Mendengar laporan Hud-hud itu, hilanglah amarah Nabi Sulaiman, karena tertarik kisahnya itu. Kemudian Ia membuat sepucuk surat kepada raja perempuan itu yang berisi seruan untuk menyembah Allah Swt. dengan menyatakan bahwa Allah yang telah menganugrahi kerajaan yang besar itu, karena itu Allah wajib disembah dan janganlah menyembah selain-Nya.
Surat itu dihantarkan oleh burung Hud-hud, lalu burung Hud hud membawanya dan terbang ke negeri Saba. Dan setelah sampai di negeri tersebut surat yang dibawanya dijatuhkan dan secara kebetulan putri itu sendiri yang menerimanya.
Kemudian surat dari Nabi Sulaiman itu dibawa dan dibicarakan dalam ruang rapat oleh Putri Balqis dengan para menterinya, dan hasil dari rapat tersebut sebagaian dari para anggotanya menyetujui permintaan Nabi Sulaiman dan sebagian yang lainnya menolaknya serta mendesak sang Putri untuk bertempur dnegan pasukan Nabi Sulaiman.
Lalu Putri Balqis mengambil kesimpulan, “Perang bisa saja terjadi! Namun selagi ada jalan damai, mengapa kita harus berperang, sedangkan Nabi Sulaiman itu tidak mengajak perang.”
Pendapat dan kesimpulan Putri Balqis itu diterima, dan kepada burung HUd Hud diserahkannya surat balasan, dalam surat itu diterangkan, bahwa putri Balqis akan mengirimkan utusan untuk mneghadap Nabi Sulaiman A.S.
Utusan Putri Balqis Menghadap Nabi Sulaiman A.S
Setelah surat dibaca Nabi Sulaiman, segera diperintahkannya segala jin untuk membuat dan mempersiapkan istana yang indah, halaman dipenuhi segala permata yang berkilau-kilau dari segala warna.
Kemudian datanglah utusan Ratu BAlqis. Alangkah herannya mereka, tidak diduga sedikitpun semula bahwa Nabi Sulaiman sekaya itu. Utusan ratu Balqis menghadap Nabi Sulaimanseraya menyerahkan hadiah dari Ratu Balqis kepadanya.