1. Sarapan

214 28 6
                                    

Si kembar tiga bungsu sudah berkumpul di meja makan. mereka adalah Kim Chanwoo,  Kim June, dan Kim Donghyuk. Semuanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Kim Chanwoo yang paling muda masih sibuk push rank, di tengah ada Kim June yang masih sibuk ketik sana sini. Dan paling ujung ada kembar yang paling tua, yaitu Kim Donghyuk dengan tangannya bergerak-gerak mengikuti tutorial di meja. ketiganya lahir di hari yang sama dengan jarak lahir yang berbeda. June lahir setelah 5 menit setelah Donghyuk lahir. Sedangkan Chanwoo lahir 7 menit setelah June lahir

Sambil mencuci piring, mama Kim tersenyum kecil melihat ketiga anaknya yang dulu ia lahirkan susah payah, kini sudah tumbuh besar. Begitu damai melihat mereka tenang. Daripada setiap pagi mendengar pertengkaran mereka soal 'aku yang akan mandi duluan karena aku yang paling tua.'

Seperti kata orang, hal negatif yang kita pikirkan akan 10 kali terjadi jauh lebih cepat ketimbang pikiran positif. Mohon maaf ini hanya melebihkan, jangan di anggap serius. Tapi siapa tau ingin mencoba membuktikan ? Seperti mama Kim yang kini melihat June sedang meraih sehelai roti tawar, namun tiba-tiba ada tangan lain yang juga mengambil roti itu bersamaan. June menoleh mendapati Donghyuk melakukan hal yang sama. "Hyung, ayolah kau sudah mandi duluan !" Protes June.

"Tidak, aku yang duluan memegang rotinya!"

"Kalau begitu serahkan untukku ! Aku hanya akan ambil dua helai. Tidak lebih,"

"Sayang, kau lihat berkas di atas meja kemarin ?" tanya suaminya yang baru saja turun dari kamarnya di lantai atas.

Dengan geram ibunya menatap mereka. Baru saja dalam hati ia memuji kedamaian hidup ini. Namun yang judulnya 'kedamaian hidup' jtu nyatanya adalah fana. Terutama setelah suami selebornya yang satu ini datang. Terakhir ia pernah mencari-cari dompet dengan panik sampai memarahi seluruh penghuni rumah. Dan akhirnya mereka bisa menemukan dompet itu ada di dalam tas kerjanya. terselip diantara berkas-berkasnya. Keteledoran yang menumbalkan seluruh isi rumah. 

Wanita tua itu menoleh jengah pada suaminya, meninggalkan cucian piringnya dan menyerahkan itu pada Yunhyeong baru saja kembali dari kamarnya. 

"Aku bahkan tidak melihatmu saat pulang. Bagaimana bisa aku melihatnya ?" jawab mama Kim.

"Aduh bagaimana ini ? Itu proposal comebacknya Blackpink. Bisa gagal comeback nih nanti !"

"Blackpink teross !" Sewot June

"Eh kok kamu ngegas ? Sini bantuin papa cariin proposalnya Blackpink !"

Donghyuk mendorong tubuh June agar ia segera membantu papa mereka mencarikan proposal itu. Namun June yang merasa tidak terima akhirnya menabok lagi tubuh Donghyuk untuk berhenti mendorongnya seperti itu. Dan mereka baru berhenti ketika sang mama berdehem.

"Donghyuk, tolong ambilkan dasi papa di kamar !" Titah mama Kim.

Keduanya saling menjulurkan lidah, yang satu merasa menang, yang satu memberi tanda kalau ia akan membalas perilaku buruk terhadap dirinya.

June kembali pada roti tawarnya, membiarkan suara bising papa dan mamanya yang sibuk merayakan hasil penemuan proposal blackpinknya yang tergeletak di atas karpet. Ia mengoleskan selai coklat ke atasnya, dan matanya memicing menatap Donghyuk yang baru saja kembali dengan dasi biru dongker beserta Bobby yang ada di sebelahnya. Dengan tergesa, June meraih satu helai roti tawar lagi, menggigitnya dengan mulut. Sudah cukup ia di tindas Donghyuk hanya karna ia lebih tua beberapa menit darinya.

