00:15 Tengah Malam

00:15 Tengah Malam

Bunyi detik jam di dinding kamarku itu sangat menyiksa. Betapa tidak, sudah dua hari ini aku mendengar suara aneh di kamarku. Suara aneh yang selalu terdengar setiap jam 00.15 tengah malam.

Awalnya tak kuhiraukan, tapi lama-lama sangat mengganggu. Kreet...kreet...bunyi seperti ada yang menggantung di langit-langit kamarku. Di atas langit-langit kamarku terdapat sebatang balok melintang tepat di atas tempat tidurku. Dari situlah bunyi itu berasal.

Semenit, dua menit sampai lima menit akhirnya bunyi itu berhenti. Aku menatap langit-langit kamarku, bunyi itu sudah tidak ada lagi. Hanya kesunyian malam dengan suara jangkrik yang terdengar. Aku mulai terlelap.

Kicauan burung di pagi hari membangunkanku. Aku terjaga dan termenung. Hari ini hari Kamis, aku harus berangkat ke sekolah. Rasanya aku malas ke sekolah. Bukan apa-apa, aku takut ke sekolah karena mereka suka mengusiliku. Mereka adalah geng cewek yang ada di sekolah. Aku membenci mereka. Kalau saja bisa, ingin rasanya aku bolos hari ini.

Satu jam kemudian aku tiba di sekolah. Keadaan sekolah sama seperti kemarin. Dua hari ini sangat aneh menurutku. Mereka yang biasa menggangguku seperti tidak memperdulikan aku. Biasanya aku mendapat perlakuan semena-mena dari mereka. Di kelas pun sama. Bahkan teman sebangkuku yang biasanya mengobrol, dua hari ini tidak sama sekali menegurku. Aneh.

Sepulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Kubuka pintu dan masuk ke dalam rumah. “Ma, aku pulang..” kataku kepada ibuku. Tak ada jawaban. Kulihat ibuku sedang berdiri terdiam sambil memandangi foto-foto keluarga yang tergantung di ruang tengah. Kenapa ibu juga aneh dua hari ini? Ya sudahlah, aku ingin tidur di kamarku. Aku lelah.

Entah berapa lama aku tertidur. Aku terjaga dan memandang sekeliling kamarku. Kenapa aku tertidur di meja belajarku? Tiba-tiba terdengar suara,..kreet..kreet. Bunyi itu lagi! Kulihat jam yang tergantung di dinding. Pukul 00:15 ! Kreet..kreet... Perlahan aku menoleh ke asal suara yang ada di tempat tidurku. Terlihat sosok tergantung di atasnya.

Deg! Apa itu?

Dengan perasaan takut kuberanikan diri mendekati sosok yang tergantung itu. Agak dekat, sosok itu makin jelas. Sosok perempuan dengan leher tergantung tali. Sepertinya bunuh diri. Tunggu dulu, aku sepertinya kenal. Aku perhatikan dengan seksama wajahnya yang tertutup rambut. Aku terkejut dan jatuh terduduk.

Wajahnya..wajahnya mirip denganku. Tak mungkin. Itu ..aku!!?..  Kalau begitu aku sudah...

Aku tertunduk.

Sekarang aku mengerti kenapa dua hari ini sangat aneh..

-end-