5. Lebih

179 5 0
                                    

Minna meletakkan bokongnya di atas meja, kakinya menggelantung, tangannya mengalung erat di leher Haris yang sedang berdiri di depannya. Tangan Haris kini menjamah punggung Minna, menambah kesan erotis.

Kelas yang sunyi itu pun menambah kesan dimana hanya mereka berdua saja yang mempunya dunia.

Lenguhan Minna terdengar saat Haris memegang kedua payudaranya yang masih di baluti seragam putih abu abu. Pertama kali nya.

"Sakit ya?" tanya haris dengan nada gemetar. Mata mereka bertatapan, dada mereka kembang kempis, hawanya panas dingin. Terlihat sekali payudara yang lumayan seksi itu tegang.

Minna menggeleng, wajahnya tersipu. Haris mulai meremas dada Minna.

"Oh jadi gini rasanya. Enak juga ya."ucap haris dalam hati.

"Uhhh" desahnya lagi.

Karena desahannya yang cukup keras itu, akhirnya Haris membungkam mulut Minna dengan ciuman, saling mengadu lidah.

Haris tiba-tiba menghentikan kegiatannya, ia melihat arah jam. Dengan tatapan bingung, Minna melihat tingkah pacarnya itu.

"Kenapa?" tanya Minna.

"Aku ada rapat pramuka, udahan ya sayang. Maaf." ia mengambil jaket dan pergi, kekhawatiran terpancar dari matanya.

Minna memegang payudaranya tadi "kimochi" ucapnya.

"eh, aku juga harus pulang."

***

Sebenarnya Minna pun enggan pulang, karena orang tuanya yang sedang memiliki masalah. Hatinya jadi kacau.

Ia harus segera menjemput adiknya pulang sekolah agar tak di rumah dan melihat semua pertengkaran itu. Ia tak mau adiknya menjadi gangguan jiwa.

"Dek dikamar aja ya, jangan keluar." perintahnya. Si adek pun mengangguk menyetujui.

Minna mengganti baju, melempar sembarangan baju kotornya. Sedangkan adiknya asyik tiduran di kasur sambil bermain tablet.

"Kakak pergi dulu ya. Kamarnya kakak kunci. Kalo mau makan tuh ada di kulkas." menunjuk sebuah kulkas, benar-benar sebuah kulkas di dalam kamar. Ini dikarenakan Minna terlalu malas ke dapur. Si adik mengangguk lagi.

Pranggg.....!!!!

"KENAPA SIH!!"

"PULANG PAGI. NGGAK INGAT RUMAH. MALAH NGINAP DI HOTEL. KAMU GILA YA!!"

"TAU DARI MANA KAMU!!"

"HELEH!!"

Perkelahian orang tua itu hanya membuat Minna menjadi terganggu psikisnya. Dari kecil dia sudah mendengar itu. Tapi saat adeknya lahir sampai sekarang, baru hari ini mereka bertengkar lagi. Entah karena apa, dia tak peduli.

Ia mengayuh sepedanya jauh dari rumah. Menuju sebuah caffe berdekorasi dedaunan palsu di dinding pojok belakang, lengkap dengan beberapa pepohonan yang kali ini asli.

Nafasnya tak berhenti mendengus. Sudah sekitar 6-5 kali semenjak dia duduk di kursi itu dan melamun menatap orang orang yang berlalu lalang di luar jendela. Moodnya hilang seketika, lemas dan tak bertenaga.

Pikirnya akan lebih baik jika dia memainkan hp.

Perkiraannya benar, banyak sekali hal seru yang di bincangkan di grup webtoon itu. Apalagi yang sedang kasmaran.

+62 853.... : P

siapa ini? pikirnya.

Minna : iya ada apa?

+62 853..... : Save ya, Kevin.

Minna : oh OK

+62 853..... : Btw, asal kamu dari mana?

Minna : Dari Balikpapan

+62 853.... : Wah deket ya, aku dari Samarinda.

Dan begitulah chat itu terjadi. Merasa dapat teman baru lagi, dia menjadi sedikit tersenyum.

°
°
°

terimakasih sudah membaca

Cerita ini adalah adaptasi dari pengalaman hidupku dan banyak sekali perubahan cerita.

Nama - nama yang disebutkan, hanya fiktif belaka.

Cerita ini dibuat untuk menghibur.

Saya hanya menghibur, bukan mengajari yang tidak benar.

Jangan lupa ntar malam minggu donlot anime nek*poi yak 😂

Next ....

Komik Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang