)3(

11K 846 9
                                    

So Hyun melangkahkan kaki nya di koridor sekolah yg cukup sepi. Bagaimana tidak, ini sudah hampir jam 6 sore dan ia masih harus berurusan dengan tumpukan buku menyebalkan ini. Ia tidak bisa pulang, pasalnya ia kena hukuman dari Park Songsaenim karena tidak mengerjakan tugas yg ia berikan. So Hyun tidak mengerjakannya juga karena mempunyai alasan, yaitu 'Tidak Bisa Mengerjakan Tugas Itu'.

"Ya! Kau tidak pulang eoh?" So Hyun terlonjak kaget. Hampir saja tumpukan buku yg ia bawa terjatuh ke lantai.

"Kau bisa tidak, tidak usah teriak? Itu membuatku kaget" kesal So Hyun sambil menendang kaki pria di depannya itu. Jimin, hanya terkekeh kecil. Tangannya terulur untuk mengambil sebagian buku yg berada di tangan So Hyun. "Tidak usah, aku bis-"

"Aku tidak membantumu, aku hanya ingin cepat pulang. Ayo!" Potong Jimin dan berjalan mendahului So Hyun yg masih bingung.

"Jika kau ingin pulang, pulang saja duluan! Aku bisa naik bis!" Teriak So Hyun sambil berlari menyusul Jimin.

"Tidak bisa! Aku takut kau nyasar nanti!" Jawab Jimin.

So Hyun berdecik kesal. Kakinya kembali melangkah dan bergegas untuk membereskan buku buku ini dan segera pulang.







-00-



Tuk tuk tuk

Suara ketukan jemari So Hyun mengisi seisi kamarnya. Matanya tertuju pada lembaran kertas di hadapannya. Sesekali ia menatap ke langit langit kamarnya dan berfikir. Bagaimana cara mengerjakan ini?

"Aish, sulit sekali" gumam So Hyun pasrah. Ia menaruh kepalanya di meja sambil membuka layar ponselnya. "Pesan belum terbaca?"

Jemari nya dengan lihai membuka pesan yg baru saja masuk. Pesan dari nomor tidak di kenal, dan juga nomor pribadi. Ia tidak tau itu nomor siapa.

[Nomor Pribadi]
Halo So Hyun,

So Hyun mengerutkan keningnya. Nomor pribadi? Dia menjauhkan ponselnya dan mengabaikan pesan aneh itu. Yg sekarang ia pikirkan adalah, bagaimana cara ia menyelesaikan soal soal fisika di hadapannya ini. Sudah hampir 2 jam dan ia hanya bisa menggerjakan 5 dari 20 soal, itu artinya ia harus mengerjakan 15 soal lagi.

Ting!

Dengan malas, ia meraih ponsel yg berada di samping tangannya.

[Nomor Pribadi]
Kau sedang mengerjakan pr ya? Baiklah, akan ku tunggu. Jawaban nomor 7 itu (A) jika tidak percaya, kau coba hitung di kalkulator.

Lagi lagi pesan itu. Siapa dia sebenarnya? So Hyun berniat untuk membalasnya. Apa mungkin temannya?

Jimin, aku tau ini kau. Jadi berhentilah bermain main. Aku sedang sibuk.

Setelah mengirim balasan itu, So Hyun mencoba menghitung menggunakan kalkulator di ponselnya.

"Benar, nomor 7 A" gumam So Hyun.

Ting!

[Nomor Pribadi]
Jimin? Apakah Jimin pacarmu? Ah, rupanya kau sudah memiliki pacar ya...

Maaf, tapi ini siapa? Ku kira ini temanku, Jimin.

Sudah ku katakan, jika kau tau kau akan merasa senang. Tapi, kau bilang kau sibuk, jadi kerjakan dulu pr mu,

Tidak tidak, katakan saja sekarang. Aku sudah menyelesaikan PR ku.

Bohong, kau baru mengerjakan 6 nomor, masih ada 14 nomor lagi yg belum kau kerjakan.

"Bagaimana ia tau?" So Hyun menjalarkan tatapannya ke seluruh penjuru ruangan. Tidak ada cctv atau kamera dan semacamnya, ia beranjak ke arah jendela. Tidak ada siapapun, tapi bagaimana orang itu tau? Apa dia seorang Hantu?

Ting!

[Nomor Pribadi]
Jangan bingung seperti itu, aku manusia biasa dan bukan hantu. Raut wajahmu itu lucu saat ketakutan. Aku pria, umurku 20 tahun. Namaku, Kim Taehyung.

"Kim Taehyung? Siapa dia? Apa aku mengenalnya?" Gumam So Hyun bermonolog. Ia hendak membalasnya tapi tiba tiba saja ia teringat dengan pr nya. "Kumohon Park Saem besok tidak usah datang" ucapnya.


















-00-

















"Bagaimana responnya?" Tanya seorang pria yg menggunakan Hoodie hijau tua sambil menatap ke arah pria di depannya dengan antusias.

Pria itu sedikit berfikir. "Tidak buruk, ia kira aku adalah temannya, Jimin" jawabnya. Ia berjalan ke arah jendela dan menatap lurus ke arah pemandangan kota saat malam hari.

"Jimin itu sahabatnya, mereka sudah lama berteman. Dan sepertinya Jimin menyukai So Hyun" ucap pria berhoodie hijau itu. "Hyung, ku ingatkan kembali jangan apa apakan gadis itu" tambahnya.

Pria yg di panggil 'hyung' itu terkekeh. "Tenang saja, aku sudah menunggunya cukup lama. Dan sekarang, saat nya aku memperlihatkan diriku padanya".

"Sebagai Park Jisung?"

Pria itu menggeleng. "Tidak, aku akan menjadi diriku sendiri mulai saat ini" ucapnya. "Sebagai Kim Taehyung" lanjutnya sambil menyesap coklat panas yg berada di tangannya.




















Gajelas bat ya?:v

Maapin:(


Kalo suka vote ya:)
Vote gratis, ga bayar.
Cuma tinggal klik, ga susah kan?
Mau kasih saran, hujatan, apa kek, bisa coment semau kalian para readers yg cuantik²...



Makasih





-lstr

Mr. Psycopath KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang