Dia; JeongMi✓ [1]

[1] Hari itu

Mina POV

Perkenalkan namaku, Myoui Mina. Gadis asal Jepang yang pindah ke Korea empat hari yang lalu karena pekerjaan orang tua. Dan aku baru masuk sekolah ini dua hari yang lalu.

Sudah mempunyai dua teman yang bernama Sana dan Jihyo.

Pagi itu, aku berjalan di koridor menuju kelasku. Dengan rambut tergerai dan tampang jutek yang biasa ku pamerkan pada setiap orang asing yang tersenyum padaku.

Tiba tiba, seorang lelaki memanggilku dari belakang.

"Mina!" Teriak orang itu. Dia sedikit berlari untuk mendekati ku.

"Ada titipan." Dengan senyum yang tidak bisa di artikan dia memberikan surat yang terbungkus rapi oleh amplop. Dia mundur beberapa langkah, lalu memberikan kedipan mata yang membuatku tertegun bingung. Setelah itu dia berbalik dan menjauh.

Aku menatap surat di tanganku dengan dahi mengkerut dalam. Setelah beberapa saat, aku berjalan memasuki kelas dan hanya ada beberapa murid yang asyik bicara di sebelah meja guru. Dengan perasaan masa bodo aku melewati mereka dan duduk di bangku paling belakang.

Tiba tiba aku teringat soal surat itu. Surat dari orang aneh itu.

Dengan rasa penasaran aku mengambilnya dari sakuku dan membukanya perlahan. Takut jika surat di dalamnya rusak atau robek. Setelah aku membukanya, aku membacanya dalam hati.

"Hai, siapapun yang membaca surat ini. Aku mohon beritahu pada Myoui Mina. Bahwa 'Yoo Jeongyeon' jatuh cinta padanya."

TTD

Yoo Jeongyeon

Entah kenapa surat itu membuatku tertawa sendiri. Memikirkan 'dia' penulis surat ini.

"Huaaaa!" Sana dan Jihyo datang mengagetkanku. Tentu saja juga merusak lamunanku. Aish, apa peduliku pada tukang surat itu.

"Kertas apa itu?" Tanya Jihyo saat menyadari selembar kertas berada di tanganku. Dengan cepat aku mengembalikan kembali surat itu kedalam amplop dan melipat nya sebelum memasukkannya ke dalam saku.

"H-hanya surat dari penggemar ku." Jawabku berusaha senetral mungkin.

"Woaaahh! Kulihat followers Instagram milikmu juga naik." Pekik Sana.

"Sana, kau tau? Kim Seokjin sedang menantang Jeongyeon malam kemarin." Ucap Jihyo membuka pembicaraan.

"Benarkah!? Aish, aku menyesal kemarin tidak menonton balapannya." Kulihat wajah Sana tampak kecewa.

"Mereka akan balapan nanti malam. Mungkin sedikit malam untuk menghindari razia." Jelas Jihyo. Mendengar kata 'nanti malam' Sana langsung sumringah. Entah apa yang di pikirkan gadis itu.

Tapi tunggu, mereka membicarakan Jeongyeon?

Dengan ragu aku bertanya untuk memastikan apakah Jeongyeon itu 'Yoo Jeongyeon'

"Siapa Jeongyeon? Apakah marganya 'Yoo' ?" Mereka menatapku kaget.

"Mina, kau tau dia?! Dia adalah pembalap yang tidak pernah mengecewakan pendukungnya." Jelas Jihyo antusias.

"Balapan resmi?" Tanyaku.

"Nggg..... Bukan, sih. Ini hanya untuk bersenang-senang di jalanan." Jelas Sana.

"Ohhhh... Jadi itu alasan kalian takut di razia." Aku mengangguk paham.

"Kau mau ikut?" Yap! Itulah keinginanku, Jihyo! Aku akan mentraktirmu sepulang sekolah.

Aku langsung mengangguk.

Saat itu juga aku ingin sekali menceritakan tentang surat dari pria aneh itu. Tapi, rasanya wajahku sudah panas hanya untuk membayangkan dampak kedepannya. Aku takut mereka malah mengusiliku.

Entah kenapa sepanjang pelajaran, aku selalu tersenyum saat kalimat itu terngiang kembali.

Tukang surat, terima kasih karena surat singkatmu itu berhasil membuat kalimat di dalamnya terngiang di kepalaku.
.
.
.
.
.
TBC

Abaikan typo

Mbaknya😍