PROLOG

72 20 41
                                    

Malam itu, langit begitu gelap.

Gemericik hujan terdengar sangat jelas di telingaku.Kubiarkan diriku basah terkena rintikan hujan dari langit. Dan saat ini aku sendirian. Tak ada siapapun yang menemaniku saat ini. Mereka membenciku, termasuk juga dia....





orang yang sangat kucintai.....








memang tak pernah mencintaiku.








Padahal, aku pikir dia adalah orang yang begitu perhatian padaku....






dan ternyata tidak.....






Bodohnya diriku....







Hujan semakin deras....

Dan rasanya, hujan seakan-akan mengerti dengan keadaanku saat ini. Mungkin hanya satu yang kuharapkan sekarang....









Aku berharap hujan ini tak akan pernah berhenti lagi.....










Dan akan setia menemaniku dalam tangisan yang menyedihkan....








Aku pikir itu mungkin benar....

Mungkin kasih sayang memang tak akan pernah menemaniku, dan mereka hanya akan selalu menjauhiku.....






sejauh mungkin.....





Takdirku mungkin adalah menerima semua kesedihan dan kepedihan seumur hidup dalam hidupku.











Detik demi detik berlalu dengan cepat....hingga datanglah menit-menit yang terbuang sia-sia. Samar-samar dalam hujan, aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Seseorang yang tak kukenal. Kubiarkan saja langkah kaki itu terus melangkah, karena mungkin aku pikir aku salah dengar. Namun langkah kaki itu terus mendekat kepadaku....









Hingga pada akhirnya.....











"Hey, apa yang sedang kau lakukan disini???."




Re's StoryWhere stories live. Discover now