Membantu desa (Revisi)

206 15 4
                                    

Seorang kakek tua datang dari dalam desa yang berantakan itu. Ia menuju ke arahku dengan muka seperti di paksakan tersenyum.

"Selamat datang di kota kami,tuan pengembara. Aku Barnely Obi si kepala desa, senang bertemu dengan anda." Katanya sambil membungkuk hormat.

Ia memaksakan dirinya sendiri untuk menyambutku walaupun dirinya sendiri sangat kesusahan. Ia sudah sangat tua dan harus berjalan memakai tongkat karena masalah tulang punggung apalagi dia sedang membungkuk hormat kepadaku sekarang. Pasti punggungnya tambah sakit.

"U-um terimakasih karena sudah menyambutku kepala desa Barnely tapi anda tidak perlu memaksakan diri anda untuk menyambutku." Kataku yang berusaha bersikap sopan.

"Ah tidak apa-apa tuan pengembara. Aku sudah terbiasa dengan hal ini, lagipula ini sudah tugasku untuk selalu menyambut pengembara yang ingin menginap di desaku." Katanya sambil tersenyum.

Aku cuman mengangguk mendengar perkataan kepala desa Barnely. Aku kasihan padanya yang sudah sakit-sakitan karena sudah tua tapi masih melakukan kewajibannya.

"Oh...bisakah aku tau namamu tuan pengembara ?." Tanya Kepala Desa Barnely.

"O-oh, namaku Roy Chanedi."

"Baiklah tuan Roy, aku akan mengajakmu berkeliling desa jika kau mau. Dan maaf kalau desa ini...."

Barnely pun memotong katanya dan melihat bangunan-bangunan desa yang hancur. Lalu ia pun melihat kearah ku lagi dan berkata

"...sangat berantakan."

Aku bisa memakluminya itu di karenakan aku sudah pernah melihat desa atau kota hancur sebelumnya di dunia roh jadi pemandangan ini tidak terlalu menggangguku.

****

Barnely mengajakku keliling desa ini. Bisa kulihat semua bangunan hampir setengahnya hancur dan banyak penduduk desa yang menderita karena tanaman-tanaman mereka hancur dan juga hewan-hewan ternak mereka mati.

Aku pun bertanya-tanya apa yang terjadi disini. Aku bisa saja bertanya kepada Great Wisdom tapi lebih baik aku bertanya kepada Barnely.

"A-anu kepala desa kenapa desa ini bisa hancur seperti ini ?." Tanyaku.

"Anda bisa memanggilku Barnely saja tuan Roy. Lalu tentang pertanyaanmu itu, Desa ini diserang oleh iblis malam yang dinamakan Demonculus." Kata Barnely menjelaskan.

Ah Demonculus rupanya, aku sama sekali tidak tahu apa makhluk itu :v

{Jawaban : Demonculus adalah homonculus yang berwujud hantu berkepala Labu. Mereka datang di malam hari saat bulan purnama.}

Oh terimakasih atas bantuannya Great Wisdom.

Yah aku merasa kasihan terhadap desa ini, mereka sudah capek-capek bekerja keras eh para Demonculus itu menghancurkan semuanya. Sepertinya aku tidak punya pilihan lain selain membantu desa ini karena kalau aku tidak membantu desa ini maka reputasi ku akan terkenal buruk di Dunia ini, tapi aku harus mulai dari mana ya ?.

"Um...Kakek Barnely, bisa aku memanggilmu dengan sebutan itu ?."

"Boleh saja tuan Roy."

"Terimakasih, kau juga tidak perlu menambahkan kata 'tuan' di depan namaku."

"Baiklah."

"Oke pertama-tama bolehkah aku membantu desa ini."

Kakek Barnely berhenti berjalan dan ia berbalik menghadap kearahku.

"A-ah i-tu tidak perlu Roy, aku tidak ingin merepotkanmu." Katanya sambil menggoyang-goyangkan telapak tangannya ke depan sambil menolak bantuanku.

Born As A Fallen GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang