinding.

07.15

Ia bangun dan bejalan perlahan ke arah kamar mandi.Terlihat sangat tenang dan santai.Dia berfikir kenapa harus buru" toh nanti juga terlambat.

Setelah memastikan semua barang yang akan dia bawa lengkap.Ia keluar kamar dan turun ke lantai bawah.

"Pagi mbok,"katanya sambil tersenyum.

"Loh...mbak Lona kok durung mangkat sekolah wis jam semene.Simbok pikir mbak Lona wis mangkat bareng mas Lios mau esuk.Apurane simbok mbak Lona sing uwis teledor ora ngugah mbak,"katanya tanpa menatap Bellona terlihat sekali raut penyesalan di wajah wanita yang berumur 53 tahun itu.

"Gak papa kok mbok,yaudah Lona berangkat dulu ya mbok,"katanya sambil mencium tangan simbok,kemudian berjalan menjauh.

"Ya,"kata simbok sambil tersenyum.

"Assalamualaikum,"katanya sambil berjalan menjauh menuju garasi untuk mengambil mobil.

"Walaikumsalam," jawab simbok kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.


***

Setelah 15 menit mengendarai mobil.Bellona sampai disekolah,berhubung gerbang belum ditutup Bellona langsung saja masuk dan memarkirkan mobilnya ditempat parkir.Yakali markirin mobil diroftop.Abaikan saja.

Bellona turun dari mobil.Lapangan terlihat sangat sepi.Mungkin semua peserta MOS sudah berkumpul dilapangan dalam.Bellona berjalan santai dikoridor.

"Hei kamu,"kata seseorang berteriak dengan lantang.Bellona menoleh ke belakang.

"Hatiku dag...dig...dug..... saat aku melihat mu,"orang itu mulai bernyanyi.

Menye-menye mulutnya belum pernah ditabok.

Bellona berjalan dengan cepat.

"Dek...dek.. jalannya jangan cepet-cepet.Tunggu abang kan belum tahu nama kamu,"katanya berteriak.

Bellona berlari menuju lapangan tengah.Terlihat semua peserta mos berbaris dan  sedang mendengarkan pidato sang ketos.Bellona meletakkan tasnya dibangku yang ada dipinggir lapangan.Kemudian berjalan kebarisan.Tiba-tiba ada orang yang memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang