Kala Itu | AWAL

4 0 0
                                    

Kala itu, kita dipertemukan dalam pertemuan sederhana.. 

Sosok itu, si tenang dengan senyumnya yang khas, rambut lurus yang selalu jatuh didahinya, mata tajam yang menyempurnakan wajahnya, lesung pipi yang selalu mengiringi senyumnya..

Iya, sosok itu hadir sebagai temanku kala itu.. hadir dalam kehidupanku, dengan segala kesederhanaanya, hadir disaat hidupku sedang kacau-kacaunya. Kau hadir seperti air yang menyiramiku disaat diri ini sedang layu-layunya. 

Perkenalkan aku adalah seorang wanita dengan banyak kekurangan dalam diri, seorang bipolar dengan segala cerita hidup yang menyedihkan didalamnya yang selalu bermimpi akan cinta dan mempunyai kepercayaan bahwa cinta itu adalah sebuah kemaksimalan. 

Akupun tak mengerti mengapa dari semua teman disekitarku, yang terlihat dimataku hanyalah dia. Bukan, dia bukanlah teman lamaku ataupun sahabatku. Tapi dia selalu berhasil membuatku merasa tenang, nyaman dan berani menghadapi rintangan apapun termasuk hal tersulit di hidupku. Bagiku dia adalah kunciku untuk melewati pintu-pintu tersulit didunia ini.

Dia membuatku percaya bahwa seburuk apapun kisah hidup seseorang, seseorang itu tetaplah berhak mempunyai akhir hidup yang bahagia. Dia mengajarkanku tentang bagaimana kita menghargai diri dengan tidak merasa berkecil hati untuk diri sendiri, dengan pembawaan dirinya yang tenang serta cara bicaranya yang tegas tapi menyejukkan hati dia selalu berhasil membawaku keluar dari pintu satu, dan membawaku kepintu selanjutnya. 

Sampai tak kusadari rasa itu hadir, jika umumnya pada sebagian besar orang jatuh cinta adalah rasa paling indah tapi tidak untukku.. kau tahu mengapa? iya, dia yang berhasil mengambil hatiku adalah seorang pria yang telah dimiliki oleh wanita lain, seorang ayah dari anak yang lahir dari rahim wanita yang telah menemaninya dalam 2tahun kebelakang.

Hari demi hari berlalu, hadirmu semakin jelas dalam hidupku. Sambutmu padaku, yang dengan tegas menandakan kau membukan pintu untukku masuk kedalamnya. 

Tidak, disini bukanlah cinta yang bertepuk sebelah tangan yang terjadi, tapi cinta yang salah di waktu yang salah serta pada orang yang salahlah yang terjadi.

Ya, aku memang wanita yang cukup waras untuk menghadapi permasalahan seperti ini, ketika realita seharusnya berkata tidak pada perasaan ini, dan sekali lagi cinta membuatku bertindak bodoh membawaku pada angan yang begitu jauh. Mengawali sebuah perjalanan panjang yang aku tahu betul akan sangat begitu melelahkan hati, dan menyakiti banyak pihak.

Cinta, yang menyeretku dalam kisah panjang dikemudian hari..

Dan dari sinilah semua dimulai, layaknya berada dalam kotak yang penuh berisikan pisau tertancap, sekalipunku berusaha keluar tetaplah saja aku pasti akan terluka.

20 Des 2018.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Awal | Kala ItuWhere stories live. Discover now