15. Tangisan tengah malam | Kei

168 25 2
                                    

By: CEBANFORLIFE

Suara tangisan kecil membangunkan Kei dari tidurnya. Gadis itu mengambil benda persegipanjang hitam didekatnya. Mencoba mengintip waktu ditengah gelapnya kamar.

'Jam setengah dua dini hari? Yang benar saja?' batin wanita berperawakan kecil itu menatap langit kamar gusar.

Bunyi itu terdengar lagi. Namun lebih jelas. Ia sangat mengenali suara lirih tangisannya. Kei tak ingin mengubris sang empunya. Ia cukup mengerti keadaan. Mungkin teman sekamarnya sedang sedih. Tetapi, makin lama suara itu mengganggu tidurnya.

Kei mengecheck kembali jam di ponselnya. Kini sudah menunjukkan pukul setengah tiga. Berarti sudah satu jam Jiyeon mendengar tangisan itu. Karena Kei butuh istirahat, tak ada salahnya ia menegur.

"Bon, ini udah malem. Beresan dong nangisnya."

Hening. Kei bernafas lega mengetahui sahabatnya telah berhenti menangis. Namun, ternyata itu bukan akhir segalanya.

Tangisan Bona terdengar lagi lebih rendah. Seakan wanita itu menangis tepat pada pendengarannya. Kei  terperanjat refleks bangkit dari posisi tidurnya.

"Bona..." panggil Kei. Kembali hening suasana didalam kamarnya. Hanya terdengar samar-samar lalulalang kendaraan. Kei mencoba mengintip bawah kasurnya. Awalnya hanya memastikan Bona ada disana sampai ia mendapatkan hal yang mengejutkan.

Kasurnya dalam keadaan rapih dan batang hidung Bona tak ditemukan.

Kei membeku. Ia panik mengapa gadis itu tak ada. Namun, tak selang lama ia ingat. Sore tadi Bona pamit pulang kampung. Otomatis Kei malam ini tidur sendiri.

'Lantas tadi siapa yang menangis?' batin Kei terdiam. Sebelum pikirannya teringat salah satu pepatah seseorang.

'Kalo tengah malem lo denger suara 'mereka' kalo suaranya keras atau jelas tandanya dia jauh, tapi kalo deket tandanya dia ada dideket dia.' 

Manik tanpa sengaja melihat ke bawah pojok sana. Perasaannya tak karuan ketika seorang wanita berambut panjang, wajah hancur menyeringai membalas tatapannya. Kei cepat-cepat menenggelamkan dirinya kedalam selimut. Mengambil headset disebelahnya, kemudian menyalakan lagu dalam volume keras.

Kei kini ketakutan. Berharap wanita itu tak berada disebelahnya.

-end-

Kalo masih gak ngerti, bentuk kasurnya itu bertingkat :)) biasanya suka ada di asrama.

Aku pernah denger dari temenku bilang gitu, kalo suaranya makin kecil, kemungkinan 'mereka' ada dideket kita. Kalo ada yang salah tolong koreksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AAAAAA....!!! 【Woollim Artists】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang