00.01

11 2 0
                                    

         Mereka memanggilku Arra,remaja 17 tahun dengan perawakan yang pas.Aku bersekolah di Jakarta International High School.Segalanya berjalan normal seperti pagi ini,tepat pukul 6 a.m. aku sudah bangun untuk menyiapkan sekolahku dan menyiapkan diriku sendiri.Tak berapa lama aku mendengar pintu kamarku diketuk seseorang,yang sudah aku ketahui bahwa itu adalah salah satu pelayan di rumahku.

"Sarapan sudah siap,Nona!!" Ucap si pelayan

"Panggil aku lagi jika manusia gila uang itu sudah pergi."-Sahutku terdengar dingin

"Maaf,nona.. Tapi,sejak kemarin mereka pergi keluar kota untuk waktu yang cukup lama." sahutnya yang kemudian membuka pintu kamarku dan keluar kamar.

"Berita yang cukup bagus.Selama apa mereka akan pergi?"Tanyaku dengan nada sedikit mengejek

"Kurang lebih 1-2 bulan,n...nona"Jawabnya diakhiri nada gugup karna seringaian Arra

"Baiklah!! Siapkan sarapanku dan aku akan segera beragkat ke sekolah.O,dan tolong katakan pada Pak Seno untuk menyiapkan Mobil Hitamku."Kataku sambil menuruni tangga

"Maaf,nona.. Mobil hitam anda jumlahnya tidak hanya satu." Ringis sang pelayan prihatin.

"Aku lupa soal itu.Mobil hitam dgn motif silver maksudku."Aku sekarang sudah siap sarapan

"Baiklah nona,permisi!!"Jawab pelayan itu sambil pergi ke garasi sementara pelayan lain menyiapkan sarapanku.


~Author side

       Perlahan sebuah mobil Sport berwarna hitam dengan motif siluet berwarna silver memasuki gerbang sebuah sekolah favorit di kota Jakarta itu.Semua siswa yang berjalan berhenti untuk melihat siapa pemilik mobil yang sejauh ini baru mereka lihat.Namun tak berapa lama saat pemilik mobil itu turun mereka melanjutkan jalan mereka karna sudah tau pemilik mobil tersebut dan tidak ingin mencari masalah.

       Arra Kim,Gadis cantik,dingin,dan penuh misteri.Dia memiliki 4 teman yang tergabung dalam suatu genk bernama "Cut".Mereka adalah sekumpulan gadis dgn dompet tebal yang tidak terlalu suka kehidupannya di usik.Maka dari itu,seluruh murid di sekolah itu tidak ada yang berani mengganggu ketenangan mereka.Mungkin tidak seluruhnya,karna ada sekumpulan pria yang sangat suka menggagu mereka meskipun selalu berakhir tidak diperdulikan ataupun menjadi samsak bagi anggota "Cut".

 "Arra-yaa!!" Panggil Alip

"Sini oe!! "Sahut Niken

"Udah lama?" Singkat Arra

"Tidak juga,Mungkin baru beberapa menit yang lalu kita duduk disini nunggu lue dan kita sekarang bener-bener laper karna lue baru dateng."Cerocos Cella

"Bcd!!" Sahut Arra cuek sambil ngeluarin duit

"Traktiran ini ceritanya?" Tanya Lintang yang sejak tadi diam

"Hmm"Deheman Arra yang membuat mereka senang.

       Tak lama kemudian suara bel masuk berbunyi namun tidak membuat mereka berlima beranjak dari posisinya.Selang beberapa menit Arra tiba" berdiri dan berjalan ke arah Rooftop tanpa kode mereka semua lantas mengikuti arah kemana Arra pergi karna mereka juga sepakat bahwa masuk ke dalam kelas sekarang adalah bunuh diri.Sebab,ini masih pagi dan mereka akan benar" mati bosan di dalam kelas.

 ~Rooftop

        Suasana di atas benar-benar membuat mereka berlima diam tanpa ada yang mengeluarkan suara sama sekali.Karna cukup menenangkan dan membuat mereka melupakan beban" dalam otak mereka.Waktu berjalan cepat hingga mereka tidak menyadari sebentar lagi waktu pulang akan tiba.

"Ra?" Panggil Niken

"Hmm? " Sahut Arra dgn mata masih tertutup

"Nanti malem kita mau kemana?" tanyanya lagi

"Gua lagi pengen Race."Jawab Arra sambil berdiri dan mengambil tasnya


~Arra Side

       Hidup gua ini kadang kerasa sedikit ngebosenin,Mungkin bagi sebagian orang gua beruntung bisa hidup mewah dan dikelilingin banyak sahabat dan di gilain banyak cowok tanpa mereka tau beban yang gua pikul kurang lebih 2 tahun ini.

      Yah,Malam ini gua bakal pergi ke tempat balapan karna gua emang lagi pengen balapan. Entah kenapa semua kerasa bikin muak,pengen rasanya gua pergi dari semua kebohongan ini.Hidup sama 2 orang tua yang ga pernah perduli sama gua,dan yang lebih parahnya lagi gua sendiri ga tau mereka bener" orang tua gua apa bukan.Semua yang gua lihat palsu,E ntah siapa gua sebenernya.

 "Aku pergi dulu,Bi..!!"Pamitku ke pelayan

"Iya non!!" Jawab Pelayan

      Malam ini begitu nyaman,udara dingin yang selalu menjadi candu.Kubelah perlahan jalanan kota ini.Namun,perjalananku terganggu karna penglihatanku menangkap orang yang benar-benar kukenal cukup baik. "AYAH"? entah sejak kapan aku tak pernah memanggilnya begitu lagi.Namun,yang membuat aku shock adalah karna orang yang sedang bercumbu dgn ayah bukan ibu tiri ku dan lebih parahnya lagi dia adalah salah satu dari teman baik ku di masa lalu.

"Apa-apaan ini?" Bentak ku kepada mereka

"Arra-yaa!! Apa yang kau lakukan disini?" Kaget ayahku

"Harusnya Arra yang nanya!! Gimana bisa ayah disini bareng sama Riska dan apa-apaan kalian mesra-mesraan!! Gilla!! Arra ga habis pikir ayah bisa se menjijikan ini..!!!" Emosi ku buyar,Ini terlalu menyakitkan

"Cukup bicaramu gadis tidak tau diri..!! Asal kau tau ibu tirimu sudah mati dan ini pun bukan ayahmu!! Kau hanya anak hasil hubungan gelap ibu kandungmu dengan ayahku asal kau tau!! dan Aku disini hanya ingin uang ayahmu untuk tutup mulut dan ahaha.. ahaha!! Aku sudah muak dengan ini.Maka dari itu aku akan menceritakan segalanya!!" Ucap Riska yang membuatku semakin sakit

"Apa maksutmu Jalang!!" Aku tidak bisa menahan air mataku lagi

"Asal lue tau ya!! yang udah bunuh ibu kandung dan ibu tiri lue itu bokap lue sendiri bego!! dan bahkan sampe sekarang lue sendiri gabisa ngunjungin kuburan mereka berdua karna emg kuburan itu GAADA!! Mayat mereka udah jadi pajangan di rumah lue yang bahkan lue sendiri ga pernah sadar!! Dan satu lagi.Asal lue tau Nyokap kandung lue itu dulu pernah punya hubungan gelap yang endingnya jadi lue!! dan sialnya bokap gua adalah orang yang udah seligkuh sama nyokap lue!! dan gara-gara itu juga bokap gua jadi di pecat dari perusahaan bokap lue dan gua jadi gembel gini...!!" Cerita yg menyakitkan

"Thanks!"Singkat gua

       Arra pergi dgn hati kacau,namun belum jauh langkahnya dia mendengar suara tembakan di belakang punggungnya dan sialnya ayahnya menembak Riska yang entah mati atau masih hidup.Namun,entah apa yang terjadi pada Arra? dia hanya tersenyum dan pergi.

      Bukan melanjutkan tujuan awalnya untuk balapan tapi,dia justru pulang ke rumah dan langsung menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan.Arra pun masuk ke kamarnya seolah tidak terjadi apapun.Entah apa yang ada di otaknya?.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


~Bersambung


GoresanWhere stories live. Discover now