"Ya, tidakkah kau keterlaluan dengan dua saudaramu ? Buatkanlah untuk mereka juga,"

June menahan roti yang hampir saja masuk ke mulutnya. Ini sudah dua kali ia gagal memakan roti tawar. Apakah makan roti tawar di pagi hari harus sesulit ini ?

June mengulurkan tangannya hendak mengambil roti,

"ini," Suara serak Bobby sudah lebih dulu menginterupsi.

June menoleh dan melihat Bobby di sebelahnya memberikan sebuah roti tawar lengkap dengan selainya. June meraih roti itu lalu menyumpalnya ke mulut Chanwoo membuat makhluk yang tadinya kalem itu menatap kesal June dengan mata bulatnya.

"Jangan menatapku seperti itu ! Tak akan ada laser merah dari matamu !" June bahkan sudah mengomel lebih dulu sebelum Chanwoo sempat membuka mulutnya.

Chanwoo meraih roti di mulutnya lalu memeperkannya di muka June membuat June teriak tak terima. Bobby di sebelah tertawa terpingkal-pingkal dan Donghyuk mengambil selai strawberry menambahkan selai di atas roti yg ada di wajah June. Tangan June dengan tidak berdaya meraba-raba angin, berharap bisa mendapatkan tangan laknat Chanwoo dan memotongnya seperti sosis yang ia makan semalam.

Jangan tanya bagaimana mama dan papa yang sekarang hanya bisa saling mengelus dada. Tiba-tiba mereka mempertanyakan, apakah dosa yang sudah mereka buat sampai memiliki anak-anak seperti ini ? Apakah ini karma membunuh semut-semut mengerubuni piring berisi makanan ?

June menggeleng-gelengkan wajahnya dengan kasar membuat saudara-saudaranya segera mengevakuasi diri dari meja makan sebelum Gunung June dengan ketinggian 180cm itu meledak hebat seperti krakatau.

Ia melempar roti itu ke lantai "aish jinjja !"

"MAMA ! JUNE BUANG-BUANG ROTI !"

Dan wanita tua yang masih sibuk memasang dasi suaminya itu menoleh ke sumber suara. Di lihatnya June nyengir cerah dengan giginya menggigit sebuah roti yang sudah tidak utuh lagu wujudnya.

"Aku memakannya kok,"

Mata mama Kim melotot, kedua jarinya terarah ke June, menandai June bahwa ia mungkin saja akan memotong uang jajan si kembar yang lahir kedua setelah Donghyuk ini.

"Jun, kau sudah bangunkan Jinhwan ?" Tanya Yunhyeong

"Aku menyerah. Biar saja malaikat penjaga surga yang membangunkan dia," June menjawabnya sambil berlalu menuju toilet, membersihkan wajahnya yang lengket karena selai strawberry

"Tolong suruh ia membangunkan Hanbin juga. Aku tidak berdaya lagi," Tambah Bobby.

Bobby menangkap lemparan kunci mobil dari ayahnya. "Ayo yorobun ! Berangkat right now !"

Bruk

Semua menoleh ke sumber suara kegaduhan. Di penghujung tangga Hanbin sudah dalam posisi tersungkur, dengan pantatnya keatas. Ada dua kemungkinan, yang pertama karena terpeleset di tangga ketika dengan buru-buru turun dari tangga. Kemungkinan kedua karena saat jalan tertabrak Jinhwan. Namun kemungkinan kedua terlihat tidak mungkin karena tidak ada Jinhwan disana.

"Tunggu Hyung !"

"Kebiasaan," celetuk Donghyuk

"JUNEYAAAAA SIALAN !!!" Belum juga menyentuh ujung gagang pintu, suara teriakan lain sudah menggema dari lantai bawah. Semua tau siapa yang berteriak sampai semurka itu di pagi hari. Kim Jinhwan, hyung paling tua di keluarga ini


Tbc~

Back again 😂

Segini dulu episode ini
Kalo kurang di detail atau apa, boleh banget komen disini 😚
Kayaknya ini lebih lucu kalo di bilang slice of life ya 😂

Ikon's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang