1

1.6K 113 11
                                    

Malam yang begitu gelap yang terasa mencekam di sebuah hutan yang hanya ada kegelapan yang bahkan sinar bulanpun tak bisa menembus kerapatan hutan itu, di sana telihat sebuah bayangan berwarna keemasan yang bergerak begitu cepat.

Bayangan itu terus bergerak melewati pepohonan tanpa tahu tujuanya tak berselang beberapa lama dua bayangan lain mengejar di belakangnya.

Bayangan berwarna coklat dan putih itu terus mengejar bayangan ke emasan itu jika di lihat seperti sebuah warna warna yang sedang bermain kejar kejaran.

"Naruto tunggu aku, sebaiknya kita hentikan ini, kita sudah hampir melewati batas hutan, kau tahu kan jika kita tak boleh melewati batas hutan" kata bayangan coklat yang masih mengekar bayangan keemasan.

"Kiba apa kau tak penasaran dengan apa yang ada di luar hutan ini" tanya banyangan ke emasan yang kini sudah menghentikan langkanya.

Disana setelah ketiga banyangan warna itu tak bergerak lagi kini terlihat wujut asli mereka yang terdiri dari dua orang boca laki-laki dan satu ekor anjing putih besar.

Kedua boca itu memiliki berbedaan yang sangat mencolok dari keduanya meski kedua bocah itu terlihat begitu manis layaknya perempuan tapi dia ataran mereka berdua ada yang begitu mencolok mata hingga mungkin siapa pun yang melihatnya akan terkagum dengan penampilan bocah itu.

Bagaimana tidak mencolok jika bocah itu memiliki surai pirang yang begiru cerah layaknya matahari dengan bola mata biru layaknya langit cerah di musim panas wajahnya yang begitu cantik dan manis dengan di hiasi tiga gores seperti kimis kincing yang membuatnya terlihat begitu manis.

Lalu untuk bocah satunya meski penampilanya tak semencolok si pirang tapi bocah itu pun memiliki paras yang manis pulah dengan surai coklatnya yang jabrik berantakan membuatnya terlihat begitu manis di tambah tanda segitiga terbalik di kedua pipinya menambah ke utan untuk bocah itu.

"Apa maksutmu berkata seperti itu" tanya si coklat yang bernama Kiba.

"Entah lah aku hanya ingin tahu ajah apa yang ada di luar sana" jawab si pirang a.k.a Naruto.

"Kau tahu jila hal itu tidak boleh kita lakulan kan Naruto, kau mau nantinya dapat hukuman dari ayahmu jika kau melakukan itu"

"Iya aku tahu itu, tapi aku tetap ingin mencobanya"

"Mencoba, mencoba apa? Jangan coba coba melakukan apa yang kau fikirkan itu Naruto"

"Sebentar saja, hanya sebentar, jila kau tak kau ikut tak apa, aku dkan pergi sendiri kesana, sedangkan lau hanya perlu menunggu ku disini sampai aku kembali, bagaimana"

"Bagaimana apanya, tidak boleh, aku tidak mau terkena masalah karna ulahmu ini Naruto"

"Kau tenang saja tidak akan terjadi sesuatu apalagi masalah jika kau tetap diam dan tak mengatakan pada siapapun"

"Tapi tetap saja...."

"Tenanglah Kiba tidak alan terjadi apapun, aku akan pergi sekarang" kata sih pirang setelah menghentika apa yang mau di katakan sahabatnya dan setelah itu bocah pirang itu segera melesat kembali menujuh perbatasan hutan.

"Tunggu Naruto, Naruto...." panggil Kiba yang tak di hiraulan si pirang yang kini sudah keluar dari areah hutan dimana adalah tempat tinggal mereka saat ini.

.
.
.
.
.
.
.
.

Naruto bocah pirang itu terus menyusuri jalan pedesaan yang terletak tak jauh dari hutan tempatnya tinggal.

Dia terlihat begitu mengagumi apa yang di lihatnya di desa itu hingga tak memperhatikan jalan dengan benar.

Hal itu membuatnya tak senganja menabrak seseorang pejalan kaki di depannya.

MY MATE IS MY KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang